Bagian 18

738 128 0
                                    

Dalam kegelapan yang bercahayakan lilin. Seorang pria membaca sebuah buku dalam keheningan dan penuh rasa tidak percaya. Ia telah melakukan sebuah kesalahan besar. Ia telah membunuh seseorang yang paling menyayanginya padahal orang itu tidak melakukan kesalahan apapun.

Viona, ibunya bukanlah penyihir. Bahkan penyihir itu sebenarnya tidak ada. Mereka yang berambut putih dan bermata merah bukanlah penyihir. Mereka hanyalah seorang pengidap sebuah kelainan yang mengalami mutasi pada tubuh mereka secara bersamaan.

Ribuan tahun lalu manusia hanya memiliki variasi warna rambut dan warna mata yang terbatas. Beberapa ada yang memiliki warna rambut putih dan itu karena dalam tubuh mereka karena tak memiliki pigmen melanin. Manusia yang memiliki kelainan seperti itu biasanya disebut sebagai penderita albino.

Albino terjadi karena kelainan pada kromosom sex, sehingga dapat diturunkan. Mengetahui sifat tersebut, kaisar ke IV Aesteler membuat suatu kebijakan dengan memisahkan orang albino dengan orang normal.

Pada suatu hari terjadi keanehan dimana mereka yang albino tiba tiba dapat melakukan sihir yang merupakan pengontrolan mana alam. Mereka yang tak bisa sihir memandang golongan albino sebagai monster. Mereka mengucilkan dan tak memberi peluang bagi para albino tersebut untuk berbaur dengan mereka. Hingga dongeng tentang penyihir di hutan kegelapan mereka buat untuk menakut nakuti anak mereka.

"Luar biasa, ibu buku catatanmu ini sunggu penuh dengan hal yang sulit aku pahami," keluh Antonio saat menutup buku penelitian ibunya.

Ada ratusan buku yang ditulis oleh ibunya berisikan dengan pengetahuan yang sulit ia pahami. Akan tetapi tak ada satupun yang menjelaskan mengapa manusia berefolusi dan memiliki warna mata dan rambut yang bagaikan pelangi. Beberapa buku sudah lapuk dan ada yang sudah dimakan oleh tikus.

Di sana juga dituliskan tentang seorang pria yang tampaknya begitu spesial bagi ibunya. Pria itu jatuh cinta pada seorang albino tapi cintanya terlarang. Tepat di depan matanya anak dan kekasinya dibakar hidup-hidup karena dianggap sebagai pembawa bencama oleh orang tuanya sendiri. Ia dipaksa menikah dengan gadis yang memiliki warna rambut dan pupul mata yang sama dengan dirinya.

Gadis itu sangat cantik, lembut dan begitu anggun. Namun cinta pria itu hanya pada wanita albino itu dan anaknya. Ia bahkan belajar tentang sihir terlarang dengan membuat perjanjian dengan iblis. Ia berharap kekasih dan anaknya bisa hidup kembali. Iblis mengabulkan permintaannya namun dengan syarat. Pria itu harus kembunuh dan memakan istrinya yang sedang mengandung anaknya.

Nafsu yang begitu tinggi, hati yang tlah dibutakan oleh nafsu membuat dirinya tega membunuh wanita tak berdosa itu. Namun, anaknya yang dalam bentuk janin tak tega ia bunuh. Bayi itu lahir prematur.

Anaknya, darah dagingnya itu membuat sang iblis kesal karena pria itu tak mau membunuh bayinya. Iblis itu juga tak bisa membunuh karena ia tak punya hak mengambil mahkluk polos itu. Tuhan mengijinkannya untuk menggoda manusia tapi tidak dengan membunuhnya, kecuali jika telah terjalin perjanjian antara keduanya.

Akan tetapi bayi polos itu tak terikat perjanjian apapun dengan iblis. Bahkan sang ayah tak sanggup untuk membunuh bayinya. Perjanjian itu batal. Iblis sangat murka dan merasuki tubuh pria itu. Bayi kecil malang itu pada akhirnya ditelantarkan. Ia dirawat oleh kakak pria itu.

"Dongeng yang menarik, tapi ini tak ada hubungannya dengan mengapa ibu memisahkanku dari adikku"

"Yang Mulia, tampaknya Yang Mulia Ratu Viona ingin kalau kita menyelidiki semua yang ia tulis di buku hariannya"

"Aku tau itu Ashe, tapi semua ini membingungkan. Aku dulu pernah dengar kalau ibuku sangat suka belajar ketimbang ikut pergaulan kelas atas. Bagaimana caranya ibu bisa menemukan pengetahuan yang diluar nalar ini"

Penulis & Dunia Novel [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang