~• 3 •~

773 47 0
                                    

•Selamat Membaca•

✉✉✉✉
✉✉✉
✉✉

Sampai dirumah Andana langsung masuk dan Tristan langsung pulang, awalnya Andana menawarkan untuk masuk. Tapi Tristan menolak katanya sih udah ngantuk pengen cepet-cepet tidur. Jadi yasudah mau gimana lagi?

Andana berjalan menaiki tangga menuju kamarnya dengan Ana digendongannya. Gadis kecil itu sudah tidur saat diperjalanan tadi.

Andana memasuki kamarnya lalu membaringkan Ana dengan hati-hati, setelah itu dia menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan mengganti bajunya dengan piyama tidurnya.

Setelah semuanya selesai Andana membaringkan tubuhnya disamping Ana. Memperhatikan wajah gadis kecil itu dengan lekat. Andana tersenyum  saat melihat wajah imut Ana. Gadis kecil itu nampak imut saat sedang tidur. Bahkan menambah kesan lucunya.

Saat Andana akan memejamkan matanya tiba-tiba handphone diatas nakas miliknya itu berbunyi, menandakan ada pesan dari seseorang. Iyalah masa setan!

Ting!

Dengan cepat Andana mengambilnya dan melihat siapa orang yang mengirimnya pesan. Keningnya berkerut saat melihat siapa yang mengirimnya.

"Nomor siapa nih? Kok gak ada namanya?" gumam Andana bingung, saat melihat nomor tidak dikenal mengirimnya pesan malam-malam begini.

Karena penasaran jadilah dia membuka dan melihat apa isi pesan tersebut.

0822xxxx
Online

Besok pagi gue jemput Ana! Harus udah siap!

Andana semakin bingung, siapa yang mengirimnya. Dia mencoba mengingat siapa orang ini?

Dan ya, dia ingat. Mungkin ini nomor Tristan. Tapi dia dapat nomor Andana dari siapa? Dan kapan dia memintanya dengan Andana? Setahunya Tristan belum ada menanyakan soalnya nomor telpon.

Entahlah, karena tak ingin ambil pusing dia hanya membacanya saja, setelah itu dia kembali berbaring dan tidur. Dengan Andana yang memeluk Ana disampingnya.

~~~~~

Pagi ini Andana bangun lebih awal, karena mengingat pesan dari Tristan, mungkin. Jadilah dia menyiapkan sarapan dahulu untuk Ana sebelum dia dijemput.

Entah kenapa hari ini dia ingin sekali menyiapkan sarapan khusus untuk Ana, dan ini hasil karyanya sendiri tanpa dibantu siapa pun.

Andana bisa memasak tapi dia juga suka malas kalau disuruh masak. Kalau dia sedang ingin memasak dia akan gila masak. Tapi jika malas dia tidak akan memasak sedikit pun, meskipun itu hanya membantu saja.

Setelah selesai dengan sarapan untuk Ana. Andana kembali menuju kamarnya untuk membangun bocah cilik itu.

Sampai dikamar dia melihat bocah itu masih tidur dengan boneka dipelukkannya. Andana tersenyum dan menghampiri Ana, lalu duduk disisi ranjang dekat Ana.

Dielusnya dengan lembut kepala Ana. Membuat sisi nyaman pada gadis kecil itu. Bukannya terusik gadis kecil itu malah tambah nyaman dan meneruskan tidurnya.

MY SWEET HUSBAND (ON GOING) [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang