"Kakak brengsek!"
"Iya emang gue brengsek! Gue bangsat! Dan gue bejat! Puas lo!"
***
Arlezero Lintang Akbar, cowok tampan dengan sejuta pesona menyimpan sisi iblis tersembunyi. Sikapnya yang selalu bangsat dan suka semena-mena semakin membuat Arfist...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-Arlez-
"Cari perhatian itu gak bikin anda keren. Yang ada, anda malah terkesan konyol dan membuat diri anda tidak berharga lagi."
***
Bel berbunyi nyaring beberapa menit yang lalu. Seperti biasanya, siswa-siswi berhamburan dan beebutan keluar kelas menuju stand kantin favoritnya. Di meja pojok kantin sudah ramai diisi oleh Arlez dan sahabatnya. Lima menit yang lalu mereka sudah lebih dulu memesan makanan semeja penuh dan memakan dengan rakus.
"Seneng banget gua lihat makanan banyak kaya gini. Serasa di syurga," kata Arfan mengambil satu gorengan dan memakanya dengan rakus.
"Jangan lupa makan banyak biar semangat. Lebih baik telat sekolah daripada telah makan!" teriak Rafa menyeret mangkuk batagor pesananya tadi.
"Enggak usah malu-maluin." Qila menyenggol lengan Rafa dengan gemas. "Kalau lo gini terus gua laporin ke bokap tahu rasa." ancam Qila mendelik kesal.
Rafa menyengir kikuk. "Iya maaf. Gua kan cuma becanda," gumam Rafa agak kesal.
"Makan mie ayam tanpa sawi!"
"Cakep!"
"Bukan pantun goblok!" Berly menggeplak kuat kepala Rafa dengan gemas. "Gua ngomong kalau makan mie ayam tanpa sawi itu enak lo malah bilang cakep. Lo pikir gua lagi mantun!"
"Mampus lo!" cibir Darell tersenyum senang.
"Dih diam lo." bisik Rafa melengos.
"Makan bakso tanpa mie!"
"Cakep!"
"Goblok. Lo kayaknya demen banget bilang cakep. Gua mau bilang kalau gua gak suka makan bakso sama mie. Gua cuma suka bakso kalau gak di kasih mie. Mie ayam jangan pakai sawi. Dan lo malah bilang cakep. Cakep pala lo bonyok!" Berly mendengkus geli melirik Rafa yang menggaruk tengkuknya.
"Ngejleb banget omongan lo Lez. Serasa habis makan cabe sekilo gua. Sumpah kata-kata lo bikin gua jadi down. Gua tahu gua gak ganteng, tapi tolonglah bikin hati gua seneng dikit. Lo mah jadi sepaha enggak pengertian banget. Gua laporin om Dirga tentang lo sama Ai baru tahu rasa."