54.

192 4 0
                                    

fyi BACKSTREET akan berakhir dalam beberapa part lagi, thanks untuk yang masih setia menunggu update dari saya.

Aku hampir lupa kapan terakhir kali masuk ruangan ini, tempat dimana papa menghabiskan sebagian waktunya di kantor,ada foto milik bunda, dan foto kami bertiga yang masih menghiasi meja besar yang di dominasi oleh kaca tersebut. bahkan papan nama di meja masih bertuliskan namanya.

Aku menyentuh lemari kaca yang berisi semua piala, medali dan penghargaan milikku. Setiap aku mendapat penghargaan aku akan mendatangi papa kesini.

Setelah selesai rapat direksi aku memutuskan untuk pergi ke ruang kerja milik papa.

Hasil rapat memutuskan sementara waktu hingga om Steve selesai dengan masalah hukumnya akulah yang akan memimpin perusahaan. Dan setelahnya akan kembali di wakilkan sementara oleh om Steve hingga study ku selesai.

Bukan karena merasa tidak mampu, walaupun aku sudah dibekali ilmu oleh papa untuk mengelola perusahaan, aku tidak ingin jumawa hanya karena aku pewaris perusahaan aku bisa dengan mudahnya menempati posisi tertinggi ini, apalagi diusia yang masih belia.

Namun aku masih membutuhkan ilmu dan banyak pengalaman agar bisa mengimbangi para petinggi dan karyawan yang lebih senior dariku.

Sudah satu bulan sejak aku memimpin perusahaan, dibantu dengan om Steve dan Lexi yang menjadi sekretaris ku, dahulu Lexi adalah asisten om Steve. Banyak hal harus dirombak, dimulai dari orang-orang yang hanya menjadi benalu serta terbukti korup.

Sedikit tercengang karena sebagian besar dari mereka adalah orang-orang yang sudah lama bekerja dengan papa.

" Meeting dengan SSB diundur lusa Bu, pak Riegen mendadak harus pergi ke Singapore"

Ucap Lexi sambil mengambil file yang baru selesai ku tanda tangani.

" Panggil namaku aja Lex, aku lebih muda dari kamu kan , sudah kosongkan jadwal sore ini kan?'

Wanita itu hanya tersenyum sopan.

" Sudah SOP nya seperti itu Bu, iya Bu sudah saya kosongkan"

Sulit sekali berbicara santai dengan wanita yang terlihat tangguh sekaligus anggun dihadapan ku ini.

" Ck. Hmm...tolong siapkan mobil kalau gitu"

" Baik, saya permisi dulu"

Aku memeriksa ponsel dan mengirimkan pesan pada Ken.

Sama halnya dengan ku saat ini, semenjak om Bharata jatuh sakit Ken lah yang saat ini mulai mengurus perusahaan.

Agak sulit saat ini bertemu dengan Ken mengingat jadwal kegiatan kami yang selalu berbenturan. Aku mengeluarkan ponsel dan mengirim pesan menanyakan keberadaannya.

Kenzou : aku masih dikantor, kamu?

Aku memasukkan ponselku ke dalam handbag dan keluar setelan memakai kembali blazer milikku.

Berjalan keluar sambil membalas sapaan pada karyawan yang kebetulan berpapasan.

Sekitar tiga puluh menit aku sampai dikantor dan menapaki lobi kantor perusahaan om Bharata.

Setelah menanyakan keberadaan Ken aku diantar menuju lantai atas. Oleh salah seorang resepsionis.

" Selamat sore mba Giyan..."

Ronald menyapaku.

" Sore, Ken tau saya datang?..."

" Maaf mba belum, pak Kenzou sedang ada meeting, nanti biar saya beritahu saat break"

Backstreet ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang