⠀⠀
𖠳 ꜝꜝ 𖢨 ៸ TIME TURNER ꜝꜝ 𓂸
❛ Aku mencintaimu 𝐒irius, tapi aku harus memilih yang lebih masuk akal. Kau dari masa lalu dan aku dari masa depan. Maaf, aku memilih masa depanku ❜
── 𖡈 Bagaimana jadinya jika anak dari 𝐋una 𝐋ovegood, 𝐇arry 𝐏ot...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
a/n ; posisi duduknya diganti semua gaijik, jennifer berhadapan sama bellatrix terus snape pas di kanan nya tom riddle sama di kirinya jennifer, voldy masih ganteng ya gaijik
⠀⠀⠀SAKARANG INI kami sedang berada di ruang makan gaunt, tom riddle duduk di bangku makan tengah menghadap kami
aku duduk melirik sekilas kearah severus snape begitu juga snape kepadaku, mataku lalu melihat kearah bellatrix yang menatapku tersenyum seperti biasa yang kubalas senyuman tipis
narcissa hari ini tidak bisa hadir karena sedang merawat draco kecil yang membuat aku harus duduk ditengah antara lucius malfoy dan severus snape. biasa aku duduk di sebelahnya narcissa
"aku ingin kau membunuh albus dumbledore, severus" suara tom yang membuatku langsung melihat kearahnya, beruntung tidak ada yang menangkap gerakan spontanku itu
"kau tidak bisa, severus?" suara tom mengulangi ucapannya yang membuat snape disebelahku mendongakkan kepala melihat kearah tom "i do, my lord" ucapnya yang membuatku menelan kasar gumpalan di tenggorokanku
"keberatan dengan tugas severus, jennifer ?" suara tom yang berhasil membuat semua death eaters melihat kearahku
"tidak, my lord" ucapku sambil menundukkan kepalaku
"mm, my lord. kenapa tidak jenny ikut bersama severus untuk membunuh albus. mereka satu-satunya mata-mata kita yang paling dekat dengan ord-" suara bellatrix terhenti oleh teriakkan dari tom
"tidak!, dia akan ikut denganku ke amerika untuk membunuh potter" ucap tom yang membuatku membulatkan mata dan melihat kearahnya
"tidak, tom- maksudku my lord. aku akan disini untuk mengintai ordo seperti biasa. mereka pasti juga sedang merencanakan sesuatu kan?" ucapku sedikit ragu tapi menyembunyikan tatapan raguku
snape menatapku yang membuatku menghela nafas dan sedikit menggeleng, bermaksud menyakinkannya ini hanya permainanku
"lalu membiarkanmu menjadi penghianat seperti regulus mantan tunanganmu itu?" suara tom yang ntah sejak kapan sudah berdiri dibelakangku
tubuhku menegang tapi mataku mencari dimana keberadaan regulus, aku semakin menegakkan dudukku saat tom mendekatkan kepalanya kepadaku bahkan nafasnya sudah menyentuh pipiku
"mencarinya? kau hanya akan bertemu dengannya saat kau sudah di neraka" bisiknya ditelingaku yang membuatku menahan pekikkanku, aku menarik nafasku dalam-dalam untuk menahan air mataku tumpah ke pipiku
aku melihat kearahnya yang membuat hidung kami saling bersentuhkan. aku bisa melihat seringaian jahat di wajahnya yang membuatku dengan cepat memalingkan wajahku
tom kemudian menjauh dariku dan mulai kembali kearah bangkunya setelah mengelus kepala nagini
"tunggu apa lagi, kerjakan tugas kalian" ucapnya yang membuat seluruh death eaters bangkit dan menghilang menjadi asap hitam
setelah death eaters pergi hanya menyisakanku dan tom, tom kemudian bangkit dari tempat duduknya. wajahnya berganti menjadi dingin
dia mulai meninggalkanku di ruang makan, aku langsung bangkit mengikutinya
── 𖡈
"tom, bukankah kau sudah berjanji tidak akan membunuh regulus" ucapku saat kami tiba di kamar milik tom riddle yang sebenarnya tidak boleh siapapun masuk, bahkan nagini sekalipun
"pergi" ucapnya tanpa melihat kearahku yang membuatku semakin memajukan langkahku kearahnya
"tom -" suaraku terhenti saat dia mencekik leherku dan mendorongku hingga menabrak dinding yang membuatku meringis
"bukan kah aku sudah bilang, jauhi regulus atau jangan-jangan kau mulai mencintainya sekarang" ucapnya tajam yang membuatku menggeleng cepat
"a-aku t-tidak mencintainya!, hanya. aku sudah menganggapnya seperti saudaraku!" suaraku tersendat karena kuatnya cekikkannya di tenggorokanku
dia menatapku tajam yang membuatku memejamkan mata, takut kalau dia sampai me-legemelency-ku. bisa rusak semua rencanaku kalau dia tau yang sebenarnya
"jangan pernah keluar dari kamar ini sebelum perang di mulai" ucapnya tajam yang membuatku melihat kearahnya
tubuhku perlahan merosot saat dia melepaskan cekikkannya dileherku, aku berusaha bangkit untuk mengejarnya
"tom! tidak! kau tidak bisa mengurungku!" teriakku yang membuatnya berbalik berjalan cepat kearahku yang membuatku memundurkan langkahku hingga menabrak pembatas tempat tidur dan terduduk
"jika aku tidak mengurungmu. kau akan kembali ke mereka dan jangan berpikir aku tidak tau kau sudah berkhianat kepadaku selama ini!, aku tau semua yang kau katakan bohong kepadaku" ucapnya yang membuatku terdiam
"aku-" suaraku terhenti saat dia memegang daguku dan menaikkannya agar mendongak menatap kearahnya yang membuat jantungku rasanya berpacu cepat
"ini kesempatan terakhir untukmu. jika potter tidak ada di amerika, aku benar-benar akan membunuhmu karena semua penghianatanmu kepadaku"
ucapnya menatapku tajam, lalu melepas daguku dan menarik tanganku
"aku akan benar-benar mengurungmu, dan membuatmu tidak bisa mengkhianatiku lagi. kau akan benar-benar menjadi death eaters ku mulai hari ini" ucapnya lalu mengarahkan tongkatnya ketanganku
"TIDAK! TIDAK TOM" teriakkan ku semakin keras saat tanganku mulai membentuk tanda kegelapan
aku menangis meneriakki namanya, tanganku benar-benar mati rasa karena tanda yang dia buat. rasanya seperti tanganku sedang di gores sedalam mungkin oleh pisau
aku menggenggam tanganku erat sekarang aku benar-benar memiliki tanda death eaters, yang membuatku semakin menangis kencang sedangkan tom memberiku seringaian jahat
"tunggu aku untuk membunuhmu jika kau benar-benar berbohong tentang keberadaan potter kali ini" ucapnya lalu berbalik
"kau tidak akan pernah mendapat apapun yang ingin kau dapatkan, tom marvolo riddle!" teriakku yang membuatnya menghentikan jalannya tanpa berbalik melihat kearahku
aku bangkit sambil menghapus kasar air mataku, memberanikan diri menarik jasnya lalu membalikkannya menghadap kearahku
"kau tidak akan pernah menang, baik sekarang ataupun dimasa depan!. kau tidak akan pernah mendapatkan yang kau inginkan, termasuk aku" ucapku sambil mendorongnya dan mengarahkan tongkatku kearahku sendiri
"lebih baik aku mati dari pada hidup denganmu!" sambungku "avada kedavra!" teriakku untuk diriku sendiri cahaya hijau menyilaukan muncul didepanku yang membuatku memejamkan mata
