ML 32

428 90 8
                                    


Kamu dan Jeonghan sama-sama melihat ke arah sumber suara yang ada di belakang mu.

Orang yang baru aja di omongin sekarang ada di belakang mu.

"Ngapain kamu kesini?" Tanya Jeonghan agak sinis.

Kan, omongannya tadi emang gak serius buktinya sekarang dia masih gak suka liat ada Jaehyun.

"Saya ada urusan dengan (y/n) bukan dengan anda kapten." Jawab Jaehyun yang melihat Jeonghan agak sinis.

Karena tidak mau ada perdebatan lebih, kamu pun akhirnya menengahi. "Kenapa om? Ngomong aja disini mumpung ada dokter Jeonghan. Gak enak kalo cuma berdua."

"Saya butuh bicara 4 mata." Jaehyun tetaplah Jaehyun. Apa yang ia minta harus dilakukan.

Kamu pun menghela napas berat dan meminta izin pada Jeonghan untuk bicara 4 mata dengan Jaehyun di kursi kantin yang hanya berjarak beberapa meter dari kursi mu dan Jeonghan tadi.

Karena gak mau lama-lama, kamu pun langsung tanya ke intinya "kenapa om?"

"Saya dengar Mingyu tidak ada kabar di Lebanon. Dia di culik tentara Israel dan berhasil kabur?" Tanyanya yang buat kamu agak kaget.

Dapat kabar dari mana dia kalau Mingyu hilang?

Dahi mu agak berkerut dan menatap Jaehyun dengan penuh curiga.

"Tau dari mana?"

"Grup letting kami. Saya udah keluar dari TNI, tapi saya masih bagian dari mereka." Kamu hanya oh saja menjawabnya.

Entah kenapa jadi tidak mood membahas yang seperti ini mengingat Jaehyun hanya mantan calon suami mu bersetatus duda lalu bertanya tentang suami mu yang hilang tidak ada kabar. Pasti ada sesuatu di balik pertanyaannya.

"Terus kenapa om tanya-tanya kan udah tau?"

Jaehyun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dengan wajahnya yang sulit di artikan. Kamu berharap apa yang ia katakan setelahnya bukan yang kamu pikirkan sekarang.

"Gak apa-apa, cuma mau tanya. Weekend ada waktu? Saya mau ketemu sama anak kamu." Tanyanya tiba-tiba.

Kenapa tiba-tiba?

Kamu masih berusaha untuk berpikir positif dan gak mau terlalu larut dengan pikiran buruk yang dari tadi berputar di otak mu.

"Om Jaehyun tau sendiri jadi dokter UGD gak ada liburnya karena terus roling shift mau itu hari weekend sekalipun. Kalo mau ketemu Zoeya bisa aja kok atur aja jadwalnya nanti aku usahain." Ucap mu agak cuek nggak kayak tadi.

Diam antara kamu dan Jaehyun. Cuma dia yang mandang kamu dengan teduh sedangkan kamu berpura-pura bermain hp padahal tau kalo Jaehyun lagi natap kamu.

Akhirnya kamu pun cari kesempatan untuk pergi dari sana dengan alasan jam istirahat udah habis. Kamu pun bangkit dari duduk terus ajal Jeonghan buat pergi dari sana biar Jaehyun gak liatin kamu lagi.

Paling gak dengan gini kamu selamatin pandangan haram Jaehyun ke kamu.


°°°°


Beberapa hari setelah kejadian om Jaehyun ketemu sama gue dengan alasan gak jelas, hari ini dia dateng lagi ke rumah sakit entah apa lagi alasannya sekarang.

Gue agak takut kalo dia tiba-tiba muncul lagi kayak gini. Ini kayak kesetiaan gue ke mas Mingyu di uji dengan dateng lagi mas mantan calon suami yang kayaknya masih gamon ke gue.

Padahal gue mau tetep setia nunggu mas Mingyu yang ilang selama 3 bulan ini.

Gue gak ada pikiran buat lupain mas Mingyu dan nikah lagi kok, cuma kalo tiap hari om Jaehyun yang chat gue terus dan kasih gue perhatian, gue takut oleng.

Gue ngintip dia dari pintu depan UGD. Dia nungguin di depan UGD sambil duduk dan keliatan bawa paper bag yang gue yakin pasti isinya baju buat Zoeya. Ya Allah bener-bener emang, udah di bilang gak usah bawa apa-apa tetep aja bawa sesuatu buat di kasih ke gue.

"Tuh di cariin loh dok, temuin atuh." Goda Seungkwan yang baru balik dari ganti infus dari salah satu pasien di UGD.

Gue jadi males, gak tau kenapa orang-orang rs gak dokter gak perawat sama-sama godain gue biar balikan sama om Jaehyun padahal mereka tau cerita cinta gue sama om Jaehyun berakhir kayak gimana. Kecuali dokter Jeonghan yang gak dukung gue sama om Jaehyun.

"Diem deh kwan." Kata gue terus keluar buat temuin dia.

Tanpa basa-basi lagi gue duduk di sebelahnya dengan wajah yang bisa di bilang agak sepet.

Iya sepet liat dia tiap hari nyambang rs terus buat ketemu gue.

"Langsung aja om, kenapa lagi kemari?" Tanya gue tanpa basa-basi.

Dia yang sadar akan kedatangan gue langsung tegakin posisi duduknya dan menghadap ke gue.

"Saya mau kasih ini buat Zoeya." Katanya terus kasih paper bag itu.

Gue hembusin napas berat, "ini udah hampir 4 hari om Jaehyun kesini cuma kasih barang buat Zoeya. Om, Zoeya masih kecil dia belum perlu sebanyak ini. Tolong jangan pemborosan buat orang yang bahkan bukan siapa-siapanya om." Omel gue ke dia.

"Dia bakal jadi anak saya juga." Jawabannya yang buat gue kerutin kening gak paham.

Ngomong apa sih pak CEO ini??

"Jangan muter-muter ya ngomongnya. Saya gak mau terima paper bagnya, udah ya saya balik. Assala--" Ucapan gue terhenti pas dia genggam pergelangan tangan gue.

Gue kaget dan langsung hempasin tangnnya. Tapi apa daya tenaganya lebih besar dari pada gue.

"Lepasin om! Ini di rumah sakit jangan buat kegaduhan di sini!" Ucap gue sedikit penekanan dan mengecilkan suara biar gak ada yang denger.

Untungnya UGD lagi sepi.

"Kamu pasti paham maksud saya (y/n), saya mau kamu jadi istri saya. Saya melamar kamu."

"Saya sudah bersuami, jangan berharap saya mau balik lagi ke om! Gak akan saya mau balik lagi ke om walaupun suami saya udah meninggal."

"Saya ini kurang apa untuk kamu?! Bahkan gaji yang di hasilkan suami kamu gak ada apa-apanya di bandingkan penghasilan kami." Gue mencebik dan senyum sinis ke arahnya.

"Dia tempat kebahagiaan saya. Walaupun gajinya gak seberapa dengan penghasilan om, tapi dia tau cara membahagiakan saya dengan baik." Kata gue final dan tarik tangan gue yang sempet dia genggam.

Gue lari masuk lagi ke ruang dokter di UGD, tapi harus tertahan lagi karena telpon dari serka Lucas di kesatrian.




"Iya ada apa pak?"



"...."






Setelah itu gue langsung masuk buat ambil tas gue dan langsung menuju parkiran mobil dengan derai air mata yang gak bisa gue tahan lagi.

Bahkan teriakan Seungkwan, mbak Sowon, dokter Jun, sampek om Jaehyun yang masih di depan UGD gak gue hiraukan.


°°°

Marriage Life with Mingyu [2] ⛔ IMAGINE KIM MINGYU SEVENTEEN ⛔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang