"Jadi dia mantan pacarnya mas Mingyu?" Tanya gue dengan menunjuk ke arah perempuan yang sekarang terbaring lemah di ranjang rumah sakit dengan kepalanya yang di perban.
Iya, Chayeon --nama perempuan-- ini adalah mantan pacar suami gue. Dari semenjak dia di bawa kerumah sakit, dan sekarang udah jam 6 pagi, gak ada satupun keluarga yang kunjung datang.
Gue bingung katanya dia ini punya suami, tapi kenapa suaminya gak datang-datang?
"Iya! Jadi dulu mereka itu ada rencana mau nikah gitu, nah tapi si dia ini udah di jodohin sama orang lain, jadi mereka putus. Gue inget banget sih, dia itu dulu pasti di ajak kebarak cuma sekedar main aja gitu. Om Jaehyun hampir kepincut tuh sama dia." Jelas Lami yang gak gue jawab apa-apa.
Nggak kok gue gak cemburu, gue bukan tipe orang yang pencemburu cuma gue mikir aja mungkin kalo ini perempuan canci gak di jodohin mungkin bakal nikah sama suami gue.
Terus, kenapa seleranya mas Mingyu kenapa jatoh banget dah?! (Baca gue)
Gue di bandingkan perempuan ini jelas gue gak ada apa-apanya:")
Tidur aja cantik banget woy!
"Lo pasti mikir kenapa suami lo itu yang tadinya seleranya tinggi kayak nih cewek, jadi turun drastis kek lo."
Ampas banget emang Lami tau aja yang gue pikirin.
"Gue sempet di ceritain, walaupun lo gak cantik-cantik amat tapi yang menarik dari lo adalah lo taat agama. Dari sekian banyaknya perempuan yang dia temuin gak ada yang kayak lo makanya dia suka dan sampek perjuangin lo banget, karena dia tau seleranya dia sama seleranya om Jaehyun itu sama." Jujur, gue gak bisa tahan senyum dari bibir ini begitu dengar penjelasan dari Lami.
Jangan kaget kalo Lami tau banyak tentang suami gue, karena dulu suami gue mau deketin gue curhatnya ke dia.
"Dah lah Lam gue gak mau terlalu berurusan sama masa lalu suami gue, udah ayo keluar." Gue tarik tangan Lami keluar dari ruang rawat inap Chayeon dan kembali ke ruang dokter UGD.
Buat sementara, jadi gue yang urus dia sampai keluarganya ada yang datang.
°°°
Jam udah menunjukkan pukul 9 pagi, tapi mas Mingyu gak kunjung datang juga. Lami udah pulang dari tadi di jemput sama calon suaminya yaitu om Dokyeom.
Gue bisa ngerti mungkin mas Mingyu masih dinas terus izin dan jemput gue. Jangan samain mas Mingyu sama om Dokyeom karena mas Mingyu ketua baterai A jadi beda tugas sama om Dokyeom.
Dia gak mau biarin gue buat pulang sendirian karena katanya buat apa ada suami kalo gue pulang sendiri. Tapi ya udah lah ya gue iyain aja.
Gak lama doi datang dengan kepalanya yang nyembul di depan pintu ruang dokter yang buat gue kaget karena di sana gak ada orang selain gue.
"Ih mas ngagetin aja." Dia cuma nyengir terus cium pipi gue kanan kiri.
"Ayo, bunda udah tunggu di rumah." Ucap dia seraya dengan tangannya yang menggenggam erat tangan gue.
Gue senyum dan ambil tas, lalu kita keluar dari ruangan.
Sebelumnya udah ada dokter Jeonghan sama mbak Sowon --istrinya dokter Jeonghan-- yang juga kerja disana jadi perawat, jadi gue bisa pergi sama mas Mingyu.
Tapi di jalan mau ke parkiran, gue baru inget kalo Chayeon belum gue tengok keadaannya. Akhirnya mau gak mau gue jadi harus pergi ke kamar rawat inapnya.
"Mas mau disini aja apa ikut? Sebentar aja kok."
Mas Mingyu keliatan kayak mikir dulu sebelum akhirnya dia nganggukin kepala dan rangkul bahu gue dan kita jalan ke ruang rawat inapnya Chayeon.
Gue senang setiap kita keluar, dia selalu bersikap romantis ke gue. Benar-benar tau cara memperlakukan gue sebagai istri disaat banyaknya perempuan yang matanya berbinar liat mas Mingyu yang emang ganteng.
Mas Mingyu tunggu di luar ruangan. Dia gak mau masuk karena jaga privasi pasien gue.
Ya emang mending mas Mingyu di luar aja dari pada masuk malah jadi reunian sama mantan.
Begitu gue masuk ternyata Chayeon udah sadar dan di sebelahnya ada laki-laki yang gue yakin pasti suaminya.
"Selamat pagi nona Chayeon, gimana keadaannya sudah mendingan? Atau masih ada sakit di kepala?" Tanya gue seraya senyum manis gak embel-embel beneran.
Walaupun dia mantan pacar suami gue tapi gue harus tetep profesional.
"Agak pusing aja dok." Gue cuma nangguk paham sama keadaannya.
Gue pun beralih ke laki-laki di samping gue yang duduk sambil mainin hpnya terus dari tadi.
"Maaf, anda suaminya pasien?"
"Oh, iya saya suaminya pasien." Gue senyum karena tebakan gue bener jadi gue gak perlu lagi jagain dan bertanggung jawab atas Chayeon.
Gue pun jelasin ke suaminya tentang obat-obatan yang harus di minum sama Chayeon.
Suaminya cuma manggut-manggutin kepalanya tanda bahwa dia paham dengan apa yang gue jelaskan.
"Kalau begitu saya permisi dulu, jam jaga saya sudah habis. Selamat pagi." Gue pun pamit dan pergi tinggalin kamar rawat inap Chayeon.
"Udah kah?" Gue cuma nganggukin kepala.
Terus mas Mingyu kembali rangkul bahu gue dan kita jalan beriringan lagi menuju parkiran.
"MINGYU! MINGYU INI AKU CHAYEON!"
Suara yang sayup-sayup terdengar di telinga gue dan pasti mas Mingyu juga dengar.
°°°
Gak bohong gue, ini gak bakal rumit:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Life with Mingyu [2] ⛔ IMAGINE KIM MINGYU SEVENTEEN ⛔
FanfictionMenjalani kehidupan rumah tangga lebih sulit setelah berjuang untuk bersama. Orang ketiga, memiliki momongan, gosip orang-orang? Hal lumrah yang harus di hadapi setelah pernikahan. Cerai atau Bertahan? WAJIB BACA SEASON 1 DULU BIAR TAU ALUR CERITAN...