Nothing Has Changed?

1.4K 185 223
                                    

EXTRAORDINARY LOVE




Sehun masih memincingkan matanya, alisnya terangkat, menunggu jawaban dari Rowoon.

"Ayo katakan, kau yang mengirim bunga untukku, kan?" tanya Sehun lagi, Rowoon memandang Sehun sepersekian detik sebelum tawanya menyembur keluar.

"Pfft, aku mengirim bunga untukmu? Atas dasar apa?" Rowoon tertawa sembari menyentuh perutnya yang terasa kram, Sehun memandangnya aneh.

"Kau bilang tertarik padaku kemarin, kau menyeretku ke dalam toilet dan mengatakan sesuatu yang tidak-tidak. Bagaimana aku tidak berpikir bahwa pelakunya adalah kau?" ucap Sehun membuat Rowoon menaikkan alisnya geli.

"Oh, kau menganggap serius ucapanku kemarin? Atau, kau benar-benar ingin aku menyukaimu?" tanya pria itu geli dan Sehun pun menatapnya tajam. Dasar pria menyebalkan!

"Terserah apa katamu sajalah!" Sehun segera pergi meninggalkan Rowoon yang masih setia memandangnya, senyum geli dan mengejek pria itu hilang, digantikan dengan helaan nafas kecil.

"Mengapa kau bisa menebak begitu tepat."



Sudah lebih dari satu jam Rowoon berada di butik Sehun, urusannya sudah selesai tapi ia belum memiliki niat untuk pergi. Pria itu memandang triplets yang berlarian ke sana kemari. Tiba-tiba Rowoon memiliki ide, pria itu menghampiri Manse dan menyentuh bahunya.

"Hai! Siapa namamu? Minguk, ya? Apa kau mau eskrim?" tanya Rowoon dengan senyum manis, Manse yang mendengar tawaran Rowoon mengangguk antusias.

"Mau!"

"Kalau begitu, ajak kedua saudaramu yang lain, Samchon tunggu di luar." Rowoon mengusap rambut Manse lalu pergi lebih dulu meninggalkan butik. Manse segera berlari menghampiri Daehan dan Minguk, mengajak dua saudaranya untuk pergi menemui samchon baik yang akan memberikan eskrim pada mereka.

Di sinilah mereka sekarang, duduk di kursi taman yang letaknya tak jauh dari butik Sehun. Rowoon menghampiri si kembar dengan tiga eskrim bungkusan di tangannya.

"Siapa yang minta rasa strawberry tadi?" tanya Rowoon dan Minguk pun mengangkat tangannya dengan senyum lebar.

"Oh, Manse. Ini untukmu." Rowoon memberikan eskrim tersebut pada Minguk, lalu memberikan yang coklat pada Daehan.

"Nah ini untuk Minguk!" Rowoon menyerahkan eskrim vanila pada Manse yang menerimanya dengan senang hati, Minguk sedang menjilati eskrimnya saat mulai menyadari adanya kekeliruan di antara mereka.

"Aniya, naega Minguk-ie." Minguk mengangkat tangannya membuat Rowoon menoleh.

"Oh, kau Minguk? Astaga aku salah, haha." Rowoon mentertawakan kebodohannya sendiri. Lalu ia pun duduk di samping triplets yang sedang sibuk menjilat eskrim.

"Apa itu enak?" tanya Rowoon dan ketiganya pun mengangguk semangat.

"Aku ingin bertanya pada kalian, maukah kalian menjawab dengan jujur?" tanya Rowoon lagi dan ketiganya pun mengangguk.

"Siapa ayah kalian?" tanya Rowoon membuat Daehan berhenti menjilat eskrimnya.

"Um, maksudnya, papa?" tanya anak itu balik dan Rowoon pun mengangguk.

"Palk Chanyeol." Manse menjawab dengan mulut belepotan eskrim.

"Park Chanyeol?" Rowoon berpikir, sepertinya ia tak asing dengan nama itu.

"Ya, Palk Chanyeol. Appa Minguk olang hebat, appa bekelja di gedung besal, kata Kris halaboji, appa adalah olang yang pintal dan sukses," sahut Minguk lalu ia pun bingung ketika melihat stick eskrimnya kosong, Minguk pun menunduk mencari-cari eskrimnya yang hilang.

Extraordinary Love | CH✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang