Chapter 6

156 38 1
                                    

Happy reading gais

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading gais...


***


“DILAN!”


Sang pemilik nama berbalik begitu ia mendengar namanya dipanggil oleh Alea yang berlari kearahnya dengan imutnya, terpaksa Dilan membatalkan niatnya yang hendak memakai helm dan menunggu gadis itu berhenti dihadapannya.


“Kenapa?” tanya Dilan, begitu gadis yang ia tunggu pun ada didepannya dengan nafas yang tidak teratur.


Salah satu kebiasaan Alea yang tidak bisa ia hilangkan adalah berlari, terkadang Dilan gemas sendiri saat melihatnya berlari. Ia hanya khawatir jika Alea bisa saja terjatuh dan akan menghantam aspal, bukan masalah sakitnya, tapi malunya yang lebih utama.


“Aku gak bisa pulang sama kamu hari ini” ucap Alea, sehingga membuat kening Dilan bertautan heran.

“Kok gitu?”

“Aku ada janji sama Julia, hampir lupa. Maaf yah?”


Dilan mengangguk paham dan mulai memasang helm dikepalanya, lalu Alea hanya memperhatikan pria yang ia sukai itu melakukan aktivitasnya. Kebiasaan Alea yang satu ini sepertinya sudah menjadi candu baginya, yaitu memandangi ketampanan Dilan.


“Yaudah, gue pulang duluan. Kabarin kalo lo butuh sesuatu, atau mau dijemput” ucap Dilan

“Iya, makasih”


Setelahnya, Dilan meninggalkan halaman sekolah dan Alea memandangi kepergiannya. Ia pun menunggu Julia yang tengah membersihkan kelas, kebetulan jadwal piket besok adalah Julia, jadi mau tidak mau Julia membersihkannya meskipun dalam keadaan malas-malasan.

Alea duduk sendirian di kursi yang tersedia diparkiran, sekolah mulai sepi, beberapa siswa dan siswi sudah mulai kembali kerumah masing-masing. Disaat Alea hendak menyumpal kedua telinganya menggunakan headset, tapi batal begitu ia merasakan ada orang lain yang duduk disampingnya.


“Loh, Sungchan?”


Jung Sungchan, teman sekelas Alea yang terkenal tampan dan tinggi itu tengah tersenyum ramah kepada Alea si gadis pendek. Ia kemudian mengeluarkan cemilan dan menyodorkannya pada Alea, sedangkan Alea yang bingung pun hanya bisa menatapnya heran.


“Buat gue?” tanya Alea sembari menunjuk dirinya sendiri

“Iya, masa buat setan?” balas Sungchan


Guyonan Sungchan itu berhasil membuat Alea tertawa ditempat sepi ini, ia pun menerima cemilan tersebut dan memasukkannya kedalam mulut. Keduanya sama-sama diam dan tak ada yang bersuara, hanya suara kunyahan kerupuk yang terdengar saking sunyinya keadaan sekolah saat ini.


“Lo kenapa belum pulang?” tanya Sungchan yang sekedar basa-basi

“Nungguin Julia” balas Alea

Jeon Changha : Dilan [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang