~• 4 •~

720 41 0
                                    

•Selamat Membaca•

♥♥♥♥
♥♥♥
♥♥

Hari ini adalah hari senin. Hari dimana seluruh pelajar diharuskan untuk ikut upacara bendera yang selalu dilaksanakan setiap hari senin.

Berpanas-panasan, pegal, capek, berkeringat, dan lain sebagainya. Setelah kemarin Andana menemani Ana bermain seharian penuh, sampai-sampai dia pulang hampir larut karena Ana yang terus merengek untuk ditemani tidur bersama Andana.

Mau tak mau Andana pun menurutinya, karena dia tidak ingin membuat Ana menangis dan dia juga tidak tega melihat Ana yang terus-terusan merengek kepadanya.

Dan sekarang disinilah dia, berdiri tegak dibarisan tengah. Dengan sahabatnya yang berada disampingnya dan belakangnya.

Saat pembina sedang memberikan amanat Andana merasa gejolak diperutnya dan kepalanya pusing. Wajahnya memucat dengan keringat yang membanjiri wajahnya.

Talita yang berada disamping Andana, melihat gerak gerik sahabatnya yang seperti sedang tidak baik-baik saja. Dari awal Andana sudah sedikit pucat karena dia belum sempat sarapan.

Karena kesiangan akibat pulang larut malam setelah menunggu Ana tidur. Alhasil dia tidak sarapan dan langsung kesekolah, bahkan dia saja tidak mandi. Hanya membasuh muka dan menyikati giginya. Bau tuh pasti, wkwk:)

"Na! Lo gak pa-pa? Muka lo pucet banget, kita ke UKS aja ya! Dari pada lo pingsan disini" ucap Talita memperingati.

Andana hanya menggeleng lemah, membuat Talita menghela napas jengah. Sudah dari awal dia memperingati Andana agar ke UKS saja dan tidak usah ikut upacara dulu. Tapi Andana tetap pada pendiriannya dan meyakinkan sahabatnya bahwa dia baik-baik saja.

Selang beberapa detik kemudian tubuh ramping Andana luruh dan jatuh, lalu tak sadarkan diri. Andana pingsan. Dengan raut wajah panik dan khawatir Talita, Sonya, dan Salsa mendekat kearah Andana.

"Na bangun! Aduh gimana nih?... WOY TOLONGIN NAPA? ORANG PINGSAN NIH" teriak Talita yang sudah panik setengah mati.

Para petugas PMR yang mau menghampiri pun terhenti karena sudah ada seorang lelaki yang sudah menggendong Andana ala bridle style nya.

Lelaki itu segera membawa Andan menuju UKS dengan tergesa-gesa dan raut wajah yang khawatir, tapi sebisa mungkin dia menetralkan raut wajahnya dengan wajah datarnya.

Dia ke UKS diikuti Talita, sedangkan Sonya dan Salsa melanjutkan upacaranya. Karena disuruh oleh Talita untuk tidak ikut, setelah selesai baru mereka boleh ikut.

~~~~~

Sesampainya di UKS lelaki itu membaringkan tubuh Andana dia brankar yang disediakan oleh sekolah.
"Periksa!" titahnya pada salah satu anggota PMR yang sedang berjaga didalam.

Orang itu yang disuruh pun hanya mengangguk patuh dan memeriksa keadaan Andana. Dia tidak bisa melawannya karena jika dia melawan, bisa-bisa nyawanya hilang dengan sia-sia.

Setelah selesai mengecek keadaan Andana murid itu langsung pamit keluar dan mengatakan bahwa Andana hanya lemas, karena belum ada asupan makan yang masuk dalam perutnya.

Setelah kepergian murid PMR itu, Tristan duduk dikursi samping brankar Andana. Ya, lelaki itu adalah Tristan. Saat menuju lapangan dia tidak sengaja berpapasan dengan Andana, dan dia dapat melihat Andana yang sedikit pucat.

Makanya sedari upacara dimulai dia selalu menatap Andana sampai dia kaget saat Andana jatuh dan tidak sadarkan diri. Langsung saja Tristan berlari dan menghampiri Andana, sampai akhirnya disinilah mereka di UKS.

MY SWEET HUSBAND (ON GOING) [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang