31

160 13 3
                                    

Jangan lupa vote dulu hehe 😉
Selamat membaca 💫

Nancy memutuskan untuk mengantar yeonjun pulang , mengingat kejadian tadi mungkin yeonjun sangat takut ditambah kondisi jennie yang terlihat sangat memprihatinkan.

"Kak ellaaa". Yeonjun berlari dan langsung menangis dipelukan ella , tentunya ella sangat bingung bukankah tadi ia melihat yeonjun sangat bahagia , mengapa sekarang ia malah menangis.

"Yeonjun kamu kenapa? Katakan sama kak ella ada apa sebenarnya".

"Kak ella tolong tutup telingaku , aku masih bisa mendengar suara mengerikan itu". Yeonjun terus menangis terlihat jelas ia sangat ketakutan.

"Sebelumnya saya minta maaf , disini saya mau menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi".

"Kamu ibu dari teman yeonjun kemarin kan? , Bukannya tadi kakakku dan yeonjun datang kerumahmu? Lalu dimana kakakku , kenapa yeonjun menangis ketakutan seperti ini?".

"Iya , mereka memang datang kerumahku tapi setelah itu terjadi sebuah insiden , jennie tertembak".

"Apa?!! , Kakak tertembak??". Ella sangat terkejut setelah mendengar ucapan nancy , ia juga tak kuasa menahan air matanya , sekarang ia tau penyebab yeonjun merasa ketakutan.

"Dimana kakakku sekarang?".

"Dia di rumah sakit *****".

"Baiklah, terimakasih sudah mengantar yeonjun pulang".

***

Seperti ucapan mingyu kemarin bahwa ia akan segera kembali ke korea , menurutnya untuk apa ia berlama-lama disini sedangkan jennie sudah menemukan kekasihnya , tugasnya sudah usai sekarang hanya tinggal kenangan bersama jennie yang harus mingyu lupakan  walau  sebenarnya sangat sulit tapi ia akan terus berusaha untuk melupakan wanita itu.

7.pm , bandara.

Mingyu sengaja mengambil penerbangan malam karena butuh waktu untuk membereskan semuanya terutama foto-foto jennie yang masih terpajang di kamar rahasia tidak mungkin Mingyu membiarkan begitu saja ia tidak akan rela membiarkan orang lain menikmati kecantikan jennie.

"Terimakasih New York telah menjadi tempat berakhirnya kisah cintaku". -mingyu.

Drrttt... Drrrttt ... Getaran yang ditimbulkan dari benda persegi panjang itu membuyarkan lamunan mingyu.

"Halo el??". 

"Apa?!!".

"Oke aku segera kesana". Mingyu memutuskan panggilan sepihak.

Bagai tertimpa batu yang sangat besar , kini dada mingyu terasa sesak setelah mendengar kabar buruk dari ella , bulir bening itu kemudian menetes tanpa mingyu sadari.

"Tunggu aku datang jen". -mingyu.

***

Rumah sakit ***

Mingyu terus berlari nafasnya memburu , ia sangat khawatir , takut , sedih , kemungkinan hal buruk bisa saja terjadi pada jennie saat ini.

"Jennie dimana el??". Ucap Mingyu dengan nafas terengah-engah.

"Kak mingyu tenang dulu , kak jennie masih diruang operasi".

The Love Triangle ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang