⠀⠀
𖠳 ꜝꜝ 𖢨 ៸ TIME TURNER ꜝꜝ 𓂸
❛ Aku mencintaimu 𝐒irius, tapi aku harus memilih yang lebih masuk akal. Kau dari masa lalu dan aku dari masa depan. Maaf, aku memilih masa depanku ❜
── 𖡈 Bagaimana jadinya jika anak dari 𝐋una 𝐋ovegood, 𝐇arry 𝐏ot...
⠀⠀⠀AKU mendongakkan kepala untuk melihat kearahnya, tidak ada wajah marah lagi yang kini berganti dengan senyum yang membuatku menelan gumpalan di tenggorokanku kasar
biasa abis disenyumin pasti bakal mati
pikirku yang membuatku menunduk dan memejamkan mata sebentar lalu kembali melihat kearahnya dan menawarkan senyum maaf
"maafkan aku, my lord. aku benar-benar sedang tidak enak badan dan tidak tanda kepadamu" ucapku dengan rasa bersalah yang tidak dibuat-buat kecuali panggilan "my lord" yang sedikit membuat lidahku jijik untuk mengucapkannya
dan juga aku benar-benar tidak tanda kepada wajahnya. dia benar-benar tampan walaupun sekarang wajahnya sangat pucat dan matanya berwarna hijau dengan sedikit merah gelap
dia benar-benar tidak seperti voldemort yang aku ingat, pria botak tanda hidung dan matanya putih. aku pernah melihat wajahnya yang ini di daily prophet tahun 1997 yang ibuku simpan. tapi wajah tampannya, aku baru melihat kali ini
"oh, regulus. calon istri?" ucapnya kepada regulus yang sekarang melingkarkan tangannya di pinggangku
"yes, my lord. calon istriku. kami akan menikah sebulan lagi dan kami mengundangmu untuk itu" ucap regulus yang membuatku menganggukkan kepalaku meng-iyakan kebohongannya
"benarkah? secepat itu melupakan, vivien price si mudblood itu" ucap voldemort versi tampan
aku melihat kearah regulus, takut dia akan terpancing yang beruntungnya dia bisa mengendalikan emosinya sekarang
regulus ingin membuka suaranya tapi tertahan saat tepukan tangan menggema di ruang tengah rumah lestrange. aku langsung menatap tajam kearah regulus
"kau lihat, regie. karna mencarimu aku jadi tidak bisa melihat temanku di pasangkan cincin di jarinya" ucapku kesal kepadanya
"maaf, aku kekamar mandi" ucapnya menyesal yang membuatku merotasikan mata malas
yule ball akhirnya dimulai yang membuatku tersenyum dan melihat kearah regulus. regulus membalas senyumku dan mengulurkan tangan kepadaku
"mari menari bersamaku" suara regulus, bukan hanya regulus tapi voldemort versi tampan mengajakku menari
aku jelas ingin menolaknya. tapi aku tidak punya keberanian sekarang yang membuat tanganku yang awalnya akan menerima uluran tangan regulus jadi berbalik untuk menerima uluran tangan dingin dari voldemort
"suatu kehormatan bisa menari denganmu, my lord" ucapku semanis mungkin
voldemort versi tampan lalu menarikku perlahan kearah tengah, aku melihat kearah regulus dengan tatapan ingin nangis. regulus hanya membalasku dengan cengohan tapi tidak bisa berbuat apa-apa
── 𖡈
disini sekarang aku, ditengah ruangan menari sekitar sepuluh menit dengan voldemort versi tampan -atau yang memperkenalkn dirinya sebagai tom marvolo riddle kepadaku
dia memutar tubuhku dan memegang pinggulku lalu mengangkat perlahan dan mendaratkanku mulus di lantai
benar-benar tidak ada kekasaran yang aku dapatkan darinya. dia benar-benar lembut kepadaku dan aku harap tidak ada maksud terselubung dibalik sikap lembutnya ini
"jadi, jennifer scamander. apa kau salah satu death eaters ku?" tanyanya saat kami mulai menari lambat, kedua tangannya berada dipinggulku sedangkan kedua tanganku berada di bahunya
omong-omong kami sudah saling berkenalan saat berdansa tadi
benar-benar suatu kehormatan bisa menari dengan voldemort yang wajahnya masih bagus, pikirku
"kau mendengarku?" suaranya yang membuatku tersadar dari lamunanku dan mendongak untuk melihat kearahnya
hidung kami saling bersentuhan, yang membuat ku kembali menunduk dan memandang kearah jasnya, tepatnya kearah bros berbentuk ular dengan berlian hijau di matanya
"oh, maaf. tadi apa? oh, ya. mm, tidak. tapi, ya aku rasa sehabis menikah dengan regie aku akan menjadi salah satunya" ucapku gugup dan kebohongan diakhir ucapanku
dia tertawa pelan yang membuatku sedikit merinding karenanya
"menikah dengan regulus? kau yakin ingin menikah dengan penghianat seperti dia" suaranya ditelingaku yang membuat mataku membulat, beruntung dia tidak melihatnya
"maka dari itu aku hadir untuk mengikatnya denganmu" ucapku berbohong dan merapatkan kepalaku ke tubuhnya, tidak bermaksud apa-apa hanya menghindari nafasnya yang terasa geli di sekitar leherku
"good girl. tapi kau yakin kalian mencintai?" suaranya yang sudah menjauh dari telingaku yang membuatku mendongak melihat kearahnya "ya, tentu" ucapku sedikit ragu kepadanya
voldemort versi tampan menatapku lekat, lalu mengelus pipiku. cincin besinya terasa dingin saat menyentuh pipiku
"mau ku ceritakan sesuatu tentang vivien price?" ucapnya yang membuatku mengerutkan kening, tapi kemudian mengangguk
mataku tidak bisa berpaling darinya, percayalah dia benar-benar tampan saat ini, walaupun wajahnya pucat persis seperti mayat. tapi dia benar-benar tampan bahkan james ku dan sirius kalah tampan dengannya
"vivien dan putrinya, mati di tanganku" ucapnya yang membuat kesadaranku kembali dan mataku membulat tak percaya dengan apa yang dia bilang
mulutku rasanya keluh, bahkan untuk bersuara saja rasanya tidak bisa aku benar-benar syok. setega itu kah dia membunuh vivien dan putri kecilnya yang masih sangat bayi
"itu yang terjadi kepada orang yang berusaha membuat pengikut setiaku berpaling dariku dan itu berlaku kepadamu juga, jika kau berani merusak kepercayaan pengikutku atau aku" ucap voldemort dan kemudian tangannya mencengkram kuat pipiku yang membuatku meringis
aku ingin menjawabnya tapi tiba-tiba terkaget dengan suara pekikkan kuatnya dan tubuhnya yang tiba-tiba melemah bahkan cengkramannya di wajahku terlepas dan setengah ambruk yang spontan membuatku memeluknya untuk menahannya agar tidak jatuh
"my lord, kenapa?" tanyaku panik, ya aku panik. siapa yang tidak panik, seseorang yang sangat di hormati seperti ingin mati di pelukanku
jika dia benar-benar mati, aku pun pasti mati karena menjadi orang yang terakhir bersamanya
"s-seseorang berusaha menghancurkan jiwaku" suaranya dengan nafas terburu yang langsung membuatku terdiam
