ML 6

501 106 23
                                    

Hari ini ada pertemuan pengurus persit Kartika Chandra Kirana. Hanya pengurus tiap kompi yang kumpulnya di depan barak baterai A.

Mingyu kapten dari baterai A, (y/n) sebagai istrinya juga ikut jadi ketua pengurus persit Kartika Chandra Kirana untuk baterai A.

Baterai A ini isinya kebanyakan pasangan-pasangan muda yang baru menikah. Ada beberapa yang sudah berumur tapi bisa di hitung, banyak juga tentara yang masih bujangan di baterai A.

Hanya kumpul-kumpul biasa makan-makan tiap bulan yang rutin di adakan untuk meningkatkan rasa solidaritas tiap anggota pengurus persit.

(Y/n) termasuk ketua yang loyal. Pernah saat itu ada salah satu anggotanya yang merayakan Natal. (Y/n) dan Mingyu memberikan hadiah berupa parcel. Tapi sayangnya bukan parcel biasa yang ia kirimkan untuk bawahannya itu. Parcel berupa satu set peralatan masak dan parcel berisi jajan juga sembako yang kalau di hitung jumlahnya bisa sampai jutaan.

Mana ada ketua Persit yang seloyal (y/n) dan Mingyu di asrama? Itu pun mereka masih ada yang tidak menyukai dan ada saja yang membuat gosip tidak benar.

(Y/n) hari ini membawa es mentimun yang ia buat sendiri untuk di bawa ke barak. Tidak hanya pengurus persit, tapi ia juga mengajak bujangan yang ada di barak untuk bergabung.

Mbak Oci --istrinya sertu Vernon-- pun iku membawa sayur asem satu panci besar, mbak Nisa --istrinya mayor Seungcheol-- bawa kerupuk 3 kaleng besar, Shofia --istrinya sertu Lucas-- bawa goreng-gorengan ayam tempe tahu juga sambal, dan Valen --istrinya serda Jisung-- bawa buah-buahan untuk pencuci mulut.

Yang lainnya bawa piring-piring, sendok, gelas, dan beberapa perlengkapan yang lain.

Acara makan-makan pun di mulai dengan khidmat. Ada banyak canda dan tawa yang di tuangkan.

(Y/n) tau di antara mereka juga ada yang diam-diam membicarakan kekurangannya dan kekurangan suaminya.

Tapi mau di apakan lagi? Karena tidak mau meluntur citra ketua Persit yang loyal dan menjaga nama baik Mingyu, (y/n) hanya bisa diam dan pura-pura tidak peduli.

Tentang Chayeon mantan pacar Mingyu, ia sudah pulang walaupun sempat beberapa kali Chayeon tidak mau pulang dengan Bambam suaminya.

Tapi dengan bujukan dan rayuan Bambam, akhirnya Chayeon mau dan menurut.

Chayeon juga sempat menanyakan Mingyu.

Katanya ia sempat lihat Mingyu yang menggandeng tangan (y/n) di depan pintu kamar inapnya hari itu.

Tapi (y/n) hanya jawab kalau Mingyu itu suaminya, lalu Chayeon malah menceritakan semua masa lalunya dengan Mingyu.

Buat (y/n) cemburu?

Ya memangnya siapa yang tidak cemburu saat perempuan lain menceritakan kenangan manis masa lalu dengan suaminya?

Dengan profesional kamu hanya senyum tipis dan tetap memberikan pengobatan pada Chayeon.




°°°

"Bu Mingyu, kok gak dimakan? Masakan saya gak enak ya?" Tanya mbak Oci yang langsung gue jawab dengan gelengan cepat.

"Oh, nggak kok saya cuma udah kenyang aja agak kembung perutnya." Jawab gue terus lanjut minum es mentimun yang gue buat sendiri.

Oh iya, mbak Oci emang lebih dulu tinggal di asrama tapi suami gue dengan suaminya pangkatnya lebih tinggi suami gue. Dan lagi suami gue atasannya, jadi dia panggil gue dengan panggilan ibu atau bu Mingyu untuk menghormati atasan.

Semua ibu-ibu disini gak ada yang manggil dengan panggilan nama asli mereka, tapi panggilnya pakek nama suami kayak gue tadi misalnya.

Gue kadang ngerasa gak enak sama mbak Oci kalo di panggil ibu. Padahal lebih tua dia dan karena tuntutan juga yang mengharuskan kita manggilnya gini.

Oh iya, tapi gue kalo panggil bang Vernon tetep aja bang bukan pak. Gimana ya, karena udah kebiasaan juga terus bang Vernon ngebolehin.

Mas Mingyu ngedeket ke arah gue yang cuma duduk sambil sesekali minum es mentimun. Mungkin karena dia liat gue dari tadi diem aja, jadi dia samperin gue.

"Kenapa sayang, kok gak gabung sama yang lain?"

"Gak apa-apa kok, cuma lagi kepengen sendirian aja." Jawab gue senyum ke arah dia.

Dia genggam tangan gue erat terus sesekali usap pipi gue yang makin hari, keliatan makin kurus.

"Makan yang banyak, pipi kamu jadi tirus gitu. Aku suapin mau?" Dia udah mau ambil sendok di piring gue yang masih sisa nasi, tapi sama gue langsung tahan.

"Yakali mau suapin aku. Ini bukan di rumah."

"Kalo di rumah boleh suapin kamu?" Tanya dia goda gue.

"Iya boleh banget."

Terus dia ketawa kecil yang bikin gue juga ketawa.

"Duh duh kapten Mingyu, mesra banget! Serasa dunia milik berdua yabg lain ngontrak!!" Teriak om Hoshi yang entah dari mana dia gabung terus ikut makan juga.

Padahal dia kapten kompi C.

Mas Mingyu malah rangkul pundak gue yang buat jarak kita jadi semakin dekat terus bilang, "Iri? bilang bossss."

Buat orang-orang disana ketawa ngakak dan godain om Hoshi karena istrinya lagi pulang kampung ke Medan buat jenguk kedua orang tuanya.

Om Hoshi malah ikut ketawa malah paling ngakak terus lanjut lagi makan sayur asemnya.

Gue cuma bisa ketawa kecil sambil tahan rasa nyeri di perut bagian bawah gue dan rasa mual yang udah gak enak banget rasanya.


°°°

Duh gak tau mau lanjut apa nggak, karena viewnya makin turun😭

Marriage Life with Mingyu [2] ⛔ IMAGINE KIM MINGYU SEVENTEEN ⛔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang