"Kakak brengsek!"
"Iya emang gue brengsek! Gue bangsat! Dan gue bejat! Puas lo!"
***
Arlezero Lintang Akbar, cowok tampan dengan sejuta pesona menyimpan sisi iblis tersembunyi. Sikapnya yang selalu bangsat dan suka semena-mena semakin membuat Arfist...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-Arfan-
"Kamu sudah punya dia, tapi kamu egois dan masih saja mengharapkan aku ada disampingmu? Hebat, kamu terlalu pengecut!"
***
Sesuai dengan apa yang Zero tadi malam ucapkan. Cowok itu akan mengantar Aihara ke SMA Galaxy. Aihara sudah siap sedari tadi, tapi yang membuatnya tidak nyaman, Zero memakaikannya hoodie milik Zero yang terlihat kebesaran di tubuh mungil Aihara. Aihara juga hanya mampu membatin kala Zero menghapus semua riasanya, dari rambutnya yang terkuncir dibiarkan tergerai, bibir yang tadinya berwarna merah di hapus dengan kasar hingga nampak natural. Tidak lupa memberikan Aihara sesajen agar tidak ada yang berani mengusiknya.
Aihara memejamkan mata kala Zero memutar tubuhnya berulang kali. "Ngapain sih?" tanya Aihara merasa lelah.
"Bacain mantra buat lo supaya cowok-cowok lihatnya lo itu jelek," ujar Zero menghadapkan Aihara ke cermin.
Aihara menjatuhkan rahangnya. "Bilang aja karena cemburu kan kalau gua disukai cowok lain? Dih emangnya lo siapa?"
"Berani lo ngomong pakai bahasa kaya gitu? Merasa sopan lo?" Zero berujar sinis menatap Aihara dari pantulan cermin.
"Ya biarin." Aihara menjawab seadanya.
Zero mengumpat kesal, ia menyemprotkan minyak wangi ke seluruh tubuhnya hingga menyebar ke seluruh ruangan. Aihara menghentikan aktivitasnya, dia menutup mulutnya yang terasa ingin muntah mencium aroma parfum milik Zero. Perutnya terasa di aduk-aduk hingga Aihara berlari ke kamar mandi untuk memutahkan segala isi perutnya.
Huek.
Zero langsung berlari cepat menghampiri Aihara yang terus saja memutahkan cairan bening. Zero membantu memijat tengkuk Aihara dengan wajah panik. "Udah mendingan?" Aihara mengangguk lemas.
"Enggak enak," lirih Aihara menjauh dari Zero.
"Apanya yang gak enak?" tanya Zero dengan bingung. Cowok itu menatap Aihara khawatir.
"Parfummu," ucap Aihara pelan.
Zero mencium bau badanya sendiri, cowok itu menghela napas, melepaskan hoodie miliknya dan menggantinya dengan yang baru. "Kalau lo gak suka baunya, oke gua gak akan pakai." Zero mendekati Aihara yang masih saja menutup mulut dan hidungnya. "Sini," kata Zero memeluk Aihara dengan lembut.
Aihara menutup mulutnya yang ingin muntah kembali, bersamaan dengan dekapan Zero yang mulai mengendur. Zero melepaskan pelukan itu, cowok itu berjongkok menyamakan tingginya dengan perut Aihara yang datar. Cowok itu menyingkap hoodie yang Aihara kenakan di membuka kancing bawah seragam Aihara. Cowok itu mengelus perut Aihara dengan lembut, hingga satu kecupan mendarat sempurna di perut Aihara.