Chapter 1

544 85 36
                                    

Akhirnya update part pertama gais 😍

Vomentnya jangan lupa yah di part awal ini, update setiap Selasa dan Jum'at

Vomentnya jangan lupa yah di part awal ini, update setiap Selasa dan Jum'at

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading gais...


***


“DILAN! BANGUN, UDAH HAMPIR JAM SETENGAH 7 LOH!”

“IYA BUN, AKU UDAH BANGUN KOK”

“UDAH MANDI?”

“UDAH”

“PINTER, BUNDA TUNGGU DIBAWAH YAH SAMA AYAH”

“SIAP LAKSANAKAN!”


Kegiatan teriak meneriak sepertinya sudah menjadi tradisi turun temurun dari keluarga Kim ini, terutama sifat itu menurun dari sosok Anisya, ibu kandung Dilan yang masih saja terlihat muda. Ketika ia berjalan berdampingan dengan Anisya, banyak orang mengira jika ia dan Anisya adalah sepasang kekasih, padahal aslinya Ibu dan Anak.

Padahal dulu ia masih ingat betul masa kecilnya yang dipenuhi kebahagiaan, yah sampai dia dewasa pun ia merasakan kasih sayang yang melimpah dari kedua orangtuanya. Apa yang ia inginkan dikabulkan oleh ayahnya, maka dari itu ia bertekad untuk segera membahagiakan kedua orangtuanya sebelum ia ditinggalkan selama-lamanya seorang diri didunia.


TING


Ponselnya yang berdenting diatas meja belajarnya berhasil mengalihkan kegiatannya dari memakai almamater sekolahnya, ia langsung saja meraih ponselnya lalu mengecek pesan tersebut.


Alea
Kamu jemput aku gak? Kalo gak, aku berangkat sama kakak aku Dil


Jemarinya spontan menari diatas layar ponselnya begitu ia selesai membaca pesan tersebut, tak butuh waktu yang lama balasan pesan terkirim dan ia melanjutkan kembali aktivitasnya yang sempat tertunda.


Dilan
G

Alea
Gak jemput?

Dilan
Y

Alea
Okay


Jangan heran dengan kelakuannya, lihat dulu bibit siapa, tentu saja bibit Kim Doyoung.


CEKLEK


“Dil, pinjem chargeran lo dong”


Dilan tersentak kaget saat pintu kamarnya dibuka secara tiba-tiba oleh kakak sepupunya itu, Nayong. Kebiasaan sepupunya itu tidak pernah berubah, membuka kamar tanpa permisi. Bagaimana jika Dilan sedang bertelanjang dada?


“Lo kebiasaan yah buka kamar tanpa ngetuk” gerutunya sembari memberikan apa yang Nayong pinta.

“Hehe sorry, btw lo berangkat sama siapa?”

Jeon Changha : Dilan [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang