Kisah kami - 14

2.2K 218 8
                                    


"Mew ... sayang ...."

"Hmm ... kenapa sayang ..." Mew mendekati Gulf yang baru saja selesai mengeringkan rambutnya lalu memeluk Gulf dari belakang.

"Maafkan aku ...."

"Untuk apa sayang ...."

"Tadi perilakuku saat ada Zee ..."

"Heiii ... sayang .... kamu istriku ... apapun perlakuanmu padaku ... aku akan menerimanya ...."

"Terima kasih sayang ... aku minta maaf karena mungkin aku ..."

"Kenapa lagi sayang? apa lagi yang ingin aku maafkan?" tanya Mew pada Gulf dan kali ini Mew sudah duduk di sofa dibawah kaki tempat tidurnya, tidak jauh dari tempat Gulf duduk.

"Dengar dulu Mewwww ...."

"Baiklah ... aku akan mendengarnya .. sini ... duduk disebelahku ..." Mew berkata pada Gulf dan Gulf menurutinya, setelah Gulf duduk disamping Mew. Gulf menggenggam jemari tangan Mew.

"Aku minta maaf padamu karena mungkin aku terlambat mengatakan ini ... tapi ... aku harus mengatakannya Mew ...."

Hati Mew sudah berdebar takut kalau Gulf menyesal menikah dengannya setelah melihat Zee tadi. Segala pikiran buruk bermunculan dikepala Mew, tapi Mew berusaha tenang lalu Mew mengangguk memandakan kalau Gulf bisa melanjutkan bicaranya.

"Saat tadi aku mendengar Zee memanggil namaku, ada sesuatu di dadaku yang tidak bisa aku artikan apa itu ... tapi setelah aku menghela nafas untuk yang ketiga kalinya dan saat kamu menyentuh pundakku ... aku baru menyadari ... tidak ada lagi degupan jantung yang berdebar untuk Zee ... tidak ada semilir di hati ini yang merindukan suara Zee .. bahkan aku tadi tidak ada menahan diriku untuk berusaha tidak memeluknya .. karena aku seperti sudah tidak ada keinginan untuk memeluknya ... aku kira aku masih sangat merindukannya sesaat aku mendengar suaranya ... tapi aku salah Mew .... (Gulf menaikkan tangan Mew yang Gulf genggam dan menempelkan jemari Mew di dada Gulf) ... bisa kamu rasakan Mew ... degupan jantungku yang tak beraturan itu .. sudah bukan milik Zee .... aku tidak tahu kapan pastinya ... tapi maafkan aku .... karena terlambat menyadari ... kalau aku ... sepertinya sudah jatuh cinta padamu Mew ..."

Tanpa tunggu perkataan Gulf selanjutnya, Mew mencium bibir Gulf dengan sangat lembut dan Gulf pun merespon ciuman Mew. Setelah beberapa saat, Mew melepaskan ciumannya

"Aku mencintaimu Gulf ... aku mencintaimu sayang ..." Mew berkata dengan mata yang berkaca - kaca karena bahagia, begitu pula dengan Gulf .. "Aku juga mencintaimu Mew ... sayang ..."

Mew dan Gulf menghabiskan malam mereka dengan penuh air mata bahagia dan penuh dengan cinta.


Sambil bergandengan tangan, Mew dan Gulf turun ke resto di lantai 7 dan masuk keruang keluarga seperti sebelum - sebelumnya untuk sarapan, makan siang dan makan malam.

Mew dan Gulf duduk satu meja dengan V dan Jin dan mereka berbincang dengan santai dan sesekali tertawa bahagia. Sampai tawa itu berhenti karena Paat mendekati Mew dan berbisik pada Mew.

"Sayang ... aku akan mengurus rumah sakit untuk papa dulu, tunggu sebentar ya ..." Gulf mengangguk dan Mew mencium bibirnya dengan lembut lalu berjalan bersama Paat untuk keruangan kerja Gulf yang sudah menjadi ruang kerja mereka berdua sejak sebulan terakhir.

"Lalu bagaimana Gulf ...." kata V sambil alis dan matanya yang dia gerak - gerakkan ...

"Apanya yang bagaimana ..."

"Ayolaahhhh kak ... bagaimana malam pertama kalian???? panas? puas?? atau gimana??? " kali ini Jin juga ikut - ikutan menggoda Gulf.

"Kalian ini ... aku tidak akan memberitahu kalian ..." dan tawa V dan Jin terpecah karena ucapan dan wajah Gulf yang sudah seperti kepiting rebus. Mereka menggoda Gulf dan membuat Gulf tidak bisa berkata apa - apa sehingga mereka bertiga tertawa bersama.

Nikah (TIDAK) TerpaksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang