ML 12

431 96 9
                                    

"Ayo cepetan!" Kata Mingyu yang udah siap-siap ambil jaketnya di gantungan baju.

"Kamu mau samperin dia? Tolongin dia? Atas dasar apa?"

"Atas dasar kemanusiaan. Aku gak bisa tolak orang minta bantuan aku. Mas ngerti kamu cemburu, tapi tolong kesampingkan itu dulu. Kamu udah di sumpah kan buat tolong sesama manusia? Kamu gak mau tolongin dia, berarti kamu ingkar janji." Mingyu keluar dari kamar dan tunggu kamu di teras rumah sedangkan kamu masih di kamar dengan air mata yang udah netes.

Bukannya gak mau tolongin, tapi kenapa gitu dia harus minta tolongnya ke suami kamu. Apa gak ada orang lain sampek harus minta tolong ke Mingyu?

Mau gak mau kamu jadi harus ganti baju dan bawa tas dokter kamu.

Kamu keluar rumah dengan mata merah yang lembab dengan masker.

Mingyu gak ngomong apa-apa tapi dia langsung rangkul kamu dan jalan beriringan ke motor.

Sampainya di rumah Chayeon, ternyata rumahnya sepi dari depan tapi gak tau kalo di dalam kayak gimana.

Tetangga yang lewat pun liatin kamu sama Mingyu sambil bisik-bisik.

"Ini bener rumahnya? Kok sepi banget."

"Lokasinya bener disini kok." Jawab Mingyu seadanya.

Kamu disampingnya liat ke halaman rumah yang... Ya bisa dibilang rusuh banget.

Rumput yang udah tinggi gak di potong, daun-daun kering berserakan dihalaman, teras juga kayak jarang di sapu, pagar rumah yang juga catnya udah kelupas semua.

Kamu agak gak nyaman ada disana.

Mingyu pencet bel rumah yang ada di samping pintu. Pagar rumahnya gak di tutup, jadi tadi langsung masuk aja.

Kamu dari tadi cuma genggam tangan Mingyu erat-erat untuk meredakan rasa takut karena tempat ini yang juga suram.

Setelah ada 5 menit berdiri di depan pintu sambil pencet-pencet bel, gak lama ada suara orang lari dari dalam rumah.

Dan bener aja, pas buka pintu rumah Chayeon langsung peluk Mingyu erat banget sampai buat kamu hampir terhuyung ke belakang kalau saja Mingyu tidak mengeratkan genggamannya.

Mata kamu dan Mingyu saling pandang setelah gak lama Chayeon nangis di pelukan Mingyu.

"Mingyu tolongin aku..hiks, Bambam selingkuh lagi dan aku kena kdrt sama dia... Hiks." Ucap dia sesenggukan di dada bidang Mingyu.

Mingyu mau lepasin Chayeon tapi pelukannya terlalu kuat, mana tangan satunya di prekes sama kamu karena tahan kesel.

"Perempuan ini gak bisa aku biarin!" Gak pakai lama kamu lepas genggaman tangan kamu dengan Mingyu kasar, terus dorong bahu Chayeon sampai Chayeon jatuh.

Mingyu mukanya panik terus peluk kamu biar emosi kamu gak menjadi-jadi.

"Eh udah, udah-udah jangan di lanjut udah ya. Kamu duduk dulu di sini biar aku yang urusin ini ya." Keringat nyucur dari pelipisnya Mingyu dan rasanya pening langsung menyerang.

Dia bingung mau urusin yang mana dulu.

"Udah deh aku disini aja, kamu urusin dia tapi di sini aja. Sampek dia aneh-aneh aku jambak rambutnya kuat-kuat." Ucap kamu yang buat Chayeon malah pasang muka ngejek.

"Kamu gak luka?" Mingyu perhatiin Chayeon dari tadi tapi gak ada bekas lebam atau luka lainnya.

"Aku di jambak sampek kepala aku sakit banget. Rambut aku juga banyak yang rontok karena di jambak." Dan drama Chayeon di lanjut dengan ia yang pura-pura nangis.

Kamu liatnya udah jengah banget karena dia yang menel ke Mingyu. Tapi untungnya Mingyu pintar dan gak memanfaatkan keadaan dengan mengambil kesempatan untuk kangen-kangenan sama mantan.

Ok posisinya sekarang Mingyu masih berlutut di depan Chayeon yang duduk di lantai dan masih sesenggukan di depan pintu pas dengan kamu duduk di kursi teras sebelah Mingyu pas sambil pegang jaket Mingyu.

Takut-takut kalo Chayeon mau peluk Mingyu lagi, kamu bakal peluk duluan.

Mingyu ambil tas dokter kamu di sebelahnya dan mulai cari-cari obat sakit kepala.

Mingyu sebenernya paling tolol kalo di suruh cari obat karena dia gak paham sama sekali sayang obat-obatan. Yang dia tau cuma bodrexin sama tolak angin udah itu doang.

Kamu juga yang liatin Mingyu cari-cari obat, lama-lama gemes karena Mingyu gak ketemu-ketemu obatnya. Akhirnya mau gak mau kamu ambil alih tasnya dan cari obat paracetamol.

Mingyu gak mau minta tolong kamu karena dia tau kamu lagi gak mood. Kalau minta tolong suruh cari obat buat Chayeon pasti gak mau.

"Nih di minum 3 kali sehari setelah makan, ini salep buat leher belakang kamu yang biru, oles aja setelah mandi." Kamu sodorin obat dan salep dan di terima sama Chayeon.

Ok bukan ini yang di harapkan Chayeon.

"Ayo berdiri." Kata Mingyu ke Chayeon.

Mingyu gak kasih tangannya buat bantu Chayeon, tapi lagi-lagi Chayeon drama lagi gak bisa bangun sendiri.

Mingyu mau kasih tangannya, tapi sama kamu langsung di tarik dan di ganti tangan kamu.

"Bukan mahram, udah sini saya bantu bangun." Dan Chayeon cuma bisa natap kesel kamu dan jadi punya rasa dendam.

°°°°

Marriage Life with Mingyu [2] ⛔ IMAGINE KIM MINGYU SEVENTEEN ⛔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang