~• 35 •~

174 17 4
                                    

•Happy Reading•
.
.
.
.
.
.

Hari berganti hari, minggu berganti minggu dan bulan berganti bulan. Kini sudah tiba saatnya yang di tunggu-tunggu oleh para siswa-siswi SMA Garuda Bangsa, khususnya kelas 12. Ya, hari ini adalah hari kelulusan bagi seluruh kelas 12.

Banyak murid-murid yang sedang berkumpul ria bersama teman-temannya, ingin melepas rindu karna mereka akan berpisah. Contohnya, Tristan dkk dan Andana dkk. Ada beberapa dari mereka yang akan melanjutkan studinya diluar negeri, seperti Axel, Bram dan beberapa murid lainnya.

Disini juga ada Andana yang menghadiri acara penting suaminya itu, dengan perutnya yang sudah sangat membesar, usia kandungannya sudah menginjak di bulan ke 6 dan mau menuju bulan ke 7, awalnya Tristan tidak mengizinkan istri tercintanya itu untuk ikut karna takut ada apa-apa sama kandungannya itu, tapi bukan Andana namanya jika dia tidak memaksa untuk ikut suaminya itu.

"Kantin yuk, laper nih gue!" Celetuk Axel sambil menepuk pelan perutnya lalu mengusapnya.

Evanio sontak menoleh lalu memukul pelan perut sahabat laknatnya itu "Perasaan tadi lo udah makan deh! Masa laper lagi? Lo laper ape doyan?!" Herannya.

Laki-laki itu malah cengengesan "Hehe, gue tuh laper Nio tapi doyan juga"

"Yee perut karet lo!" Maki Sonya.

"Tau tuh! Perut lo kek nya buat yaa buat nampung makanan sepuluh ton!" Sambung Salsa.

"Anjir, nih dua cewek yaa kalo ngomong pedes banget! Atit ati abang adekk" ucap Axel dengan dramatisnya yang malah membuat mereka semua bergidik jijik.

"Udah lah, ayo ke kantin! Kasihan juga nih bumil berdiri lama-lama. Tinggalin aja nih anak setan disini!" Celetuk Bram, lalu melangkah pergi bersama Talita dan disusul oleh yang lain nya.

Sesaat setelahnya si anak setan tadi baru sadar bahwa dirinya sudah ditinggalkan oleh teman-temannya yang minus akhlak itu. Termasuk dirinya.

"Emang gak ada akhlak tuh manusia-manusia! Teman siapa sih? Perasaan gak ada deh gue temen kek begitu tuh sifatnya!" Gerutunya lalu dia juga ikut menyusul karna perutnya sudah sangat lapar, padahal sebelum pergi tadi dia sudah makan, bahkan nambah beberapa kali. Ya, mungkin benar apa kata Sonya bahwa perutnya itu akan buat untuk makanan sepuluh ton. Gak pernah bismillah tuh makannya.

~~~~~

20.05 wib
Disebuah rumah minimalis yang terdapat dua insan yang sudah halal dan sebentar lagi akan di karuniai seorang anak. Mereka sedang bersantai di ruang tv setelah melaksanakan sholat isya' dan juga makan malam.

"Mas, kamu gak kuliah gitu? Seperti temen-temen kamu. Bahkan bang Bram aja mau ngelanjutin kuliah di New York, kamu mau lanjut dimana?" Tanya Andana membuka percakapan duluan.

Tristan menoleh dengan tangan yang masih mengusap lembut rambut sang istri, dia tersenyum tipis lalu membalas "Aku sepertinya gak bakal kuliah deh sayang, karna aku mau fokus sama kamu dan baby. Mungkin setelah ini aku bakal ngelanjutin perusahaan papa, aku bakal kerja disana buat nerusin bisnisnya beliau. Ya, hitung-hitung latihan deh"

Andana menatapnya sekilas, lalu dia beranjak dari acara berbaring menjadi duduk dan menatap lekat sang suami "Apa kamu yakin gak mau kuliah? Kamu bisa kuliah sambil kerja, apa kamu gak mau ngerasain seperti temen-temen kamu? Bisa kuliah, bisa seneng-seneng, bisa kumpul-kumpul juga. Aku gak apa-apa kok kalo kamu kurang banyak waktu buat aku, karna aku ngerti, kamu juga masih ingin menikmati masa-masa remaja kamu"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY SWEET HUSBAND (ON GOING) [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang