~• 28 •~

518 31 2
                                    

Kini Andana dan Tristan berada dirumah orang tua Andana, karena tadi gadis itu meminta untuk berkunjung kerumah mama dan papanya.

Dan saat ini Andana tengah membantu sang mama yang sedang memasak untuk makan malam nanti. Sedangkan Tristan saat ini sedang bersama papa dan abangnya diruang tengah.

"Na, tolong bawain ini sama yang ini kemeja makan ya!" pinta Rania-mama Andana-seraya mengasihkan 2 mangkuk yang berisi lauk pauk untuk makan malam nanti.

"Oke ma" balasnya, lalu pergi kemeja makan dan meletakan kedua mangkuk tersebut.

Setelahnya ia kembali kedapur untuk membantu sang mama membawa lauk pauk lainnya. Sesudah menaruh dan menata piring-piring dimeja makan, kini Andana mau mandi dulu. Karena jam sudah menunjukan pukul 17.45 dan sebentar lagi magrib, dia harus siap-siap untuk sholat dulu.

"Ma, Nana mau mandi dulu ya, udah mau magrib juga sekalian sholat" ujarnya pada sang mama.

Rania beralih menatap jam dinding didapur "Ya ampun, lama juga ya kita masaknya. Yaudah sana, kamu mandi terus Tristan, abang, sama papa kamu omongin juga! Kita sholat magrib berjamaah aja, ya" ucapnya, Andana hanya mengangguk sebagai jawabannya.

Lalu dia melangkah keluar dari dapur menuju kamarnya dulu, saat melewati ruang tengah dirinya melangkah mendekati ketiga lelaki yang sangat berarti dihidupnya.

"Papa, abang, Tristan!" panggilnya membuat ketiganya menoleh kearah dirinya.

"Ada apa, Na?" tanya sang papa.

"Kata mama nanti kita sholat magrib berjamaah aja, jadi siap-siap sana" ujarnya lalu dia melangkah kembali menuju kamarnya yang berada dilantai dua.

"Yasudah sana, kalian berdua siap-siap! Papa juga mau siap-siap" ujar Edgar pada menantu dan anaknya itu, lalu dia pergi menuju kamarnya.

Tristan dan Bram juga ikut pergi dari ruang tengah menuju kamar mereka, kecuali Tristan yang menuju kamar sang istri.

Ceklek!

Lelaki itu membuka pintu kamar, lalu dia masuk dan tidak mendapati Andana didalam. Tapi setelahnya dia mendengar suara gemericik air yang sudah dipastikan jika gadis itu sedang mandi saat ini.

Lalu tak lama kemudian Andana keluar dari kamar dengan kimono mandinya, tadi lupa membawa baju karena terlalu terburu-buru dan untungnya didalam kamar mandi ada kimono mandinya.

Tristan yang melihat itu meneguk salivanya susah payah, dia juga laki-laki normal. Pria mana yang tidak tergoda saat melihat wanita dengan pakaian seksi dan bertubuh bagus seperti Andana saat ini. Sungguh ini sangat menguji imannya.

Andana belum juga menyadari jika didalam kamarnya saat ini sudah ada Tristan yang sedang duduk diatas kasur queen size nya itu.

Dan saat dia merasa ada yang memperhatikannya, barulah ia menoleh kearah kasurnya itu. Gadis itu membelalakkan matanya saat tau dilamarnya ini ada Tristan.

"LO NGAPAIN DISINI ANJIR!" dengan refleks Andana berteriak membuat Tristan tersentak kaget.

"Keluar sekarang!" titah gadis itu tak terbantahkan.

Tristan menaikan sebelah alisnya "Ngapain keluar?" Tanyanya bingung.

Andana mendengus kasar, dia memasang wajah datarnya dan menatap dingin kearah Tristan "Keluar atau sekarang, Tristan!" Ucapnya dengan penekanan disetiap katanya.

Lelaki itu tidak takut sama sekali dengan tatapan dan wajah datar Andana, bahkan dia dengan sengajanya merebahkan tubuhnya diatas kasur lalu menutup matanya.

"Kenapa sih? Lagian udah sah juga, mau gue liat Lo telanjang sekali pun, gak bakal.ada yang marah dan gak bakal ada yang ngelarang... Kalau pun gue mau ngambil 'hak' gue sekarang juga gak ada yang marah atau nuduh sembarangan" ucapnya dengan santai.

Andana meneguk salivanya dengan susah payah, apa yang diucapkan Tristan ada benarnya. Tapi dia masih tidak terbiasa dengan semua ini, walaupun nanti lelaki itu yang akan melihat tubuh body goals nya ini.

'Apaan banget sih ni orang!' gerutunya dalam hati.

"Terserah!" Ketus Andana.

Gadis itu memilih melangkahkan kakinya menuju lemarinya dan mengambil bajunya, yang memang sengaja dia tinggalkan beberapa jika dia ingin berkunjung, seperti saat ini.

Lalu dia kembali kedalam kamar mandi untuk memakai piyama tidur bergambar doraemon. Beberapa menit kemudian Andana keluar dengan piyama yang sudah melekat ditubuh rampingnya itu, dia juga sudah mengambil air wudhu.

"Mandi sana Lo" ucapnya saat dia melewati queen size nya, yang melihatkan Tristan sedang tiduran sambil memainkan ponselnya. Lalu dia keluar menuju ruangan khusu untuk keluarganya melaksanakan sholat.

Saat Andana sudah keluar barulah Tristan bangkit dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Tadi saat Andana sedang berganti baju, dia sempat kekamar Bram untuk meminjam baju dan sarung serta peci lebih dulu, jadi nanti dia aman keluar sudah memakai bajunya. Tidak seperti gadisnya itu. Pikir Tristan.

Setelah selesai dengan semuanya dia keluar dari kamar menuju ruang khusus sholat. Disaat semuanya sudah lengkap, mereka memulai sholatnya dengan diimami oleh Tristan.

~~~~~

Selesai sholat dan juga makan malam tadi, Andana dan Tristan bersantai sebentar lalu mereka pamit pulang saat jam sudah menunjukan pukul 21.45 malam.

Awalnya Rania-sang mama-menyuruh anak dan mantunya itu menginap untuk malam ini. Tapi keduanya menolak dengan alasan mereka belum belanja bulanan untuk bulan ini.

Jadilah keduanya tidak jadi menginap, sempat kecewa. Tapi Andana bilang akan menginap disini minggu depan, alhasil Rania mengiyakan saja, walaupun sedikit tidak ikhlas. Karena dia sungguh masih kangen dengan anak gadisnya itu, apalagi Andana jarang main kerumahnya.

Dengan segala bujuk rayu Andana serta sang suami, akhirnya Raina mengizinkan Andana pulang dengan syarat jika libur nanti ia harus tidur dirumahnya. Dan gadis itu langsung menyetujuinya, karena dia juga sangat merindukan rumah dan kamarnya itu.

Setelah menempuh perjalanan yang menghabiskan waktu 20 menit, akhirnya kini Andana dan Tristan sudah sampai dirumah mereka.

Keduanya turun bersamaan, lalu masuk kedalam. Andana yang langsung menuju kamar mereka dilantai dua, sedangkan Tristan yang menuju dapur lebih dulu untuk mengambil minum dan ditaruhnya di nakas kamar mereka. Karena dia sering terbangun tengah untuk minum, jadilah dia terbiasa membawa air kekamarnya.

Setelah mengambil segelas air, lelaki itu langsung melangkah menuju kamar, menaiki satu persatu anak tangga dengan kaki panjangnya itu.

Ceklek!

Membuka pintu kamar dan masuk, pemandangan pertama yang dia lihat adalah seorang gadis tengah berbaring diatas kasur dengan ponsel digenggamnya. Tristan berjalan kearah kasur lalu dia meletakan gelas yang dibawanya keatas nakas.

Lelaki itu mulai merebahkan tubuhnya disamping gadis yang saat ini sudah menutup matanya, perlahan dia mengambil ponsel berlogo apple itu lalu dia menaruhnya dinakas.

Kembali merebahkan tubuhnya, dia mulai menutup matanya dan menyusul sang gadis yang sudah berada jauh dialam mimpi. Tapi sebelum itu, dia mengucapkan kalimat yang mungkin akan membuat gadis itu yang tidak lain adalah Andana menjadi salah tingkah.

"Good night my wife, have a nice dream" ucapnya dengan lembut. Lalu dia memeluk Andana dengan erat.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung.

MY SWEET HUSBAND (ON GOING) [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang