Chapter 23

91 22 2
                                    

Happy reading gais

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading gais...


***


Dilan turun dari motor setelah terparkir dengan rapih, disusul Shotaro dibelakangnya yang juga mengekor berhubung dia mendapat telfon dari Yuta dan diperintahkan untuk ke kediaman keluarga Kim ini. Manik mata Dilan menangkap sosok Yuta yang sedang sibuk memainkan ponselnya, dan ia pun menyapa Yuta layaknya seperti biasa.


“Om Yuta” panggil Dilan.


Sang pemilik nama pun berbalik dan mendapati Dilan tersenyum cerah di wajah tampannya lalu dengan cepat Yuta membalasnya tak kalah cerah, jangan lupakan title Yuta yaitu killing smile. Sekali senyum mampu membuat beberapa gadis bertekuk lutut, tapi saat memasang wajah datar akan terlihat menakutkan layaknya psikopat.


“Eh, udah balik lo berdua” ujar Yuta.

“Kagak Om, kita masih kayang di sekolah” Baru saja Dilan hendak membalas ucapan Yuta, namun seketika tertahan karena Shotaro tiba-tiba menimbrung dengan nada sedikit kesalnya. Jangan heran kenapa tingkah Shotaro seperti itu, kalo kata Ayah-nya, sikap Shotaro gak jauh beda sama Yuta, sama-sama gak punya akhlak katanya.

“Gue kirim balik ke Jepang tau rasa lo nyet” gerutu Yuta.

“Gak seru anjir, ngancemnya pake gituan. Dikata aku paketan apa, main kirim aja” ucap Shotaro.

“Yah makanya lo jangan macem-macem, gue gak segan-segan masukin lo dalam dus disertai bubble wrap biar gak damage sampe Jepang” omel Yuta.


Beginilah saat Om dan keponakan ini bersatu, tiada hari tanpa adu bacot. Terkadang Dilan penasaran, bagaimana kehidupan sehari-hari mereka ketika berdua di apartement, apa mungkin terjadi adu pisau? Atau bisa saja saling mencekik? Entahlah, hanya mereka dan Tuhan yang tau semuanya.


“Bacot banget Om, btw ngapain suruh aku kesini?” tanya Shotaro.

“Gue disini sampe malam buat bahas kerjaan sama Doyoung, emang lo mau kelaperan di apart?” balas Yuta.

“Yah sante aja kali, gak usah ngegas gitu, air ludah sampe muncrat di wajah ganteng aku ini” ujar Shotaro.


Yuta hanya bisa elus dada melihat tingkah keponakannya ini yang sepertinya terlalu lama bergaul dengan Lucas malah berakhir seperti sekarang, gak ada akhlaknya. Lama-kelamaan Yuta akan terkena stroke mendadak karena tingkah ajaib Shotaro, layaknya bocah 5 tahun yang masih dalam pertumbuhan.


“Masuk sana, ada yang lain didalam” perintah Yuta.

“Siapa Om?” tanya Dilan.

“Tetangga lo yang paling berisik, paling rusuh siapa lagi emangnya?” balas Yuta.


Otomatis Dilan cengengesan dan berjalan masuk kedalm rumah, disusul Shotaro serta Yuta dibelakangnya, saat sudah hampir tiba di ruang tengah, Dilan dapat mendengar suara teriakan Lucas yang sangat menggema didalam rumah ini. Dilan bisa tebak, mungkin mereka tengah bermain game.


Jeon Changha : Dilan [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang