Taeyong POV.
Masih ditempat yang sama , aku masih setia duduk dan menunggunya membuka mata , pagi ini yeonjun datang menjenguk jennie bersama dengan mingyu.. ya pria itu sepertinya enggan jauh-jauh dari jennie walaupun aku bersikeras mengusirnya tapi ia tak mau beranjak dari rumah sakit.
Ku langkahkan kakiku agar lebih dekat dengan bocah yang selalu memanggilku om anime itu , tapi setelah peristiwa mengerikan itu terjadi yeonjun berusaha keras menjauhiku ntahlah aku tidak tau apa yang anak itu pikirkan tentangku.
"Yeonjun..". Sapaku , membuat sang punya nama pun menoleh , ia melihatku dengan tatapan sinis. Aku melihatnya membisikkan sesuatu ditelinga jennie dengan bulir bening yang terus lolos dari matanya , penderitaan anak itu bisa kurasakan , anak yang periang dan banyak bicara itu kini berubah menjadi anak pendiam , bahkan jika tidak penting dia tidak mau bicara dengan siapapun.
"Apa yang kamu bisikkan ditelinga mamamu?" . Kalian bisa bilang aku kepoan , tidak tau kenapa aku sangat ingin mengetahui kata-kata apa yang dibisikkan yeonjun.
Yeonjun melirik kearah mingyu seperti meminta persetujuan darinya , mungkin saja ini adalah kalimat rahasia yang tidak satu orang pun tau , ya begitulah.. kedekatan yeonjun dan mingyu tidak perlu dipertanyakan lagi sudah terlihat jelas dari sikap keduanya layaknya seorang putra dan ayah kandungnya.
Mingyu membalas dengan anggukan , sebagai tanda ia memperbolehkan yeonjun memberitahuku , sebuah kata-kata rahasia itu.
""Mama... Yeonjun gak nangis lagi , yeonjun kuat , yeonjun yakin mama pasti sembuh , ayo bangun apa mama tidak ingin memelukku? Apa mama tidak ingin membuatkan nasi goreng dan susu cokelat hangat lagi? ".(chapter 31)
Apa ini yang dimaksud kalimat rahasianya? Terdengar sangat sederhana tapi penuh makna , kata-kata itu menggambarkan kerinduan yeonjun pada jennie , bagaimana cara mamanya menyiapkan makanan untuknya , susu coklat hangat kesukaannya , semua perhatian yang Jennie berikan , yeonjun merindukannya.
Kusejajarkan tubuhku dengannya , menatap matanya yang berkaca-kaca dengan lekat , dia.. akan memanggilku dengan sebutan ayah kelak , aku berjanji padamu nak , apa yang tidak kamu dapat selama ini akan kamu dapatkan kelak , aku yang akan mewujudkannya.. itu adalah janjiku.
"Apa om anime boleh memelukmu?". Ucapku dengan suara gemetar , aku takut jika ia akan menolak .. tapi ternyata...
"Aku marah sama mama om , kenapa om anime gak nyelametin mama waktu itu". Yeonjun menangis dalam pelukanku , jelas aku sangat merasa bersalah seharusnya aku yang ada diposisi jennie saat ini tapi mengapa malah dia yang harus menderita karena ku.
"Sudah-sudah jangan nangis , kamu harus kuat , katanya udah gak nangis lagi tapi sekarang kok nangis".
Aku menyeka air matanya , berusaha untuk menenangkannya , dia masih sangat kecil untuk mengetahui bahwa sebenarnya ayahnya lah dalang dari semua ini.
"Mau ice cream?".
Yeonjun mengangguk dengan semangat , sejenak aku dapat melihatnya tersenyum kembali walau senyumnya sangat irit.
Taeyong POV end
***
Kini Tinggal lah mingyu yang masih setia menunggu jennie bangun , tangannya tergerak untuk mengusap pipi mandu itu yang terlihat sedikit menyusut , ia tersenyum gemas walau sebenarnya ia juga tak mampu lagi menahan air matanya.
"Jennie.. udah ya tidurnya ayo bangun".
"Kebahagiaanmu sudah ada didepan mata , pria yang kamu nanti selama ini sudah ada di hadapanmu , ayo peluk dia katakan padanya kalau selama ini kamu mencarinya , merindukannya , masih menjaga cintamu hanya untuknya , sampai-sampai kamu tidak membiarkan orang lain masuk dalam hidupmu".
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Triangle ✓
Fanfiction"Sebuah hubungan cinta hanya dapat dijalani oleh dua pihak , bukan tiga atau lebih". "Memiliki pilihan membuatmu sulit untuk memutuskan". "Jangan membuatku terlalu berharap jika kamu tidak menginginkanku."