~• 7 •~

638 38 0
                                    

•Ready:>•

☜☆☞☜☆☞☜☆☞☜☆☞
☜☆☞☜☆☞☜☆☞
☜☆☞☜☆☞
☜☆☞

Andana sedang berdiri diparkiran dengan tubuh yang dia senderkan dia motor abangnya itu. Dia sedang menunggu abangnya yang katanya sedang ada urusan 'sebentar' tapi dari tadi tidak datang-datang.

Andana sudah siuman saat istirahat kedua. Tadinya dia dipaksa pulang untuk istirahat, tapi dia tetep kekeuh tidak mau pulang. Dengan alasan 'Lagian bentar lagi juga pulang, tinggal beberapa jam lagi!'

Dan alhasil abang dan teman-temannya mengalah dan membiarkan Andana. Teman-temannya sudah pulang, awalnya mereka menemani Andana. Tapi karena sudah lama Bram tak kunjung datang Andana menyuruh mereka untuk pulang terlebih dahulu.

Jadilah dia sendirian diparkiran sekolah yang sudah lumayan sepi ini. Jam sudah menunjukkan pukul 15.30 WIB, dan dari setengah jam yang lalu abangnya ini tidak datang-datang.

Andana mendengus dan memutuskan untuk menelpon saja. Panggilan pertama dan kedua tidak diangkat. Lalu dia mencoba untuk menelpon kembali, tapi dia urungkan saat pandangannya jatuh pada keempat cowok yang berjalan menuju kearahnya.

"Dari mana aja sih? Gak tau apa nunggu itu capek! Gue masih pusing nih!" ucap Andana ketus saat orang yang ditunggu-tunggu sudah berada dihadapannya.

Bram menyengir "Ya maaf, tadi gue ada urusan dulu sama anak eskul" ucap Bram.

Andana mendengus "Serah! Udah ah, pulang yuk! Gue pusing banget nih, kaki ama tangan juga masih nyeri apa lagi berdiri disini dari tadi!" keluh Andana dengan wajah memelas.

"Yaudah ayo! Eh gue mau ambil helm dulu bentar" ucap Bram lalu pergi mengambil helm bersama temannya kecuali Tristan. Dia hanya menitip untuk diambilkan.

Tristan menatap Andana yang sedang menahan nyeri dikaki dan tangannya "Kalo capek harusnya duduk, matanya gak butakan? Bisa dong liat kalo disini ada tempat duduk!" sindir Tristan membuat Andana menatapnya tajam.

'Serah gue dong!" jawabnya ketus.

Belum nikah aja udah diketusin gimana kalo udah nikah? Makan ketusan mulu gue! Batin Tristan menggerutu.

Tak lama Bram dan kedua curutnya datang, lalu Bram memberikan helm pada Andana lalu menaiki motornya.

"Gue duluan ya, kasihan my princess gue" pamit Bram yang diangguki ketiga temannya. Lalu dia menjalankan motornya menuju rumahnya.

~~~~~

Andana memasuki kamarnya dan membersihkan tubuhnya. Setelah selesai dengan ritual mandinya Andana keluar dengan baju tidurnya, karena jam sudah menunjukkan pukul 17.10 WIB.

Andana berjalan keatas kasur dengan kaki yang pincang, lalu dia merebahkan tubuhnya dan memainkan ponselnya. Bosen dengan ponselnya dia mengambil novel yang terletak diatas nakas. Lalu membacanya dengan fokus.

Asik dengan novelnya, tiba-tiba sebuah notifikasi dari handphone-nya membuat pandangannya teralihkan dari novel pada handphone yang dia letakkan didekatnya.

Andana mengambil ponselnya dan melihat siapa yang mengirimnya chat.

0822xxx

Besok pulang sekolah, lo ikut gue. Ana pengen ketemu sama lo.

Andana sudah bisa menebak siapa yang mengirimnya chat seperti itu. Andana hanya membaca tanpa niat membalas. Dia melanjutkan lagi membaca novel yang tertunda tadi.

MY SWEET HUSBAND (ON GOING) [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang