Kisah dia 59

1.2K 123 2
                                    


Aku melihat Gulf berada di posisi itu setiap hari ... disini ... di pegunungan .. di sebuah resort yang kita sewa selama pengobatan untuk Gulf .... dan hari ini .... hari ke 35 ... aku melihat Gulf .... terpuruk .. tak berdaya ...

Dikamar ... aku bersama Dimas ..... Dimas yang lebih tau bagaimana aku dulu terhadap Gulf ... karena Dimas yang sering menghajarku setiap melihat Gulf menangis ...

Aku duduk di tepian tempat tidurku ... dan Dimas duduk didekat sandaran tempat tidurnya.

"Apa yang kamu harapkan dari ini Zee ..." tanya Dimas membuyarkan lamunanku.

"Rasanya aku ingin mati Dim .... " kataku sambil melihat keluar jendela ...

"Sudah aku katakan .... jangan sakiti seseorang amat dalam ... karena kita tidak tau apa yang sedang dialami oleh orang itu  disaat yang bersamaan ...."

"Aku kira dia tidak akan mendapatkan perlakuan seperti itu dikeluarganya .. aku kira mereka baik - baik saja ..."

"Seharusnya ... dengan Bas yang mendekati mu sejak awal, kamu sudah sadar ... karena secara logika saja nih ya Zee ..... kalau aku ... aku nih ya Zee .... aku tidak mungkin akan mencintai kekasih dari kakak sepupu yang sangat aku sayangi kalau ..... kalau aku tidak diprovokasi orang .... apa lagi sampai hamil anak dari kekasih sepupunya ..."

"Aku tidak berpikir banyak saat itu Dim ... aku akui aku memang brengsek ... tapi aku tidak tau kalau Gulf akan sakit sedalam ini ...."

"Kalau saja dulu aku lebih berani ... kalau saja dulu aku punya kesempatan untuk merebut Gulf darimu Zee .... mungkin sudah aku lakukan Zee ... jauh sebelum kamu lebih menyakitinya ..."

"Maaf Dim ... aku tidak tau kalau kamu menyukainya .... sampai kamu menghajarku habis - habisan malam itu ..."

"Tapi ... kalau aku dengan Gulf ... mungkin aku akan memberikan luka baru padanya ..."

"Kenapa? bukankah kamu mencintai Gulf?"

"Ya .. aku tidak meragukan diriku saat mengatakan kalau aku mencintai Gulf .. sampai saat ini aku masih mencintainya ... walau dia sedikit melupakanku ... tapi buatku ... melihatnya bahagia saja aku sudah ikut bahagia Zee ..."

"Lalu kenapa?"

"Kamu lupa? orang tuaku? homophobic akut .... mereka tidak akan pernah menyetujui hubunganku dengan Gulf sampai aku mati sekalipun .... "

"Jadi alasan kamu menolak menikah ....."

"Aku tidak bisa jatuh cinta dengan yang lain Zee .... penyakitku yang kata Burhan .... tidak akan bisa sembuh kalau aku belum bertemu dengan orang yang bisa membuatku jatuh cinta .."

"Dim ....."

"Zee .... kita harus kuat ... aku tau walau kau banyak memberikan luka di dalam diri Gulf .. tapi Gulf sangat bahagia saat bersamamu .... kuatkan kakakmu ... dia yang lebih butuh perhatian dan dukunganmu saat ini .... bukan kamu ...."

"Sialan kamu Dim ... aku juga sakit disini ...." aku memegang dada kiriku dan melihat Dimas tertawa terbahak - bahak ...

"Wuakakakakakkaa ......"

"Sialaaann kamu Dim ... aku serius ini ...."

"Kamu tuh yang jadi racunnya ... kenapa kamu yang merasa sakit ??? harusnya kamu bersyukur ... kalau tidak ada kakakmu yang terus bertahan disisi Gulf ... kita gak akan tau Gulf masih bisa kita temui apa enggak ...."

Aku merebahkan tubuhku dan menatap ke langit - langit kamar 

"Apa kamu mencintai Bas, Zee ...."

"Aku tak tau Dim ... sebelum berangkat aku merasa aku telah jatuh cinta pada Bas ... tapi kalau kamu tanya padaku sekarang ini ... aku akan menjawabnya ... belum .... aku belum mencintai Bas .."

"Benar kata Gulf .... kamu memang kejam ...."

"Kamu tau Dim ... pernikahanku dengan Bas diawali dengan hal yang tidak aku sukai ...."

"Apa ...."

"Saat itu Bas mengatakan ... aku harus membuat Gulf membenciku agar Gulf mau putus dariku ..."

"Oh My God ...... "

"Jadi ... kamu tau kenapa aku belum juga bisa mencintai Bas ..."

"Tapi kamu juga tidak bisa menyalahkan Bas karena dia bilang seperti itu .. kalau kamu tidak melakukan sesuatu yang membuat Gulf membencimu ... mungkin semua tidak akan serumit ini ...."

"Ya ... kamu benar Dim ... secara tidak langsung ... aku menyalahkan Bas untuk semua ini .... aku dulu begitu membenci Max, karena dia hadir .. aku harus membuat Gulf membenciku .. aku harus kehilangan Gulf  ..."

"Jangan salahkan orang lain mulai dari sekarang .... berpikir dulu sebelum bertindak .... "

Aku melihat Dimas akan keluar dari kamar dan aku memanggilnya

"Mau kemana Dim ...."

Dimas membuka pintu dan melihat ke arahku ...

"Melihat Gulf merona saat dipeluk suaminya ..." lalu dia keluar dari kamar.

"Dasar bucin ....." aku mendengar Dimas tertawa terbahak - bahak sebelum pintu tertutup.

Aku menatap ke langit - langit kamar ... apa yang diucapkan oleh Dimas benar .... aku harus merubah diriku sendiri jika aku ingin memiliki hidup lebih baik ... aku harus belajar memafkan diriku sendiri .... dan mungkin ... suatu saat .. jika aku telah merasa bisa untuk jatuh cinta lagi ... aku akan berusaha belajar untuk mencintai Bas sampai akhir hidupku ...


Nikah (TIDAK) TerpaksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang