Duke sangat murka saat tau ritualnya gagal. Kali ini dewi bulan menolak persembahanya. Aku tiba tiba terpental dari tubuh itu.
"Cih, tidak berguna" ucap duke sambil menendang tubuh anak Robert.
Ada seorang wanita yang menghentikannya. Dia adalah permaisuri Viona saat masih muda dulu. Viona berlutut di kaki sang duke.
"Ayah, kumohon hentikan. Carlina sudah tak bernyawa lagi"
"Bagus dengan begitu anggaran untuk makan kediaman kita berkurang"
"Ayah," rengek Viona.
Duke mengelus lembut rambut putrinya. Ia menatap dengan lembut dan berhati hati.
"Lakukan saja sesukamu, permaisuri Aesteler"
"Ayah, aku tidak mau menikahinya!"
"Kau harus mau. Pria itu mencintaimu"
"Tapi, aku sudah ada Hamel"
"Batalkan pertunangan kalian"
Viona menatap duke dengan tatapan terluka. Ia meremas kuat bajunya kemudian tersenyum sambil mengatakan, "Baiklah."
Lagi lagi fakta mengejutkan berhasil aku ketahui. Kudengar wajahku sangat mirip dengan mantan permaisuri Viona. Wajah yang kuwarisi dari ayahku. Orang orang mulai pergi dengan kecewa. Hanya Viona, sepasang bocah serta seorang pria yang berada di sana.
"Robert pasti sangat terluka," ucap Viona lemah.
"Ayah ayah, tidak adakah cara kita menyelamatkan Ina?"
"Ayah tidak bisa, Zeon. Jiwa dan raganya sudah terpisah. Mungkin jiwa Carlina masih berada di sekitar sini. Akan tetapi ia tak bisa kembali dalam raganya karena raga ini sudah dikutuk."
"Stela benci kakek" ucal seorang gadis kecil sambil terisak tangis.
"Apa yang terjadi pada Robert dan Caramel saat ini?" tanya Viona cemas.
Pria itu memasang wajah lemas. Ia tersenyum sinis kemudian menatap ke arah langit langit ruangan.
"Caramel mengakhiri hidupnya. Empat anaknya sudah ditumbalkan demi menjadi kekuatan sihir kita. Lalu Robert dia kabur dari rumah"
Viona tampak murung ia menangis sambil memeluk tubuh Caralina. Aku merasa tercampur aduk dengan kejadian itu. Kisah kelas Delizart yang tak diketahui orang orang. Wajar keluarga mereka dihancurkan.
"Ada cara untuk menyelamatkan Caralina" ucap Viona tiba tiba.
"Bagaimana caranya?" tanya pria tersebut.
"Ikut aku, kalian berdua alihkan perhatian kakek kalian"
Mereka berpencar. Viona dan pria itu membawa Carlina bersama mereka. Aku berjalan mengikuti Viona, penasaran dengan apa yang ia lakukan. Gadis itu membuat lingkaran sihir dengan darahnya dan pria itu.
"Kak, letakkan Carlina di tengah tengah"
Pria itu dengan patuh mengikuti intruksi adiknya.
"Dewi Fortuna berilah keberuntungan pada anak ini, buatlah dia bahagia di dunia lain lalu bawa kembali dia kepada kami saat ia bisa melawan kakeknya" ucap Viona.
Tubuh Carlina langsung bersinar kemudia redup lagi. Pria itu menatap dengan keheranan sementara Viona terduduk lemah tak berdaya.
"Viona apa kita gagal?" tanya pria itu.
Viona tersenyum lemah, ia menggelengkan kepalanya.
"Kita tidak gagal, dia akan dipindahkan pada tubuhnya dikehidupan yang lain. Jiwanya dikehidupan itu sudah lenyap. Carlina yang akan menggantikan dirinya dengan ingatan yang aku segel"
KAMU SEDANG MEMBACA
Penulis & Dunia Novel [Tamat]
FantasíaStatus : Tamat Up date: - Penyihir? Itu kata pertama yang aku dengar saat berada di dunia ini. Tanpa diizinkan mengucapkan sepatah katapun mereka langsung menyeretku ke suatu tempat yang tak asing bagiku. Tempat dengan rumah-rumah pohon. Rambut mere...