Kisahnya - 12

2K 205 2
                                    


Aku pindah tempat duduk dan kali ini aku duduk disebelahnya, mendekatkan kursiku benar - benar sangat dekat dengannya sehingga aku bisa menggenggam tangannya hanya untuk menguatkannya, untuk membuatnya merasakan kehadiranku disini.

Baru kali ini aku mendengar kisah dibalik sikap Gulf, kenapa Gulf bisa tidak mempercayai cinta, dan aku ikut menangis mendengarkan perjalanan cintanya. Aku menghapus air matanya, menguatkannya dan sampai Gulf melepaskan semua luka dan memecahkan kesedihannya dalam pelukanku ... aku mengelus punggungnya dan berkata

"Maafkan aku ..." saat aku merasakan Gulf sudah meredakan tangisnya dan sudah mulai tenang.

"Kenapa kamu minta maaf ... bukan kamu yang menghancurkan hati dan hidupku Mew ... aku menceritakan semua ini agar kamu tahu ... kita akan menikah dan kamu harus tahu .. seperti apa istrimu nanti .. aku tidak ingin memulai sebuah rumah tangga dalam ketidakjujuran ..."

"Tenanglah sayang ... aku akan berusaha mengembalikan dirimu lagi .. mungkin akan butuh waktu ... tapi aku akan menemani selama apapun proses itu ..."

"Hiks hiks .. tapi kamu tidak mengenalku dengan baik Mew ..." Gulf melepaskan pelukanku dan membenarkan posisi duduknya, aku hanya menghapus air mata di pipinya dan tersenyum padanya.

"Aku akan berusaha mengenalmu dengan baik sayang .. aku pun bukan orang yang sempurna .. aku banyak sekali kekurangan ..."

"Mew .. aku tipe orang yang posesif dan tidak mau berbagi dalam hal apapun ..."

"Hahahaha .... tentu .. kamu harus posesif padaku .. kamu harus egois kalau berkaitan denganku ..." Aku sangat bahagia saat mengetahui hal ini ....lalu saat aku melihatnya mengerucutkan bibirnya dengan cara yang menggemaskan, aku bertanya lagi "Kenapa .. aku tidak akan pernah marah padamu ..."

"Seberat apapun kesalahanku?" tanya Gulf

"Sebanyak apapun kesalahanmu ... mencarimu dan bertemu denganmu membutuhkan waktu 3 tahun sayang ... bahkan tanpa aku berharap lebih ... ayah bundamu menanyakan apakah aku bersedia menikahimu ... kamu tahu betapa beruntungnya aku sayang ..."

"Aku kira kamu itu anak teman ayah yang botak gendut tuwa dan jelek seperti yang sudah - sudah ayah bunda kenalkan padaku ..."

"Hahahaha sungguh ?? berapa banyak orang yang dikenalkan ayah bunda sayang?"

"Entah .. 20? atau 30? aku tak menghitungnya ..."

"Hahahah banyak juga ..... Jadi .. kita mulai semua .. aku akan belajar menerimamu .. dengan situasi dan kondisimu yang saat ini tidak mempercayai cinta karena sudah hancur berkeping - keping .. dan kamu sayang .. mulai belajar untuk menerimaku sebagai calon suamimu ... bagaimana? kita sama - sama belajar ..."

Aku bersungguh - sungguh dengan kata - kataku dan aku melihat wajah Gulf merona dan aku hanya tersenyum dan rasanya seperti ..... melayang hanya dengan melihat Gulf tersenyum seperti itu.

"Mew ... seperti kataku aku ..."

"Aku tahu ... aku akan memprioritaskanmu diatas segalanya ... rumah tangga kita tidak akan pernah mudah dihancurkan atau digoyahkan ... tidak ada yang lebih penting dari kebahagiaanmu dan pernikahan kita sayang ..."

"Terima kasih Mew ... tapi kamu harus bertemu dengan V dan Jin dulu, mereka juga sangat posesif padaku ..."

"Tentu ..." Aku memberikan senyumku yang paling menawan dan tak lama aku merasakan bibir Gulf sudah berada di bibirku, kecupan yang sangat lembut dan menggoda, tapi setelah Gulf menjauh dari bibirku, aku tersenyum dan menggenggam tangannya.

Setelah menenangkan detak jantungku yang tak karuan karena Gulf memberikan kecupan dibibirku, aku mulai ingat .. Gulf tidak memberitahu nama laki - laki yang sudah menghancurkan hidupnya.

Nikah (TIDAK) TerpaksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang