Chapter 20

77 25 0
                                    

Happy reading gais

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading gais...


***


Bukannya membawa Alea pulang kerumahnya, Dilan justru membawanya kesuatu tempat yang tak jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah Alea sebenarnya. Karena sepertinya Alea ingin membincangkan sesuatu, mau tidak mau Dilan harus meluangkan waktunya untuk berbicara empat mata dengan Alea dan akan menceritakan semua kejadian yang juga menimpanya hari ini, yaitu tentang Julia.

Sampai detik ini Dilan masih belum percaya atas apa yang diucapkan Julia, seakan-akan Julia tengah dirasuki penunggu sekolah sehingga perlakuannya berubah seratus persen. Orang yang sangat dekat dengan Alea malah berakhir menusuk dari belakang, sangat tidak terduga dan membuat perasaan terguncang apalagi Alea, bisa dibayangkan betapa kesalnya Alea saat mengetahui itu semua.


“Lo cerita gih, gue dengerin” ucap Dilan sembari duduk disalah satu bangku yang tersedia di taman ini, sedangkan Alea yang terlihat bingung hanya menuruti ucapan Dilan.


Ia menarik nafas terlebih dahulu lalu mengeluarkan semua keluh kesahnya, jutaan pertanyaan muncul didalam otaknya dan semoga saja ia mendapat jawaban jika ia bertanya pada Dilan. Matanya kemudian beralih menatap Dilan, sedangkan sang lawan bicara hanya mengerucutkan bibirnya menatap Alea.


“Keliatannya kamu lebih tau tentang Julia dibanding aku, sampai-sampai reaksi kamu tadi cuma gitu” ucap Alea.

“Yah terus gue harus gimana?” tanya Dilan.

“Ck, susah kalo ngomong sama kamu” gerutu Alea.


Dilan terkekeh pelan lalu memperbaiki posisi duduknya, ia mencondongkan sedikit tubuhnya kearah Alea, menatap Alea dan ia memikirkan berbagai kata agar tak salah ucap berakhir membuat Alea semakin menuai emosi.


“Okay, gue cerita sekarang. Tapi janji, lo gak bakal marah sama Julia” ucap Dilan.

“Aku gak bisa janji” balas Alea.

“Kok gitu?” tanya Dilan.

“Yah mikir aja dong, dia tiba-tiba suka sama kamu. Gimana aku gak kesel Dil” gerutu Alea.

“Tapi gue sukanya sama lo, gimana dong?” balas Dilan.


Spontan Alea menelan salivanya dengan susah payah, matanya melirik kearah kanan dan kiri berusaha menjauhi tatapan menggoda dari Dilan. Salahnya kenapa ia memancing Dilan berucap seperti itu, sudah tau jika Dilan lumayan jago menggombal tapi ia tetap saja berani memancingnya dengan modal nyali yang menciut jika mendengarnya.


“Bisa serius dulu gak Dil?” ujar Alea.

“Okay, sorry. Jadi gini, gue tadi dikasih tau sama Hanjis kalo gue ditunggu sama Julia di rooftop buat ngomong sesuatu, yaudah gue kesana” ucap Dilan.

“Terus?” tanya Alea.

“Gue langsung to the point aja nanya, eh ternyata dia nembak gue. Jelas gue tolak, gue sama dia gak dekat banget, kaget aja gitu dia tiba-tiba ungkapin perasaan” jelas Dilan.

Jeon Changha : Dilan [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang