⠀⠀
𖠳 ꜝꜝ 𖢨 ៸ TIME TURNER ꜝꜝ 𓂸
❛ Aku mencintaimu 𝐒irius, tapi aku harus memilih yang lebih masuk akal. Kau dari masa lalu dan aku dari masa depan. Maaf, aku memilih masa depanku ❜
── 𖡈 Bagaimana jadinya jika anak dari 𝐋una 𝐋ovegood, 𝐇arry 𝐏ot...
⠀⠀⠀SETELAH sebuah angin mengitari kami dan menyedot aku, regulus dan juga sirius. sekarang kami berada disini, tempat yang tidak aku ketahui dimana, aku lalu bangkit begitu juga dengan kedua lelaki black itu
"dima-" suara ku terhenti saat seseorang didepan kami mengarahkan tongkat sihirnya kearah kami -tepatnya regulus
regulus yang kebetulan berdiri disebelahku, mulai meremas bajuku dan memundurkan langkahnya dibelakangku
"apa kalian menyandra death eaters?" suara itu berhasil membuatku melihat kearah seseorang yang berada di depan kami
dia adalah aberthfort dumbledore, adik dari albus dumbledore dan berarti sekarang kami berada di rumahnya
aku merasa pegangan di bajuku mengendur, dan melihat kearah regulus yang menatapku tak percaya. mungkin dia mengira ucapan aberthfort itu benar
"t-tidak paman!. dia, dia bukan death eaters lagi. dia membantu kami menghancurkan liontin horcrux" ucapku mencoba meyakinkan aberthfort dan tanganku memegang tangan regulus yang ingin kabur dari kami
"bagaimana mungkin? aku tidak percaya dengannya" suara alberthfort menatap sengit kearah regulus
aku melihat kearah regulus dan menariknya guna berdiri disebelahku
"regulus, aku percaya padamu. kau akan berubah kan?" tanyaku sedikit memohon kepadanya
dia tampak ragu dengan seluruh pandangan mengarah padanya -sirius, aku dan alberthfort-
"sudah kubilang kan, jika kalian membantuku menghancurkannya. aku akan memberikan sumpah tak terputus untuk tidak kembali ke dark lord" suaranya yang penuh keyakinan
dia mengulurkan tangannya kepadaku, lalu aku memegang lengannya begitu juga dengannya. regulus melihat kearah sirius dan sirius mendekat kearah kami sambil membuat sumpah tak terputuskan untuk adiknya itu
"regulus black, apa kau akan berjanji tidak akan kembali ke voldemort" suara sirius sambil mengitari kami "i will" suara regulus yang menatap kearah mataku
"dan kau akan setia kepada ordo, dengan tidak menjadi mata-mata dari voldemord" suara sirius yang sekarang dibelakangku "i will" jawab regulus lagi
sinar yang mengitari tanganku dan tangan regulus perlahan menghilang dan masuk kedalam lengan kami yang membuatku memejamkan mata merasakan sedikit goresan disana
tapi saat aku membuka mataku tidak ada tanda yang tersisa, lalu kami saling melepas tautan tangan
sirius langsung berjalan kearah adiknya itu dan memeluknya erat, bak seorang kakak yang sudah terpisah lama dengan adiknya begitu juga dengan regulus
"kau sudah menyatukan kembali kedua kakak beradik yang sudah bermusuhan sejak mereka masih muda" suara aberthfort di sebelahku yang membuatku melihat kearahnya kemudian memberikan senyum hangat kepadanya
"baiklah, anak-anak. ku izinkan kalian untuk menginap disini. tapi maaf tempat tidur seadanya" ucap alberthfort yang membuat kami memberikan senyum terimakasih kepadanya
alberthfort lalu berjalan kearah regulus dan memegang pundaknya sebelah dan memberikan senyum tulus kepada black termuda itu
"menetaplah disini sampai ordo bisa menerimamu, dan aku akan meminta kakakku untuk menghilangkan tanda itu darimu" ucapan alberthfort dibalas dengan senyuman dan gumaman terimakasih oleh regulus
── 𖡈
aku terduduk disofa, aku tidak bisa tidur. pikiranku melayang kearah boggartku yang membuatku takut untuk memejamkan mata karena boggart itu akan muncul saat aku memejamkan mata
melihat kearah sekitar, ruangan ini rasanya sepi. sirius sudah tertidur di lantai sedangkan regulus tidur di sofa disebrangku
mataku mengitari isi rumah ini, hingga mataku tertuju kearah cermin. aku lalu bangkit tapi terhenti saat kakiku seperti ada yang tahan
black tertua tersangkanya, ntah sejak kapan dia memegang kakiku dalam tidurnya
aku kemudian berjongkok, memegang tangan sirius dan melepaskannya perlahan. setelah melepaskannya aku memperhatikan wajahnya dan beralih melihat kearah regulus
mereka sangat mirip walau berbeda di tatanan rambut, dan sirius sedikit lebih tampan dari adiknya itu
aku kemudian menyampirkan rambut sirius yang menutupi mukanya, rasa bersalahku kembali muncul saat menatap kewajah polosnya saat tertidur
"maaf" gumamku pelan, seharusnya aku tidak pernah menggunakan cintanya kepadaku sebagai misi agar rencana kami berjalan dengan mulus seperti saat ini
aku lalu bangkit, dan berjalan kearah cermin. memperhatikan wajahku yang sudah terlihat jauh lebih dewasa
aku hanya berpikir, bagaimana jika saat kami kembali dan kami jauh lebih tua dari sebelum kami pergi
apa orang tuaku tidak kaget melihat anaknya yang padahal sebelum pergi masih cantik nan kiyud dan saat kembali malah benar-benar cantik bak orang dewasa
"mirror of erised" gumamku pelan yang membuat cermin itu menampilkan kedua orang tuaku yang berada dibelakangku bersama dengan lysander dan larcon
aku mendekat kearah cermin dan mengelus pipi ibuku, air mata mengalir dari pipiku. aku benar-benar merindukan mereka
sampai kapan kami akan terjebak disini, bahkan disaat kami bisa kembali pulang. ada saja alasan yang membuat kami tetap tinggal disini
lalu bayangan sirius muncul diantaranya, yang membuatku menatap kearahnya
"terakhir aku melihat tarsah, disana ada aku, regulus dan kedua orang tuaku yang akur didalamnya" pantulan bayangan sirius itu berbicara yang berarti bayangannya bukan berasal dari tarsah
aku membalikkan badanku, dan benar sirius ada dibelakangku. masih melihat kearah tarsah yang kubuat
"apa aku membangunkan mu?" tanyaku sambil menghilangkan mantra tarsahnya yang membuat sirius melihat kearahku
"tidak juga, regulus mendengkur jadi aku terbangun" ucapnya yang membuat kami tertawa pelan bersama
aku lalu berjalan kearah meja makan yang masih seruangan dengan ruang tengah, menuangkan air kegelas
"aku melihatmu" suara sirius yang membuatku menghentikan gerakanku yang ingin minum "pardon?" tanyaku bingung
