Epilog| Its Extraordinary Love

3.5K 289 352
                                    

EXTRAORDINARY LOVE

Warning, its a long long chapter! Almost 4k words



"Biar aku saja yang pegang kuenya."

"Kita akan membangunkan mereka tepat pukul 12 malam."

"Ya! Kau tidak boleh mencolek krimnya!" Karina menoyor kepala suaminya saat Baekhyun mencolek kue coklat tersebut.

"Takutnya kue ini beracun," alibi Baekhyun membuat alis Victoria berkedut.

"Maksudmu, Eomma memberikan kue beracun untuk Daehan dan Manse?" tanya wanita itu membuat Baekhyun menyengir kaku.

"Bukan begitu, Eomma," rengek Baekhyun pada mertuanya. Kris geleng-geleng kepala kemudian mereka pun mulai berjalan mengendap-endap menuju kamar si kembar.

Cleek.

"Mereka masih tidur, Eomma tidak tega membangunkan mereka." Victoria bersuara kecil, Kris pun begitu. Masalahnya, besok si kembar harus pergi ke sekolah.

"Tidak apa-apa, ini kan hari ulangtahun mereka!" Baekhyun berseru girang, lampu kamar dinyalakan oleh Karina dan mereka pun menyanyikan lagu selamat ulangtahun membuat Daehan dan Manse sontak terbangun.

"Saengil chukkae Daehan, Manse! We love you!" Mereka berempat bertepuk tangan dan tersenyum lebar saat si kembar beranjak duduk di atas ranjang.

Daehan dengan mata menyipit menyambar kacamatanya yang berada di samping tempat tidur, ia membulat menatap kakek, nenek serta paman dan bibinya yang kini berdiri dengan dua kue di tangannya.

"Wah, apakah kami ulangtahun?" tanya Manse dengan wajah linglung membuat keluarganya tertawa.

"Ayo cepat tiup lilin kalian, nanti mencair lho!" Baekhyun menyodorkan kue coklat di tangannya pada Daehan sedangkan Kris menyodorkan kue strawberry pada Manse. Kedua anak kembar tersebut memejamkan mata untuk berdoa kemudian meniup lilin berangka 10 tersebut.

"Selamat ulangtahun sayang." Victoria duduk di sisi ranjang dan mencium wajah cucunya penuh cinta. Daehan tersenyum manis, namun setelahnya anak itu menyadari ada yang kurang di antara mereka.

"Papa tidak pulang lagi malam ini?" tanya Daehan membuat mereka terdiam, Victoria mengulas senyum kecil seraya mengusap pipi cucunya yang sudah beranjak remaja.

"Papa akan pulang besok pagi, kalian tahu kan, kalau Papa kalian sangat sibuk?"

"Papa di sini."

Chanyeol muncul dari ambang pintu, pria awal tiga puluh tahun itu berjalan masuk dengan dua kotak hadiah di tangannya.

"Maaf terlambat, ini hadiah untuk Daehan dan Manse. Selamat ulangtahun jagoan." Chanyeol duduk di depan puteranya lalu mencium dahi keduanya. Manse menerima kotak itu dengan senyum mengembang.

"Terima kasih sudah pulang, Papa."

"Kalau begitu, apakah kalian ingin memotong kuenya sekarang?" Baekhyun bertanya seraya mengangkat kue tart-nya tinggi-tinggi. Manse mengangguk semangat, ia menatap berbinar kue strawberry yang tersodor di depannya. Namun, sedetik kemudian ekspresinya berubah. Anak itu teringat sesuatu.

Extraordinary Love | CH✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang