Chapter 19

78 23 0
                                    

Vomentnya doms 🙂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vomentnya doms 🙂

Happy reading gais...


***


Kaki panjang Dilan menyusuri koridor sekolah menuju rooftop, satu persatu ia mulai menginjak tangga dan tak butuh waktu lama akhirnya ia tiba, tangan kirinya memutar knop pintu dan mendapati sosok Julia duduk menunggunya disalah satu bangku yang tersedia disana. Tak ingin berlama-lama, Dilan mendekati gadis itu yang notabenenya adalah sahabat pacarnya sendiri, yaitu Alea. Sebenarnya Dilan pun tak tau-menahu mengapa Julia memanggilnya bdan berbicara empat mata seperti sekarang, berhubung keduanya tidak terlalu akrab, jadi itu benar-benar aneh bagi Dilan.


“Kenapa Jul?” tanya Dilan.


Bukannya menjawab pertanyaan Dilan, Julia malah mengulum bibirnya dan merasa bingung harus memulai darimana percakapannya. Yah, tau sendirilah Dilan itu seperti apa, santai dan ingin to the point, tanpa basa-basi segala.


“Kata Hanjis, lo nyari gue, makanya gue kesini” lanjut Dilan.

“Ah iya, gue mau ngomong sesuatu sama lo” balas Julia.

“Apa?” tanya Dilan.


Terjadi jeda beberapa saat sebelum mengucapkan tujuannya pada Dilan, butuh keberanian extra bagi Julia untuk memberitahu semuanya pada orang yang bersangkutan dihadapannya saat ini. Tapi, jika ia tak mengatakannya, ia bisa saja menyesal suatu hari nanti.

Sedangkan Dilan yang merasakan sang lawan bicara hanya diam, ia memutar malas kedua bola matanya dan hampir saja ia meninggalkan Julia seorang diri jika saja gadis itu tak angkat suara yang berhasil membuat Dilan terkejut.


“Gue suka sama lo!” ungkap Julia.


Kaki dan mulut Dilan seakan-akan lumpuh ingin melakukan sesuatu yang harus ia lakukan saat mendengar pernyataan Julia, ia tak pernah menyangka jika sosok Julia mengatakan hal tersebut untuknya. Ia sangat paham dan tau betul bahwa Julia membencinya, tapi sekarang kenapa ini terjadi? Dan lagi, ia tak terlalu dekat dengan Julia jika bukan karena Alea yang menyeretnya kehadapan Dilan.


“Tapi...” ujar Dilan, lalu dipotong oleh Julia begitu saja. “Gue cuma mau ngasih tau itu doang sama lo, mau nolak atau gimana itu urusan lo” jelas Julia.


Dilan menengadahkan wajahnya ke langit beberapa detik lalu kembali menatap Julia untuk meluruskan semua permasalahan ini, jika biasanya ia main kabur saja saat ada yang mengungkapkan perasaan padanya, tapi untuk kali ini sepertinya ia harus menolak secara baik-baik berhubung Julia dan Alea teman baik.


“Jul, sorry, tapi gue gak bisa” ucap Dilan.

“Karena Alea yah?” tanya Julia.

“Sorry” ulang Dilan.


Jeon Changha : Dilan [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang