Kisah dia 22

1.6K 148 5
                                    


Yahh .. tentu saja Gulf akan menikah ... tapi dengan siapa dia akan menikah? apa dengan Woon? Aku yakin memang Woon sangat mencintai Gulf .. dari cara Woon 2 tahun yang lalu menjemput Gulf dibandara ... dan dari kesungguhan Woon mendekati Gulf sebelumnya saat masih bersamaku ... 

Tidak mungkin Woon akan berdiam diri saat mengetahui kalau Gulf sudah tidak memiliki kekasih. Apa aku akan bisa merelakan Gulf menikah dengan laki - laki lain? aku tidak akan pernah rela ... aku menderita ... hidupku hancur setelah berpisah dengannya ... aku tidak bisa lagi merasakan apa itu tertawa ... apa itu bahagia ...

Hidupku hampa ... aku hanya hidup dalam bayang - bayang masa lalu ku dengan Gulf. Aku bernafas hanya untuk berharap Gulf mau kembali untukku .. aku berharap Gulf mau menyelamatkanku dari hidupku yang sudah tak berbentuk ini. Salahkah aku kalau aku masih berharap bisa kembali dengan Gulf ???

Siang ini ... entah mengapa aku berada disini ... di apartment tempatku menghancurkan cintaku dengan Gulf ... Aku duduk di depan TV, masih tertempel didinding .. foto ku dengan Gulf .. diruangan ini banyak fotoku dengan Gulf ... tidak ada foto pun yang berpindah dari tempatnya. Apartment ini seperti museum untukku .. disini aku menghabiskan hariku jika aku merindukan Gulf ... bisa dihitung dengan jari dalam sebulan aku berapa kali tidur dirumah tempat Bas dan anak - anaknya tinggal.

Handphoneku berbunyi dan aku melihat di layar nama kak Mew, aku mengangkat teleponnya

M : Zee ... bagaimana kabarmu?

Z : Baik kak ... kakak sendiri bagaimana?

M : Zee ... 2 minggu lagi aku akan menikah ... mungkin tidak terlalu besar, karena pihak keluarga istriku baru akan mengadakan pesta setelah kontrak kerjanya selesai bulan depan.

Z : Waahhh selamat ya kak ... aku tidak menyangka ... 2 bulan tidak bertemu kakak sudah mau menikah saja ...

M : Apakah kamu bisa datang Zee bersama istrimu? untuk tiket dan hotelnya nanti aku sediakan

Z : Pasti aku datang kak ... tapi aku akan bertanya pada dokter dulu, karena Bas saat ini sedang mengandung kak ..

M : Wah .. pasti kamu sedang bahagia ... baiklah .. kabari Paat jika kamu dan istrimu bisa datang ... karena kamu tahu .. papa mama juga hanya datang saat acara saja ... mereka juga sedang ada kontrak pekerjaan di Swiss.

Z : Wahh papa mama payah .. anaknya nikah loh ini ... masak kak Mew repot sendiri ...

M : Tak apa .. sudah biasa ... apa kamu akan datang bersama om dan tante?

Z : Aku belum tahu kak, tapi akan aku beritahu mereka ...

M : Kalau mereka tidak bisa jangan dipaksa Zee ... yang terpenting adalah kehadiranmu .. itu sudah lebih dari cukup ...

Z : Kak ....

M : Hmm ....

Z : Apa kakak bahagia ???

M : Tentu .... aku sangat bahagia Zee ....

Z : Aku bersyukur kalau kakak bahagia ...

M : Kenapa Zee ...

Z : Tidak apa - apa kak ...

M : Zee ... pertanyaan ini pernah aku tanyakan saat kamu akan menikah dengan Bas .. dan aku tahu kamu menanyakan kembali hal ini padaku untuk meyakinkanku bahwa dia adalah orang yang tepat untukku bukan?

Z : Iya kak ... maafkan aku .. seharusnya aku tidak ...

M : Zee .... aku bahagia ... sungguh aku sangat bahagia ... aku sangat mencintainya ... dia orang terbaik dan paling tulus yang pernah aku temui .... dan yang membuatku lebih bahagia lagi ... karena dia juga mencintaiku .....

Nikah (TIDAK) TerpaksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang