~• 21 •~

600 29 0
                                    

Bel istirahat telah bunyi dan kini Andana beserta sahabatnya sedang membereskan alat tulisnya, lalu mereka akan kekantin.

"Ayo dong cepetan, perut gue udah laper banget nih" keluh Sonya yang tak sabaran.

Salsa yang berada disampingnya mendengus, karena Sonya tak berhenti mengeluh. Padahal waktu istirahat masih lumayan lama, mengingat saat ini baru saja bel.

"Sabar dikit kenapa sih? Orang baru bel juga, masih keburu kok tenang aja" balas Salsa jengah.

Sonya berdecak "Ck! Iya, gue tau! Tapi, ini perut udah laper banget, banget, banget dan banget! Astagaaa" ujarnya dengan memegang perut dramatis.

Ketiga sahabatnya menatap ngeri kearah Sonya yang sangat lebay "Ck! Yaudah, ayo lah! Risih gue dengerin dia ngomel muluk" sahut Talita yang mulai risih dengan keluhan Sonya.

Sonya langsung tersenyum lebar "Aaa, sayang Talita deh... Muach!" ucapnya sambil berlagak mencium Talita.

Sontak Talita bergidik jijik dan langsung ngacir dan hal itu diikuti oleh Salsa serta Andana yang sedari tadi hanya diam.

Melihat ketiga sahabatnya melenggang pergi begitu saja membuatnya mendelik tak terima.

"Dasar sahabat lucnut!" umpatnya sambil berjalan dengan kesal megikuti sahabatnya yang tidak jauh di depannya kini.

Sonya mempercepat jalannya untuk sampai didekat ketiga sahabatnya itu, saat sudah berada dibelakang mereka. Sonya langsung memukul punggung ketiganya, tidak terlalu kuat karena dia masih punya perasaan untuk memukul sahabatnya sendiri.

"Aduuh!" pekik Salsa saat merasakan sakit dibagian punggungnya, begitu juga dengan Talita dan Andana yang juga merintih kesakitan.

Sonya itu kalau sudah mukul pasti sakit, ya walau pun tidak kuat. Tapi karena tangannya yang lebar seperti tangan pria itu, membuat tabokannya itu sakit.

Sedangkan sang pelaku hanya memutar bola matanya, baru dipukul pelan saja sudah kesakitan. Bagaimana kalau dia memukulnya dengan sedikit lebih kuat tadi, pasti sudah berguling-guling karena kesakitan.

"Lebay!" ketusnya lalu berjalan begitu saja melewati mereka yang menatapnya tajam.

"Dasar stres!"

"Gila!"

"Gak waras!"

Umpat ketiganya bersamaan, sedangkan Sonya hanya mengedikan bahunya acuh lalu segera pergi menuju kantin untuk mengisih perutnya uang sudah keroncongan itu.

Salsa, Talita dan Andana mengikuti langkah Sonya dengan perasaan jengkel.

Sampai dikantin mereka langsung menghampiri Sonya yang sudah duduk manis ditemani dengan semangkuk bakso dan segelas jus apel kesukaannya.

Salsa mengambil duduk disamping Sonya dan Talita serta Andana duduk dihadapan mereka berdua.

"Gila lo! Lo gak pesenin punya kita gitu? Kita juga laper kali, gak solit banget sih lo ama kita" ucap Salsa menatap tak percaya pada Sonya yang dengan santainya memakan makanan miliknya, tanpa memesankan untuk ketiga sahabatnya juga.

Sonya mengedikan bahunya acuh "Pesen aja sendiri! Gue laper!"

"Bangke lo!" ketus Salsa, lalu beranjak untuk memesan makanan untuknya dan kedua sahabatnya yang nitip tadi.

Sambil menunggu Salsa memesan makanan dan minuman yang mereka titip, kini Andana, Talita dan Sonya sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Talita yang memainkan ponselnya dan Sonya yang melanjutkan makannya, serta Andana yang sibuk dengan memikirannya.

MY SWEET HUSBAND (ON GOING) [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang