⠀⠀
𖠳 ꜝꜝ 𖢨 ៸ TIME TURNER ꜝꜝ 𓂸
❛ Aku mencintaimu 𝐒irius, tapi aku harus memilih yang lebih masuk akal. Kau dari masa lalu dan aku dari masa depan. Maaf, aku memilih masa depanku ❜
── 𖡈 Bagaimana jadinya jika anak dari 𝐋una 𝐋ovegood, 𝐇arry 𝐏ot...
⠀⠀⠀TIDAK terjadi sesuatu denganku, bahkan tidak ada rasa apa-apa, malah aku mendapat suara tawa jahat dari hadapanku yang membuatku membuka mataku perlahan
"kau lupa cincinnya" ucap tom yang membuatku melihat kearah cincinnya
cincin yang diberi tom mengeluarkan sinar putih dari mata ularnya. aku menggenggam jariku dan berusaha menarik cincin itu dan mengabaikan rasa terbakar yang aku rasakan saat menyentuh cincinnya
aku berteriak saat jariku yang kugunakan untuk membuka cincin itu melepuh, tangisku kembali pecah karenanya
sementara tom hanya menatapku diam didepanku. kaki ku merosot yang membuat aku bertumpuh dengan lututku. masih berusaha melepaskan cincin yang mulaimembakar jariku
"k-ku mohon lepaskan cincin ini. biarkan aku mati" ucapku sambil memeluk kaki tom riddle, bahkan air mataku rasanya sudah terkuras habis dan digantikan oleh sesenggukan
tom membungkukkan tubuhnya kearahku, mengelus rambutku lalu menyelipkan sisa rambut yang ada di wajahku ketelingaku kemudian menghapus air mataku yang membuatku menatapnya memohon
"kau memang akan mati. tapi bukan ditangan siapapun, kau hanya boleh mati di tanganku" ucapnya tajam, matanya yang hijau gelap semakin menggelap
tangannya memegang tanganku dan memegang telapak tanganku yang membuatku menjerit karena dia menekan luka bakar akibat cincinnya
tapi kemudian saat dia melepas tangannya dariku, luka bakar ditanganku hilang
setelahnya dia mendorongku dan berjalan keluar kamarnya dan mengunci pintu, aku kembali menjerit dan meneriakki namanya sambil memukul keras pintu
aku meneriakki semua panggilannya, bahkan menyebutkan panggilan yang tak pernah boleh di sebutkan siapapun. voldemort
setelah lima belas menit, akhirnya aku menyerah. tenggorokkanku rasanya kering karena terus menerus menangis, aku menyenderkan tubuhku di pintu dan menundukkan kepalaku menyembunyikannya di tanganku yabg bertumpuh dilututku
"mum, aku ingin pulang" suaraku berbisik disela-sela sesenggukanku
── 𖡈
5 HARI SEBELUM PERANG
aku terbangun karena mendengar suara pintu yang terbuka, mendudukkan tubuhku ternyata tadi malam aku menangis hingga tertidur di lantai
aku kemudian mendongakkan kepalaku melihat kearah seseorang yang membuka pintu yang membuatku langsung bangkit dari dudukku
"bell-" suaraku terhenti oleh suara bellatrix "incarcerous" suara bellatrix yang membuat tubuhku terikat oleh tali
"maaf, jen. ini perintah lord" ucap bellatrix lalu menarikku kearah tempat tidur dan mendudukkanku setelah dia meletakkan nampan makanan di nakas
aku bahkan sudah tidak ada tenaga untuk melawan, setelahnya bellatrix berjalan kearah pintu dan mengucapkan mantra pelepas tali lalu kembali mengunci pintu
aku kembali menangis, tapi tidak meraung seperti semalam melainkan tangisan ikhlas. setidaknya kalau aku sampai mati di sini, kematianku tidak sia-sia. karena aku tau pada akhirnya kami akan menang melawan voldemort
── 𖡈
1HARI SEBELUM PERANG
aku sudah mulai terbiasa menjadi tahanan voldemort di kamar miliknya. aku bahkan sudah tidak punya niat kabur saat bella lupa mengikatkan tali ditubuhku saat dia meletakkan makanan
aku hanya menunggu hari kepulangan tom riddle dari amerika dan membunuhku karena aku lagi-lagi memberikan kebohongan kepadanya, itu saja
saat ini aku sedang duduk dimeja rias, membenarkan sedikit cepol-an rambutku. aku lalu memandangi wajahku di cermin, bawah mataku sudah tidak terlalu hitam seperti dua hari lalu saat aku benar-benar seharian bahkan semalaman menangis
setelahnya aku melihat kearah tanganku, kearah tanda kegelapan. kemudian menurunkan lengan dress tidurku untuk menutupinya. aku benar-benar membenci tanganku
mungkin jika ada pisau di sini aku lebih baik memotong tanganku untuk menghilangkan tanda kegelapan itu
a/n : jangan di tiru nak anak
suara pintu terbuka membuatku melihat kearah cermin, tubuhku langsung menegang dan kemudian spontan berdiri karena melihat siapa yang masuk
"t-tom, k-kau sudah pulang" tanyaku basa basi kepadanya dia hanya menatapku sekilas lalu menutup dan mengunci pintu
aku menghela nafas, dan mulai mengikhlaskan kan hidupku saat melihat wajahnya yang berubah menjadi kesal, pasti dia sudah tau kalau aku berbohong lagi dan sebentar lagi akan merenggut nyawaku
dia berjalan mendekat kearahku yang membuatku mundur dan menabrak meja rias. gerakkannya yang tiba-tiba menarikku ke pelukannya berhasil membuatku terdiam
"maaf kan aku, aku mengkhawatirkanmu" ucapannya membuatku semakin terdiam dan mencoba mencerna ucapannya
