Tepat pukul 8 malam jennie dan mingyu bertemu di cafe langganan Mereka namun jaehyun meminta jennie menemuinya sendiri di sebuah bar.
"Gyu , gimana nih?? Kenapa jae ga kesini aja". Keluh jennie yang merasa khawatir.
"Udah gpp jen , gue yakin jae ga bakal macem macem sama lo".
Mingyu berusaha meyakinkan jennie untuk menemui jaehyun , karena ini adalah cara terakhir sekaligus cara satu satunya agar jennie bisa bertemu dengan taeyong.
Bar....
Jennie berjalan ditengah kerumunan , mencari pria yang bernama jaehyun , yang jennie tau jaehyun memang terkenal pemabuk bahkan saat masih sekolah jaehyun sudah bersahabat dengan minuman beralkohol.
"Hai gimana kabar lo??". Ucap jaehyun pada wanita yang duduk dihadapannya.
"Baik , kabar lo sendiri gimana?".
"Seperti yang lo liat , gue semakin tampan , mempesona dan yang pastinya tetap menjadi pecandu minuman beralkohol".
Jennie yang sedikit risih dengan sikap jaehyun berusaha untuk tenang.
"Btw , selamat ya udah jadi mama muda sekarang".
"Iya makasih".
"Ada hal penting apa yang bikin lo berinisiatif untuk menemui gue di tempat seperti ini , padahal Lo bisa aja kan nolak".
"G.. gue pengen ketemu sama taeyong".
Jaehyun terkekeh melihat ekspresi jennie yang gugup saat menyebut nama taeyong.
"Haha... Emang lo mau nambah suami lagi??".
"Gue kesini bukan untuk main main , gue pengen lo kasih tau gue dimana taeyong sekarang. Udah itu aja!".
"Santai santai".
"Ada satu pertanyaan dari gue yang harus lo jawab". Lanjut jaehyun dengan wajah serius.
"Apa?".
"Kalau seandainya lo bertemu dengan taeyong , dan lo dihadapkan pada dua pilihan. Ada taeyong yang merupakan cinta pertama lo atau taehyung yang merupakan suami sekaligus ayah dari anak lo, lo akan pilih yang mana?".
Seketika pertanyaan jaehyun berhasil membuat jennie mematung , tentu ini adalah pertanyaan yang sulit. Ada taeyong , orang yang sangat Jennie cintai dan taehyung yang sekarang sudah menjadi suami sekaligus ayah dari yeonjun.
"Pilihan ada di tangan lo, gue juga ga pengen sahabat gue sakit hati untuk kesekian kalinya hanya karena lo jen , untuk apa kalian ketemu kalau ujung-ujungnya hanya untuk saling menyakiti".
***
Disisi lain taehyung mulai merasa gelisah , ia yakin bila jennie sudah tidak ada dirumah sekarang.
"Berkas ini akan saya tanda tangani besok". Ucap taehyung pada sekertaris nya.
"Tapi pak , berkasnya masih banyak yang belum selesai".
"Saya masih ada urusan yang lebih penting". Taehyung kemudian melenggang pergi meninggalkan semua pekerjaan yang belum selesai dan langsung bergegas pulang.
Rumah...
"Bi , jennie dimana??". Ucap taehyung yang tak bisa menahan rasa kekhawatirannya.
"Nona pergi dengan yeonjun dari tadi pak , mungkin sekitar 2 jam yang lalu".
Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam , dan jennie belum kembali segala pikiran buruk kini menghantui taehyung.
"Tolong jaga rumah ya bi, saya cari Jennie dulu".
***
Bar...
"Jadi gimana?? , Mau pilih taeyong atau suami lo?".
"Kenapa lo ngasih pertanyaan yang sama sekali ga bisa gue jawab".
"Ya cuma mastiin aja , apa salahnya".
"Mending gue balik , percuma gue tanya sama orang gila kayak lo!".
"Lo yakin??". Ucap jaehyun dengan senyum liciknya.
"Tolong kasih tau gue dimana taeyong , itu ga akan mengurangi ketampanan lo kan??".
"Ini minum dulu , biar lebih tenang". Jaehyun menyuguhkan minuman beralkohol itu didepan jennie.
"Gue ga minum".
"Ayolah jangan munafik, gue yakin lo juga suka kan sama minuman berdosa ini ? ".
"Udah gue bilang, gue ga minum".
"Coba seteguk , anggap aja itu sebagai bayaran gue karena bantu lo".
Jennie mau tak mau harus meminum minuman beralkohol itu , semua ia lakukan agar bisa bertemu dengan taeyong.
Saat jennie hendak mengambil sloki berisi alkohol ituu tiba tiba...
Buggg.... Sebuah pukulan yang menghantam wajah jaehyun itu membuat jennie terkejut bukan main.
"Lo apain istri gue!!". Ucap taehyung sambil terus menghujani jaehyun dengan pukulan.
"Tae udah , jangan bikin gaduh disini".
"Kamu yang ga ada otak , ayo pulang!" . Taehyung langsung menarik tangan jennie dan menyeretnya pergi dari bar.
***
Rumah...
Hening.. hanya suara isakan tangis taehyung yang terdengar membuat jennie benar-benar merasa bersalah.
"Kamu kenapa bisa pergi ketempat itu sama pria lain jen".
"Maaf , aku emang salah tapi-".
"Sepenting apa masalahmu sampai sampai kamu berani ngulangi kesalahan ini lagi , bahkan lebih parah".
"Aku.. aku pengen tau taeyong dimana sekarang".
"Sebegitu cintanya kamu sama pria berandalan itu jen?? Bahkan sampai kamu ga sayang sama diri kamu sendiri , keluargamu , semua kamu abaikan hanya demi taeyong??".
"Maaf , aku benar benar minta maaf selama ini aku selalu berbohong , soal aku mencintaimu pun aku berbohong , apa aku salah memperjuangkan orang yang benar-benar aku cintai??".
"Tidak ada salahnya, aku yang salah , kenapa aku terus berpura pura buta saat semua kebohongan selalu terjadi di depan mataku sendiri". Ucap taehyung ditengah isak tangisnya.
"Kamu jangan nangis , aku minta maaf , kita perbaiki lagi hubungan kita. Okey?". Jennie berusaha keras menenangkan taehyung namun semua sia sia.
"Aku.. aku akan membebaskan kamu dari pernikahan ini".
"Kebahagiaan mu lebih penting daripada egoku sendiri".
Jennie terdiam ia tak sanggup menahan air matanya , melihat yeonjun yang tertidur pulas dengan wajah lucunya membuat hati jennie teriris.
"Maafkan mama.."-Kimjennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Triangle ✓
Fanfiction"Sebuah hubungan cinta hanya dapat dijalani oleh dua pihak , bukan tiga atau lebih". "Memiliki pilihan membuatmu sulit untuk memutuskan". "Jangan membuatku terlalu berharap jika kamu tidak menginginkanku."