Kuta selalu ramai saat sunset, banyak turis lokal ataupun turis asing yang menyukai pemandangan sunset di pantai ini, pantai yang luas dengan pasir putih.
Aku dan Darel duduk berdua sambil menikmati moment ini, dengan tangan Darel yang masih menggenggam tanganku.
Tidak jauh dari kami seorang turis asing dan kedua anaknya sedang bermain pasir." Harusnya kita ke resto aja, jadi kamu gak perlu duduk dibawah gini". Ucap Darel.
" Sama aja, yang penting kan pemandangannya, terus ramai-ramai".
" Dasar..." .
Ucapnya sambil mengacak-acak rambutku.
Kami memandang sunset dalam diam.
Seperti sunset sebuah tanda berakhirnya hari, seperti kisahku dan kamu, dan hari esok saat sunrise muncul aku akan memulai kisahku yang baru bersama Darel.Darel mengajakku makan malam di sebuah cafe masih di deerah Kuta, cafe outdoor dengan live music, Darel bilang ini milik salah temannya, dari sini kami bisa melihat pemandangan pantai serta jalanan yang mulai ramai, dentuman samar suara music dari bar bar mulai terdengar, disepanjang jalan. lalu lintas yang semakin ramai serta atraksi-atraksi untuk menarik turis.
Setelah selesai makan, seorang laki-laki menghampiri kami.
" Hai...gmn bro?"
" Eh Sam...kenalin ini Giyan, Giyan ini Sam kakak tingkat aku sekaligus owner cafe ini "
" Sammy...ck usaha keluarga ..."
Ucap Sammy sambil menjabat tanganku.
" Rel' udah ready ya..."
" Oke ntar gw nyusul..."
" Sip"
Aku memandang Darel penuh selidik, dan kulihat Darel sedikit gugup?.
" Sebentar aku tingaal dulu " . Ucapnya.
Aku hanya mengangguk walaupun aku penasaran. Aku memilih menikmati dessert sambil memandang sekeliling sampai sebuah suara piano mulai berdenting dan suara seseorang yang sangat ku kenal mulai mengalun. Darel bernyanyi sambil memainkan piano " sweet night" dan seperti biasa penampilannya selalu memukau.
" This song for someone, someone special in my heart and on my life Giyan Audrey Marissa..."
Terdengar sorakan riuh serta tepuk tangan pengunjung, Darel menghampiri ku dengan sebuket besar bunga mawar putih. Aku berdiri saat Darel mendekat.
" Sama seperti arti kamu buat aku, boleh aku juga menjadi orang yang spesial di hati kamu? ". Tanyanya.
" Oouuch so sweet....!"
Ucap seorang pengunjung yang ada didekat kami.Oke, aku sudah memutuskan. Aku mengangguk dan tersenyum serta menerima mawar putih itu dari Darel.
" Thanks..."
Ucapnya sambil tersenyum memandangku.
" You lucky dude!"
" Congrats man !"
" Real couple goals !"Teriak beberapa pengunjung lain sambil mengangat gelas mereka, yang sebagian memang turis asing.
Setelah mengucapkan terima kasih pada Sammy kami pamit.
" Kita susul Lasha sama Jo ya...katanya mereka di hardrock". Ucap Darel.
Hardrock hanya beberap blok dari tempat kami makan malam tadi, Darel tidak mau melepas genggaman tangan kami sejak meninggalkan cafe.
suara dentuman musik mulai terdengar saat kami masuk Hardrock, kami mencari sosok Lasha dan Jo ternyata mereka duduk tak jauh dari dance floor, Lasha melambai ke arah kami.
" Wow...so what the good news?"
Tanya Lasha sambil menunjuk gandengan tangan kami berdua.
" Wow... congrats bro!" Ucap Jo.
" Thanks...udah gelas keberapa dia?"
Tanya Darel. Dia yang dimaksud adalah Lasha.
" Ini baru yang pertama, kita jg baru nyampe". Jawab Jo.
" Inget ya, cuma 2 gelas yang gw tolerir".
" Gak asyik banget Lo, ini kan celebrate Lo berdua". Ucap Lasha.
" Big no, gw gak mau gendong Lo ya.."
Ucap Darel." Ntar gw bantuin seret pake kardus"
Ucap Jo sambil tertawa." Sialan... Yuk ah Gi'". Ajak lasha menuju dance floor.
" Alan Walker!!!!!"
Teriak ku dan Lasha saat DJ mulai memainkan musik salah satu DJ yang berasal dari Norwegia itu, kami langsung menuju dance floor.
" Ck...Yuk lah susah kalo udh gini". Ucap Darel.
Kalau sudah begini biasanya mereka akan protect kami dari cowok-cowok iseng yang mengambil kesempatan dalam kesempitan ditengah keramaian.
" Repot ya jadi Lo...". Ledek Jo.
***
Kenzou
Aku bersandar pada jendela sambil memandang hujan. Hujan dan London memang tidak terpisahkan, tidak peduli di musim apapun, aku kembali menatap ponsel, baru 20 menit yang lalu foto itu diunggah di akun Instagram milik Darel
in relationship with Giyan Audrey,
terlihat foto mereka berdua sedang tertawa. Apakah dirinya sudah terlambat? Rasa sesal mulai merayapi hatinya.
" Are you okay? "
Tanya seorang wanita yang muncul dari arah pantri sambil membawa dua gelas hot Chocolate.
" Yeah..."
Ucapku sambil menghempaskan diri di sofa.
" You want go home?..."
Tanyanya setelah melihat foto pada ponselku.
" I think i late...". Ucapnya lirih.
Happy reading!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet ( Completed )
ChickLitjust love life story... sempurna satu kata yg kadang kita lupa bahwa sempurna juga tidak selalu abadi...