35. Hasil Taruhan

9.8K 1K 471
                                    

Happy Reading..

Double update;)

Double update;)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Aihara-

"Kecewa itu pasti. Kamu yang memang berubah, atau sengaja hanya untuk menutup fakta?"

***

Aihara membuka matanya secara perlahan, kepalanya berdenyut sakit hingga membuatnya berdesis lirih. Aihara menatap sekeliling kamar dengan dahi berkerut. Ia melebarkan matanya terkejut kala ruangan asing yang menyita perhatiannya. Kamar yang dia tempati begitu suram, tidak ada foto atau pajangan sama sekali. Ruangan itu ibarat tempat penyekapan yang membuat Aihara bertambah panik. Aihara menyibak selimut, berlari ke arah pintu kamar dan langsung panik kala pintu itu terkunci rapat.

Aihara berusaha mencari celah, napasnya mulai memburu dengan mata berkaca-kaca. Aihara mencari ponselnya, tapi tidak dia temukan di manapun. Dalam situasi panik, Aihara tidak sengaja menemukan gunting yang berada di akas nakas. Aihara mengucap syukur, diambilnya gunting itu untuk membuka pintu itu dengan hati-hati.

Baru saja pintu itu terbuka lebar. Matanya langsung terbelagak melihat dia orang cowok yang bersedekap menatapnya dengan senyuman licik. "Mau ke mana? Lo mau kabur dari kita? Sorry ya, lo gak akan bisa lepas dari gua."

"Kalian siapa!" bentak Aihara mundur dengan gunting di tangannya.

Tomy tertawa. "Enggak usah sok ngelawan. Percuma, lo gak akan mampu lawan kita. Mending lo pasrah aja, buang gunting lo dan ikut sama kita. Karena, dengan hadirnya lo kita bisa dapat uang."

Aihara memicing. "Bukannya kalian anggota blackdark?"

"Blackdark? Dulu emang gua anggota blackdark, tapi semenjak kedatangan cowok bangsat itu kita keluar dari sana, karena apa? Itu semua karena lo! Semua gara-gara lo. Aihara, pelet apa yang lo kasih buat Diki ha! Apa anjing!" Dimas membentak Aihara dengan napas memburu.

"Gua gak salah! Kalian juga kenapa nyalahin gua!" bantah Aihara tidak habis pikir. Tangannya bergetar hebat, Aihara takut, Aihara benar-benar cemas.

"Ya karena lo salah!" bentak Tomy tak kalah serunya. "Udahlah, Dim. Bawa aja nih cewek, paksa aja kalau dia masih ngelak!" Dimas mengangguk. Cowok itu menarik tangan Aihara dan mengikatnya menggunakan tali.

Aihara memberontak. "Lepas!"

"Banyak bacot! Ribet!" Dimas langsung saja membius Aihara menggunakan sapu tangan yang sudah dia siapkan sejak tadi.

Dimas dan Tomy tertawa senang. "Bagus," lirih Dimas dengan senyuman licik.

***

Brother BrengsekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang