34. Hilang

10K 1K 420
                                    

Happy Reading...

-Aihara-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Aihara-

"Jika akhirnya akan seperti ini. Aku ingin memilih tidak mengenalmu daripada akhirnya terluka."

***

"Chatan aja terus sampai mampus!" Arfan mendengus kesal melihat Agrita yang senyum-senyum sendiri saat membalas pesan cowok yang pernah menyatakan cintanya pada Agrita. "Varo mulu, Varo lagi, Varo terus sampai kita putus!"

"Apaan sih. Kamu tuh gak bisa diem deh dari tadi. Kalau kamu ngomong terus telinga aku jadi alergi."

"Anak anjing." Arfan mengumpat melihat Agrita yang tersenyum sendiri. Arfan menghembuskan napas lelah, cowok itu memilih makan mie dan nasi favoritnya yang telah dia pesan lima menit yang lalu.

"Ih kok mie aku dingin?" tanya Agrita mengaduk mie-nya dengan cemberut.

"Jangan mengeluh kalau mie-mu dingin, dia pernah panas, tapi engkau biarkan. Sama kaya hati gua yang makin panas gara-gara lo chatan terus sama Varo. Lama-lama tuh HP gua telen ya!" Arfan melotot tajam membuat Agrita bergidik.

Agrita meletakan ponselnya di atas meja. "Iya sayang. Maafin aku, ini aku makan kok. Kamu jangan marah-marah dong, aku kan jadi takut. Lagian aku sama Varo cuma bahas mantan dia yang gak ada akhlak kok. Kamu kalau cemburu jangan sama Varo, dong."

"Ya terus sama siapa? Sama monyet?" Arfan mendekus kesal.

"Soalnya kalau kamu cemburu sama Varo itu lucu. Kamu lupa, ya kalau Varo itu kakak sepupu aku?" Arfan langsung tersedak begitu teringat ucapan Agrita.

Arfan menyengir, cowok itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Hehhe, maaf yang aku lupa."

"Syukur! Makanya jadi cowok itu jangan baperan. Gak akan tuh Agrita selingkuh dari lo. Anak kalem kaya sahabat gua ini mah dijamin setianya seratus persen. Dapat pacar aja gak main-main. Gak pernah pacaran sekalinya pacaran malah dapat buaya!" Qila berucap tak kalah tajam.

"Lah lo, Qil. Buaya-buaya gini gua cuma bucin ke Agrita kok bukan yang lain. Ya kali bucin sama lo, ogah banget gua. Males banget bucinin lo yang masih bucin ke Aideen."

Arfan menutup mulutnya yang asal berbicara. Aiden langsung menatap Arfan dengan tajam. Arfan meneguk ludahnya ketika melihat wajah masam Qila. Lain lagi dengan Aileen yang sudah menunduk memainkan jari-jarinya. Aileen mengangkat wajahnya menatap Aiden dan Qila bergantian. "Aku yang salah. Gara-gara aku kalian berdua jadi putus. Kalau aja aku gak datang di markas waktu itu, mungkin kalian masih bersama."

Brother BrengsekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang