Chapter 16

85 26 0
                                    

Happy reading gais

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading gais...


***


BRAK


Felix tersentak kaget ketika mendengar bantingan tas diatas meja dan saat ia mendongakkan wajahnya, ia mendapati sosok Hanjis menampilkan cengiran tanpa dosanya sehingga benar-benar membuat Felix kesal. Padahal masih pagi, tapi ada saja yang mengajaknya untuk bertengkar.


“Mau berantem? Hayuk!” ujar Felix

“Kagak anjir, btw lo udah tau belum?” tanya Hanjis

“Yah mana gue tau kalo lo kagak ngomong” ucap Felix


Spontan Hanjis menjitak kepala milik Felix dengan lumayan keras sampai-sampai menimbulkan suara di kelas yang sunyi ini, berhubung mereka datang cepat, jadi penghuni masih kosong. Hanya ada mereka berdua dan juga beberapa penunggu di kelas ini, mungkin.


“Makanya jangan dipotong dulu ucapan gue Samsudin!” gerutu Hanjis

Felix merotasikan kedua matanya lalu menutup buku yang tadi ia baca, “Apaan? Awas aja kalo lo bawa berita gak guna, gue cekokin buku di mulut lo suer!” geram Felix


Mendengar hal tersebut, Hanjis bergedik ngeri dan menarik kursi disebelah Felix agar nyaman untuk memulai acara gibah seperti biasanya. Hanya 2 kebiasaan Felix dan Hanjis ketika tiba di sekolah, yaitu menggibah atau mengabsen isi kebun binatang.


“Lo udah tau belum kalo Dilan udah jadian sama Alea?” tanya Hanjis.

“Gue kira apaan!” gerutu Felix


Hanjis mengerucutkan bibirnya kesal saat tanggapan Felix biasa saja, ia pun mengambil ponselnya dari dalam tas hendak melanjutkan permainan game-nya yang sempat tertunda semalam. Namun, baru saja Hanjis ingin meraih headsetnya, tiba-tiba saja Felix menggebrak meja dan berhasil membuat Hanjis terlonjak kaget.


“LO APA-APAAN SIH?! NGAGETIN TAU GAK! KALO GUE MATI DISINI KARENA JANTUNGAN, GIMANA? LO MAU GUE GENTAYANGIN? HAH?!” pekik Hanjis.


Bukannya Felix membalas ucapan Hanjis, ia malah kembali duduk dan memposisikan dirinya berhadapan dengan Hanjis, yah lebih tepatnya berbicara dari mata ke mata sehingga membuat Hanjis jijik dibuatnya.


“Sorry Lix, gue masih waras yah anjir!” gerutu Hanjis.

“Apa sih lo? Gue mau bahas Dilan, gue kaget!” ucap Felix

“Yah gue lebih kaget setan! Lo tiba-tiba ngedubrak aja, gue kira lo kesurupan bangku kosong!” geram Hanjis.


Felix memamerkan sederet gigi putih nan rapihnya lalu kemudian kembali serius untuk membahas tentang Dilan dan Alea, yang sepertinya dia tak tau apa-apa. Sejak kapan Dilan dan Alea berkencan? Itu pertanyaan yang muncul di kepala Felix.


Jeon Changha : Dilan [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang