Kisah dia 41

1.5K 164 5
                                    


Sudah dua minggu aku berada di Milan, menemani kak Mew dan Gulf .... menerima dengan lapang dada semua permintaan Gulf tapi aku sangat merindukan bayi kecilku Gloria ....

Walau setiap hari aku bisa video call dengan Bas untuk melihat Gloria, tapi rasanya tetap kurang, karena aku tidak bisa memeluk, menggendong atau menciumnya.

Semula aku kesal dengan permintaan kak Mew yang memintaku untuk datang karena Gulf menangis memanggil - manggil namaku .... ada rasa tidak tega saat mendengar kak Mew menangis ... terlebih lagi mendengar cerita kak Mew tentang Gulf menangis bahkan dalam tidurnya masih menangis memanggil namaku. Tidak bisa aku pungkiri ... ada sesuatu di dalam hatiku yang sakit mendengar Gulf menangis memanggil namaku ...

Aku tidak bisa membohongi hati kecilku maupun diriku sendiri ... walau aku sudah merelakan Gulf menikah dengan kak Mew ... tapi hati ini ... masih sangat mencintai Gulf. Aku masih berdebar setiap melihatnya ... aku masih merasa bahagia saat dia berteriak memanggil namaku .. aku masih merasa terbang ke awan saat aku memanggilnya sayang ....

Tidak bisa aku pungkiri ..... aku memang masih sangat mencintai Gulf ... walau aku masih belajar membuat perasaanku untuk Bas menggeser cintaku untuk Gulf ... tapi ... aku rasa .. sampai kapanpun ... Gulf akan tetap menjadi pemilik hati ini ....

Terserah orang mau mengatakan aku kejam .... tapi untuk urusan hati ini ... cukup hanya aku saja yang tahu ... cukup aku saja yang mengakui .. kalau aku ... masih sangat mencintai Gulf ... aku akan lakukan apapun .. untuk membuat Gulf bahagia ... 


"Sayang ...."

Aku mengelus kepala Gulf yang sedang tertidur untuk membangunkannya ... jantungku berdegup dengan kencang ... wajahku sedekat ini dengan wajah pemilik hatiku, aku hanya bisa tersenyum .... melihat laki - laki yang aku cintai tidur dengan wajah yang menawan dihadapanku.

Aku berjalan ke arah meja dan meletakkan es krim, mashpotato dan Kiwi permintaan Gulf tadi dan duduk di sebelah kak Mew di sofa. Aku melihat kak Mew masih melihat laporan pekerjaan dari karyawannya dan dari Paat.

"Masih sibuk kak?" 

"Hummm ... kamu lihat sendiri ... Paat dan Saint ... mengerjakan semua ini tapi aku masih tetap harus memeriksanya ..." kata kak Mew dengan tatapan masih lekat di layar macbook nya.

"Harus diperiksa lagi?"

"Harus ... kalau enggak aku periksa lagi, berarti aku gak kerja dong ...."

"Yaa kan sudah ada Paat dan Saint ... kenapa harus kak Mew kerja lagi ..."

"Kalau aku gak kerja ... darimana aku bisa membayar biaya rumah sakit dan rumah tanggaku nantinya Zee ...."

"Kan kakak pemilik perusahaannya .. tinggal duduk manis kan bisa ...."

Kak Mew kemudian melihat ke arahku.

"Perusahaanku memiliki 3 investor .. kepada merekalah aku bekerja .. aku harus bertanggungjawab atas uang yang mereka titipkan di perusahaanku .... kalau aku gak bekerja ... bagaimana aku bisa bertanggungjawab dengan mereka ..." lalu kembali menatap layar macbooknya.

"Kak Mew .... investornya kan papa, ayah dan bunda ...."

"Yaaa tetap saja mereka itu investor ...." 

Aku menghela nafas dan merebahkan tubuhku disamping kak Mew.

"Bagaimana keadaan Gulf kak?"

"Kata dokter, 4 minggu lagi Gulf sudah boleh bangun dari tempat tidurnya dan bisa beraktifitas ringan .... tapi terapi tetap dilakukan selama seminggu dua kali .."

Nikah (TIDAK) TerpaksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang