27. Good Baby

17.9K 1.3K 338
                                        

Jejak!

Jejak!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Qila-

"Jangan mudah tertipu. Yang selama ini kamu lihat, belum tentu sama apa yang akan terjadi ke depannya."

***

Aihara berlari meninggalkan koridor dengan napas memburu. Sesekali melirik ke belakang takut jika Abijar mengikutinya. Aihara takut berdekatan dengan Abijar, takut bertatapan dengan cowok itu, dan takut jika Abijar melakukan hal nekat di luar nalar. Dari tatapan matanya saja, Abijar bukanlah cowok yang dulunya dia kenal. Banyak perubahan pada diri Abijar yang belum Aihara tahu. Mungkinkah karena Abijar sakit hati dengan sikapnya yang dengan mudahnya memutuskan hubungan tanpa memikirkan perasaan Abijar. Menduakan cowok itu dan dengan mudahnya hanya meminta maaf? Well, Aihara akui, dialah penyebab semuanya.

Penyebab hubungan Arlez dan Abijar tidak seerat dulu. Dan dia juga penyebab Abijar berubah. Aihara meremas rambutnya dengan gelengan kepala. Mau diapakan pun semuanya sudah terlanjur. Abijar pasti bisa melupakannya, hanya saja waktu yang belum memberikan Abijar pengertian. Aihara yakin, suatu saat akan ada gadis lain yang bisa membuat Abijar melupakan dirinya sepenuhnya.

"Dari mana lo sampai keringetan gini? Ah gua curiga jangan-jangan lo sama Arlez habis ng—

"Lambemu, Ta!" Qila menepuk mulut Agrita yang berbicara seenaknya. Agrita terkikik, gadis itu memeletkan lidahnya mengejek Qila yang melotot garang ke arahnya. Agrita mengangkat jarinya membentuk peace dengan cengiran lebar.

"Ah gua tahu! Jangan-jangan lo tadi bolos karena mau maling mangga belakang sekolah, ya? Coba mana mangganya, tunjukin ke gua. Gua juga mau tuh mangga. Dosa lo maling mangga tapi gak bagi-bagi." Berly menggeleda kantong baju dan juga rok Aihara namun tidak menemukan apa-apa. Berly menggerutu. "Lah sih anjir! Mana mangga lo tolol? Gak mungkin kan lo umpetin di daleman lo!" tidung Berly membuat Aihara melotot.

"Ih gak git—

"Alah palingan Kak Ai mangkal di tukang cilok bareng Diki, kan? Kaya waktu kemarin yang minta di jajanin Diki. Iya, gak?" Fersya menaikan alisnya bertanya.

"Enggak! Kalian tuh bisa diem gak sih? Ai pusing tahu," keluh Aihara menelungkupkan wajahnya.

"Emang lo dari mana?" tanya Qila setelah semuanya tenang. Qila memegang pundak Aihara hingga sang empu mendongok dengan mata berkaca-kaca.

"Ketemu mas mantan!" rengek Aihara menyedot ingusnya yang hampir keluar itu.

"Lah anjir. Cuma ketemu mantan aja lo sampai depresot gini! Lo nyesel putus sama Abijar? Kenapa, tuh anak makin glowing apa gimana?" tanya Berly berturut-turut.

Brother BrengsekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang