" Jadi Lo juga terima video itu?"Tanya Ken pada Jo. Saat ini mereka sedang berada di parkiran kampus gedung fakultas.
" Iya...gw, Darel, Lasha,dan Selena, gw lagi cari asal pesan video itu, Lo tau sesuatu?"
Ken mengangguk.
" Gw gak bisa kasih tau Lo sekarang..."
" Soal hubungan Lo dan Giyan, kalau gw jadi Darel udah gw bunuh Lo Ken "
Ucap Jo sambil geleng-geleng kepala.
" Gw emang salah, intinya ada hal yang gak kalian tau soal gw dan Giyan"
" Ck gw bingung mau komen apa, sejak kapan Lo sama Giyan?"
" Sebelum gw pergi ke Manchester..."
" Gila! SMA?! Sinting Lo! Lo berdua pinter banget maen rahasia-rahasia an "
" Gw nyesel udah ninggalin dia waktu itu... complicated"
Ken menceritakan semuanya pada Jo, saat dirinya dan Giyan mulai dekat, tentang masalah keluarga yang mengharuskan Ken meninggalkan Giyan, hingga mereka memutuskan untuk menjalani kehidupan mereka yang ada sekarang dan mengubur masa lalu mereka.
" Lo harus jelasin ini sama Darel "
" Darel gak mau dengerin gw atau Giyan, Lo tau kan gimana berartinya keluarganya Darel buat Giyan, gw gak mau sampai Giyan harus memilih"
" Ck... Kenapa cinta pertama Lo harus Giyan sih bro, tapi seenggaknya Lo matahain persepsi gw, gw pikir Lo gak suka cw hehehe..."
" Sialan Lo"
" Gw coba bantuin Lo untuk ngomong sama Darel"
Ucap Jo.
Dari kejauhan kami melihat Darel memarkirkan mobilnya dan melihat Darel dan Giyan keluar dari mobil.
" Gw samperin Darel, tuh anak kayaknya kacau banget"
Ucap Jo pamit pergi untuk mengejar Darel.
Aku memandang Giyan dari kejauhan, aku tau ada yang tidak beres, ada sesuatu yang terjadi.
Aku mengikutinya dengan jarak yang terjaga hingga Giyan masuk ke dalam toilet wanita.
Aku bersabar untuk menunggu nya hingga ia keluar, kebetulan koridor juga mulai sepi.
" Gi'..."
Aku menarik lengannya pelan, namun Giyan meringis seolah menahan nyeri.
Kulihat ada luka memar pada lengannya, buru-buru ia menutupinya dengan menarik lengan kardigannya.
" Tangan kamu kenapa?"
" Gak apa-apa..."
Giyan terlihat tidak nyaman, aku melihat matanya yang masih sedikit sembab.
" Aku duluan Ken, masih ada kelas "
Ucap nya dan langsung bergegas pergi. Dirinya tidak bodoh untuk bisa menebak siapa yang melakukan itu pada Giyan, luka memar itu masih baru karena sebagian masih jelas terlihat memerah. Ken tau siapa orang yang harus ia temui saat ini.
***
Masih ada tiga puluh menit lagi hingga kuliah dimulai, namun aku memutuskan untuk berada di kelas lebih dulu. Aku menarik kembali lengan kardiganku luka memar ini masih terlihat jelas.
Aku tau Darel tidak sengaja melakukan ini, tapi aku benar-benar takut melihat Darel saat lepas kendali tadi.
" Lo gak apa-apa?..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet ( Completed )
ChickLitjust love life story... sempurna satu kata yg kadang kita lupa bahwa sempurna juga tidak selalu abadi...