ML 13

485 99 2
                                    

Besok up terakhir sebelum USPBK:")

Gue tetep up kok tapi mungkin 3 atau 2 hari sekali aja

Soalnya mau cepet-cepet selesai, biar bisa garap cerita baru hehe. Tapi masih ujian hngggg

°°°

Pikiran gue mulai mikirin hal yang nggak-nggak tentang mas Mingyu sesaat setelah kita ke rumah Chayeon hari itu.

Entah ini bener apa nggak yang gue pikirin, tapi gue selalu berdo'a semoga mas Mingyu gak berpaling dari gue.

Perjuangan kita buat menikah dan bangun rumah tangga sampai sekarang itu gak gampang. Dan selama 3 tahun pernikahan gue gak pernah mikirin kalau suat saat nanti ada orang ketiga di dalam pernikahan ini.

Tapi di tahun ke 4 pernikahan kita, gue baru sadar dan berpikir kalau cobaan ini pun akan datang.

Gue coba buat positif thinking aja karena gue yakin ini ujian dari Allah dalam rumah tangga.

Hari ini mas Mingyu keliatan sibuk banget bolak-balik kompi terus pulang terus ke kompi lagi terus abis itu ke mayon.

Dia gak perlu pulang sebenarnya karena itu bikin bolak-balik. Jarak rumah ke kompi juga gak dekat walaupun dia naik motor. Tapi dia terlalu khawatir sama keadaan gue di rumah karena dari 2 hari yang lalu gue mual-mual parah dan gak doyan makan.

Gue akuin sih hamil kali ini mood makan gue berubah-ubah. Kadang doyan makan banget sampai tengah malam mas Mingyu rela cari sate ayam buat gue, tapi kalau lagi doyan makan cuma baru beberapa suap aja udah muntah-muntah.

Dan katanya mas Mingyu di pilih buat jadi pasukan Garuda dan bakal di kirim ke Lebanon untuk jadi pasukan perdamaian.

Itu masih katanya karena gue dengar dari om Seungcheol yang kemarin ikut ngerumpi di depan rumah.

Tapi sampai sekarang mas Mingyu belum buka mulut dan cerita ke gue. Gak apa-apa gue masih mau nungguin dia cerita sendiri.

Ini udah jam 8 malam dan mas Mingyu belum pulang dari mayon.

Gue gak tau apa yang di urus di sana, tapi gue yakin dia pasti sendirian karena mayon gak mungkin masih rame di jam segini kecuali kalo ada acara.

"Assalamualaikum, dek mas pulang." Mas Mingyu masuk kerumah dengan bawa kantong kresek yang gue yakin dia pasti beliin gue martabak manis.

Padahal gue pengennya kemarin.

"Walaikumsalam, bawa apa?"

"Martabak, kemaren kamu kan minta."

Gue ambil kantong kresek dan cium harumnya martabak.

Rasanya mau muntah padahal cuma cium harumnya. Tapi gue tahan karena gak mau kecewain mas Mingyu yang udah rela beliin martabaknya.

Mas Mingyu pun pergi ke kamar mandi dan bersihin diri terus sholat, sedangkan gue di dapur lanjut masak karena belum selesai.

Gak lama hpnya mas Mingyu getar terus dari tadi dan menyita perhatian gue dari kompor.

Gue ambil hpnya dan gue geram liat siapa yang kirim pesan.

Disana tertera nama pengirimnya Bambam yang gue yakin dia suaminya Chayeon dan isi chatnya yang buat gue.... sedih.

Bambam

Bisa berhenti ikut campur urusan rumah tangga gue?
Gak perlu dateng lagi besok dan gak usah jadi pahlawan buat Chayeon

Mau gue bales chatnya, tapi mas Mingyu udah ada di belakang gue dan juga ikut liat layar hpnya.

"Udah baca chatnya?" Tanya dia dengan nada bicaranya yang rendah buat gue sedikit takut.

Tapi gue gak jawab dan kasih hpnya kasar lalu pergi ke dapur lagi dengan tahan nangis.

Gue dengar helaan napasnya yang kasar dan ikutin gue ke dapur.

"Aku mau cerita ini ke kamu pas makan malam nanti." Ucap dia di sebelah gue.

Gak ada pergerakan lebih dari dia untuk peluk atau sekedar pegang pundak karena dia tau itu percuma. Ujung-ujungnya tangannya malah gue dorong kasar.

Gue gak mau jawab dan tetep fokus sama masakan.

"Mas tau mas salah, maafin mas. Tadi siang Chayeon spam telpon dan buat mas gak fokus di mayon akhirnya mau gak mau mas samperin dia di rumahnya. Mas cuma tolongin dia kayak kemaren gak lebih. Kamu harus percaya sama mas, mas gak pernah bohong sama kamu dek."

"Ya terus kenapa gak di matiin aja hpnya?!"

°°°°

Marriage Life with Mingyu [2] ⛔ IMAGINE KIM MINGYU SEVENTEEN ⛔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang