Sebelum membaca cerita ini aku akan jelaskan bagi yang tidak paham. Jika kalian menemukan percakapan yang dikuti seperti '....' berarti itu di ucapkan oleh tokoh dalam hati dan kalau tanda kutipnya begini "...." berarti diucapkan secara langsung. Jika percakapannya pakai huruf besar berarti ia sedang berteriak atau berbicara dengan jada tinggi.
Selamat Membaca
✧⁺⸜(●˙▾˙●)⸝⁺✧Setelah apa terjadi di taman Asyla langsung pergi menjenguk Felicia dengan membawakan beberapa buah-buahan. Luka di tubuhnya tak seburuk yang ia kira.
"Hamba yang rendah ini memberi salam pada Yang Mulia Permaisuri. Terimakasih sudah menolong rendahan ini dan mengunjungi mahkluk kotor seperti saya"
"Di mataku manusia itu sama kedudukannya. Felicia, kau tak usah merendahkan dirimu. Bagaimana kondisimu?"
"Seperti yang anda lihat luka ini tak terlalu parah. Yang Mulia tak perlu mengkhawatirkan saya."
"Istirahatlah yang cukup," ucap Asyla kemudian pergi dari hadapan Felicia.
Asyla yang ditemani Ashe pergi ke perpustakaan kerajaan. Setiap kali Asyla pergi ke perpustakaan Ashe dapat menebak bahwa ada sesuatu yang membuat gadis itu cemas.
"Ashe, aku lihat kau sepertinya sangat membenci Felicia. Bisakah kau menyebutkan alasannya?"
'Alasannya sangatlah jelas. Gadis itu adalah medusa. Ia sengaja menjatuhkan dirinya ke kolam itu saat tau bahwa anda sedang berada di tempat yang sama dengannya. Dia sangat licik dan menyembunyikan rencana jahat. Ada aura jahat yang megelilinginya, tapi aku tak mungkin mengatakan ini pada Asyla'
"Gadis itu jelek. Aku benci warna merah muda," jawab Ashe asal-asalan.
"Benarkah? Lalu mengapa aku menerima kado pernikahan sebuah boneka kelinci berwarna merah muda darimu?"
"Itu adalah lambang permusuhan. Saat itu aku masih membencimu."
"Begitu ya? Ashe apa kau sudah menyuruh anak buahmu untuk menyelidiki kediaman Count Dalton?"
"Aku sudah memerintahkan beberapa sayangnya mereka ketahuan. Anak buahku terlatih dalam menjaga rahasia jadi kebanyakan dari mereka mati bunuh diri sebelum tertangkap. Mereka juga tidak sempat melaporkan situasi padaku. Yang Mulia setahu saya minggu depan Counters Dalton mengadakan pesta teh di kediaman mereka. Apa anda berencana menghadirinya?"
"Tentu saja, aku juga akan membawa Felicia," ucap Asyla sambil tersenyum.
"Aku tak menyukai rencanamu itu Syla. Sebaiknya kau bawa Anna saja"
"Ashe percayalah padaku Felicia itu tidak akan melakukan sesuatu padaku"
'Tapi ia akan melakukannya pada Antonio' sambung Asyla dalam hati.
"Aku tidak setuju jika kau membawanya kau juga harus membawaku sebagai pengawal pribadimu!"
"Bukankah Hamel saja sudah cukup?"
"Kau adalah seorang permaisuri Syla jangan lupakan itu"
"Itu berlebihan"
"Aku rasa tidak. Jika kaisar tau dia pasti akan mengutus lima kesatria terbaik untuk mengawalmu"
"Si mesum itu? Jangan bercanda! Dia tak mungkin segila itu hanya demi orang asing sepertiku"
"Kau istrinya dan dia suamimu tentu saja ia pasti akan mencemaskanmu"
"Pernikahan kami ini hanyalah pernikahan politik. Tak ada cinta yang kami rasakan. Cinta yang dilihat orang orang antara kami berdua hanyalah palsu"
"Cinta kalian saat ini mungkin palsu, tapi pernikahan kalian nyata. Aku sudah menganggapmu sebagai adikku sendiri. Kaulah prioritasku bukan si mesum brengsek itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Penulis & Dunia Novel [Tamat]
FantasyStatus : Tamat Up date: - Penyihir? Itu kata pertama yang aku dengar saat berada di dunia ini. Tanpa diizinkan mengucapkan sepatah katapun mereka langsung menyeretku ke suatu tempat yang tak asing bagiku. Tempat dengan rumah-rumah pohon. Rambut mere...