14. flashback

268 5 0
                                    

     Kami pergi tidak jauh dari hotel sekitar 15 menit menggunakan motor menuju arah puncak. Ken memarkirkan motornya didepan sebuah rumah dengan halaman yang cukup luas. Seorang laki-laki setengah baya menghampiri kami.

  " Den Kenzou, atuh ente bilang-bilang kalau mau datang, kan mamang bisa siap siap"

Ucap laki- laki itu.

  " kenalin ini mang maman yang jaga vila ini ... Kita gak lama-lama kok mang, cuma mau ke bukit belakang"

  " OOO...sok atuh sekarang sudah dibuat jalan sama mamang, soalnya Aden suka tiba-tiba datang kesini sendirian"

     Setelah memberikan sebuah senter pada kami Ken menuntunku menuju jalan setapak yang cukup gelap ,namun sudah di paving blok .

Setelah lima menit berjalan kaki, Tiba-tiba Ken menghentikan langkahnya, dan mematikan senternya, aku memekik kaget karena sekitar kami menjadi sangat gelap.

  " Wait...". Ucapnya lirih.

Dan beberapa menit kemudian aku melihat cahayacahaya kecil melayang layang.

  " Kunang-kunang...."

Ucapku kagum.

  " Suka?"

  " Banget!"

Jawabku antusias pada Ken.

  " Ayo, ada satu lagi"

Ken kembali menuntunku, kali ini jalannya sedikit menanjak ke sebuah bukit, dan setelah sampai di puncak bukit aku melihat pemandangan yang luar biasa, seperti hamparan bintang dari lampu lampu, juga pemandangan kebun teh di malam hari dan jalan puncak yang berkelok.

  " Kamu sering kesini?"

Tanyaku penasaran. Kami duduk di rerumputan yang sebelumnya dialasi jaket milik Ken.

  " Sampai kelas 6 SD aku tinggal disini"

  " Oh ya?... Pantesan"

Kami berdua duduk dalam diam sambil menikmati pemandangan, tempat ini begitu tenang hanya suara serangga malam yang sesekali saling bersautan.

  " Cuma kamu yang tau tempat ini... sunrise di Papandayan....sunset di pantai...cuma aku bagi berdua sama kamu..."

Ucap Ken. Sambil tersenyum menatapku.

Aku menatap Ken yang juga sedang menatapku lekat, bolehkah aku berharap lebih dari sekedar teman? Ini pertama kalinya aku takut kehilangan seseorang, pertama kalinya merasakan sangat rindu pada seseorang padahal dihari yang sama kami baru saja bertemu, membayangkan kembali hari hari yang kami lewati terasa sangat istimewa, aku suka suaranya, caranya bicara, caranya tersenyum, tertawa, dan caranya menatapku.

Pertama kalinya aku benar-benar merasakan cinta, pada seorang laki-laki yang tidak pernah kubayangkan sebelumnya. Tapi, apa Ken juga merasakan hal yang sama? Atau aku harus menyatakannya lebih dulu? Tidak, aku takut ini malah membuat hubungan kami kembali menjauh. Aku tidak mau moment kebersamaan kami hilang.

     Seolah bisa membaca apa yang sedang kupikirkan, kata-kata Ken selanjutnya seolah menjawab kerisauan ku.

  " Gi'...tunggu sebentar lagi yaa, sampai aku selesai Ujian Nasional". Ucapnya.

Aku hanya bisa bengong menatapnya. Apa Ken juga merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan?.

  " Ayo, udah malam, besok pagi-pagi kita harus pulang"

Ajaknya menarik tanganku, dia tersenyum sambil merapikan topi rajut di kepalaku, namun tangannya membelai lembut pipiku, yang berikutnya kurasakan adalah bibir Ken yang mengecup bibirku dengan lembut.

Backstreet ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang