EXTRAORDINARY LOVE
"Kau meninggalkan triplets sendirian khususnya Minguk yang sedang sakit hanya demi janji dengan pria lain?"
Sehun menghentikan kegiatannya melepas dasi Chanyeol, pria itu membuka mulutnya namun Chanyeol lebih dulu bersuara.
"Siapa pria itu? Dia yang bernama Rowoon?" tanya Chanyeol lagi, ia menggenggam tangan Sehun dan menurunkan tangan itu dari dasinya. Sehun sendiri masih bingung bagaimana Chanyeol mengetahuinya. Oh, atau jangan-jangan?
"Kai yang memberitahumu?" tebak Sehun berhasil membuat dahi Chanyeol berkerut dalam.
"Aku bahkan tidak menyebut nama Kai. Jadi, kau bertemu dia juga?" Chanyeol bertanya tak percaya, berapa banyak Sehun membohonginya?
"Aku tidak sengaja bertemu dengannya. Aku tidak berharap kau memikirkan hal yang aneh-aneh," tukas Sehun seraya berjalan menuju lemari untuk mengambil setelan kaus tidur Chanyeol.
"Soal Rowoon." Sehun menoleh pada Chanyeol lalu menghela nafas. "Maaf tidak memberitahumu soal itu. Aku bertemu dengannya karena dia ingin bercerita tentang istrinya yang hamil, aku pergi sekalian membeli laver untuk Minguk, eomma ada di rumah menjaga anak-anak," jelas Sehun seraya menaruh kaus dan celana Chanyeol di atas kasur, ia beralih menatap suaminya yang masih bergeming.
"Apa kau puas dengan apa yang aku katakan?"
"Mengapa jadi seolah-olah kau yang marah? Aku tidak boleh bertanya?" Chanyeol tidak suka dengan cara bicara Sehun, pria itu menggelengkan kepalanya lalu masuk ke dalam kamar mandi meninggalkan Sehun yang berdecak pinggang frustasi.
"Dia marah padaku? Yang benar saja."
Makan malam kali ini berjalan lebih hening dan dingin dari biasanya, hanya ocehan dari triplets dan dentingan sendok yang terdengar. Sehun menyuapkan nasi terakhirnya lalu mengambil minum dan berdiri untuk menaruh piring kotornya ke wastafel.
"Eomma, sudah selesai?" Minguk mengacungkan garpunya pada Sehun. Ibu tiga anak itu tersenyum mengangguk menjawab pertanyaan anaknya.
"Tapi, makanan Mama belum habis," sahut Manse membuat Chanyeol melirik Sehun yang kini berjalan kembali ke meja makan.
"Hanya sedikit tidak enak badan. Lanjutkan makannya, Mama pergi ke kamar dulu untuk menyiapkan keperluan sekolah kalian besok." Sehun mengusap rambut Manse kemudian berlalu menuju kamar triplets meninggalkan Chanyeol yang langsung menaruh sendoknya begitu saja, tiba-tiba dia kehilangan selera makan.
Setelah menidurkan triplets, Sehun masuk ke dalam kamar, ia melihat Chanyeol bersandar pada kepala ranjang dengan kaca mata baca bertengger di hidung lancipnya, laptop berada di pangkuan pria itu, lengkap dengan buku tebal di sampingnya dan sebuah stabilo hijau.
"Ini sudah malam, kau masih bekerja?" Sehun bertanya saat ia melepas pakaiannya kemudian menggantinya dengan piyama tidur, Chanyeol menatap Sehun yang telanjang kemudian mengangguk.
"Ya, ada beberapa hal yang harus aku selesaikan." Chanyeol kembali berkutat pada laptopnya saat Sehun naik ke atas ranjang dan berbaring di sampingnya.
"Triplets sudah tidur?" tanya Chanyeol dengan jemari yang masih asik berselancar di atas keypad.
"Hum, mereka cukup rewel tadi. Manse terus-terusan ingin dibacakan dongeng, sampai tenggorokanku merasa kering," ucap Sehun memiringkan tubuhnya menghadap Chanyeol, ia menjadikan tangannya sendiri sebagai bantalan. Tiba-tiba Sehun berpikir, apakah Chanyeol sudah tidak marah padanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraordinary Love | CH✓
FanfictionOh Sehun adalah seorang pria dengan sejuta pesona, lahir sebagai primadona dengan segala cinta yang didapatkannya membuat pemuda manis itu besar kepala, ia merasa semua orang menyukainya dan tak ada satupun yang bisa menolaknya, termasuk si tampan d...