Bagian 16

962 154 2
                                    

Asyla yang ditinggalkan oleh Aster sendirian melanjutkan kegiatannya dengan tetap di perpustakaan dan membaca beberapa buku yang menurutnya menarik. Ia terlalu fokus membaca tanpa menyadari ada seseorang yang menatapnya dengan tatapan rindu dari balik rak.

Pria itu sangat ingin mendekatinya namun niatnya ia urungkan mengingat tempat ini merupakan markas musuh dan sudah pastinya ada beberapa kesatria yang berjaga di sekita Asyla.

'Kau pasti tersiksa selama berada di sini,' batin Antonio. Ia merasa kasihan dengan nasib istrinya. Tak lama setelah itu ia melihat Asyla berjalan mendekatinya.

"Akhirnya kita bertemu" ucap Asyla.

"Yang Mulia kaisar, tampaknya Yang Mulia permaisuri menyadari keberadaan kita" bisik Ashe dengan bahagia.

"Benar, apa sebaiknya kita keluar," ucap Antonio. Saat kedua lelaki itu hendak keluar dari persembunyian mereka Felicia menghentikannya.

"Tunggu sampai dia benar-benar mengampiri kita. Aku rasa mahkluk aneh itu tidak sedang berbicara dengan salah satu dari kita"

"Lancang sekali mulut hinamu mengatakan permaisuri sebagai mahkluk aneh" kesal Ashe.

"Kau lihat saja nantinya!"

Benar seperti perkataan Felicia, Asyla tak sedang berbicara dengan mereka melainkan dengan sebuah buku. Setelah mengambil buku itu Asyla kemudian membaca halaman pertamanya sambil tersenyum kegirangan. Tak berselang lama seorang pria yang berpenampilan seperti knigh datang menghampiri Asyla.

"My lady, Lord ingin agar anda tidak terlalu lama di perpustakaan dan ikut menikmati tea time bersamanya," jelasnya dengan hormat.

"Aku akan segera ke sana. Bisakah kau menungguku sebentar, Zee?"

"Tentu saja my lady" ucap pria itu.

Asyla tersenyum kemudian mengambil beberapa buku. Mereka kemudian pergi dari perpustaan tersebut. Saat pintu tertutu dan terdengar suara seperti sedang digembok. Felicia keluar dari persembunyiannya.

"Perpustakaan ini terhubung dengan perpustakaan Aesteler. Jika musuh mengetahui fakta ini sebelum kita ini bisa menjadi ancaman terbesar bagi kekaisaran Aesteler" ucap Antonio.

"Yang mulia lihat ini" seru Felicia sambil menunjukkan sebuah album foto.

Antonio menatap foto itu. Rawut wajahnya sedikit terkejut namun ia dapat mengontrolnya.

"Ini adalah ibuku," ucap Antonio.

"Lihat jika kau perhatikan dengan jelas di sini berisikan kode 6B252w2. Apa maksudnya ini?"

Antonio dan Ashe tampak berfikir keras begitu juga dengan Felicia. Mereka sekarang sudah tau lokasi dan juga keadaan Asyla. Sayangnya mereka tidak tau seberaoa tangguh musuh mereka. Salah bertindak sedikit saja bisa bisa mereka dapat membahayakan nyawa Asyla.

Pada akhirnya Antonio, Ashe dan juga Felicia kembali. Sebelum meninggalkan perpustakaan Antonio berpesan pada para prajurit untuk mengawasi perpustakaan selama 24 jam. Tak lupa Ashe juga menutupi pintu masuk tersebut dengan menggunakan rak buku yang berat bila diangkat. Mereka kembali untuk menyusun strategi pembebasan Asyla.

Di lain sisi Aes yang sedang mengawasi mereka tersenyum. Ia mentap ke arah sebuah buku yang sedang dibaca oleh sang gomblin temannya berjudul "Pangeran Bermata Merah" buku karya Asyla yang alurnya telah diubah oleh Asyla sendiri. Seharusnya jika Asyla tidak terperangkap di sini, Antonio mulai memiliki rasa pada Felicia karena kecerdasan gadis itu. Tampaknya semua itu telah berubah. Cinta Antonio hanya pada Asyla.

"Ah, sayang sekali aku tidak dapat menemukan belahan jiwaku" keluh Aes.

"Kraaka kakskka kkak"

"Diamlah cerewet"

Penulis & Dunia Novel [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang