Kisahku halaman - 2

3.7K 230 8
                                    


Setelah berbincang sekitar 15 menit dengan Mew, aku pulang ke rumah dan sepanjang perjalanan aku masih belum bisa melupakan Zee .. yaaa laki - laki itu .... berhasil menghancurkan hatiku dan tidak berbentuk saat ini. Bagaimana aku bisa melupakan Zee, 5 tahun bersama bukan hal yang mudah dilupakan sepanjang jalan, kenangan bersama Zee selalu berputar - putar di kepalaku. Itulah mengapa aku sangat tidak menyukai setiap ayah bunda merengek memintaku pulang ke rumah.

Sesampainya aku di halaman rumah, aku menatap sekeliling rumah .. bahkan dirumahku sendiri .. kenangan itu masih berlari - lari di kepalaku. Aku menghela nafas dengan berat dan aku melangkahkan kakiku masuk ke dalam rumah.

Rumah, adalah rumah pertama milik ayah bunda setelah menikah. Sepanjang 27 tahun pernikahan mereka, beberapa kali bunda merenovasi rumah kesayangannya itu. Tidak besar .. dan tidak kecil juga ... meski kini ayah bunda sudah berhasil dan memiliki banyak properti seperti hotel, resort, resto, cafe dan apartemen, ayah bunda tidak juga mau keluar dari rumah ini, karena kata ayah bunda rumah ini banyak kenangan tentang kisah mereka.

Yaaaa ayah bunda punya kenangan indah dengan rumah ini ... begitu pula denganku .... Zee yang saat SMA hampir setiap hari berada di rumah ini karena ayah bunda saat itu masih sibuk membangun hotel dan resort di berbagai kota dan negara, membuat mereka jarang berada di rumah. Andai saja aku boleh memilih .. sebenarnya aku tidak ingin menginjakkan kakiku ke tempat - tempat dimana kenanganku bersama Zee menempel disetiap titik tempat - tempat itu.


Rumah ayah bunda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah ayah bunda


"Gulf ... sudah pulang nak ..." kata bunda saat melihatku berjalan ke ruang keluarga dan sambil tersenyum aku duduk di sebelah bunda.

"Bagaimana Gulf ... orangnya baik kan?" tanya ayah.

Aku hanya mengangguk dan menyenderkan kepalaku di bahu bunda, tempat ternyaman setelah pelukan Jin dan V adalah bersandar di bahu bunda. Kenapa Jin dan V lebih nyaman, itu karena ayah tidak mau anak - anak ayah terlalu manja dengan bunda, karena bunda pasti akan lebih mendengarkan anak - anaknya dibanding dengan ayah.

"Lalu bagaimana .. apa dia berbicara sesutau tentang pernikahan?" tanya ayah lagi.

"Humm ... aku sudah katakan padanya kalau aku menyetujui pernikahan itu, dan aku sudah katakan 3 hari lagi aku kembali ke Kyoto ..." kataku datar.

"Guulllfff .... jangan cepat - cepat pulang ... bunda kan masih ingin bersamamu ..."

"Salah bunda .. selalu pergi saat Gulf ada di rumah ...." kataku sambil mengerucutkan bibirku sedang ayah hanya tertawa kecil lalu menerima telepon dari orang, mungkin rekan bisnis atau anak buah ayah.

"Gulf ...."

"Ya bun ..."

"Kamu mau menerima pernikahan itu?"

Nikah (TIDAK) TerpaksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang