~• 32 •~

553 25 1
                                    

Hari berganti hari, minggu berganti minggu dan kini tepat pada hari dimana SMA Garuda Bangsa dan SMA lainnya menjalankan ulangan semester ganjil. Andana berserta sahabatnya dan juga Tristan dkk sudah menyiapkan semuanya saat jauh-jauh hari.

Bahkan mereka seminggu sebelum ulangan sepakat untuk belajar bersama dirumah pasutri muda itu. Jadi, semuanya sudah tersiapkan bahkan Axel dan Evanio yang biasanya selalu bermalas-malasan saat sudah bersangkutan dengan belajar itu, saat ini mereka terlihat semangat saat mengerjakan ulangan mereka.

Axel dan Evanio yang tahun-tahun lalu, selalu saja mencontek dan tidak ada niatan ingin belajar itu, saat ini tidak ada satu nomor pun yang bertanya pada sahabat ataupun teman sekelasnya.

Begitu juga dengan Andana dkk, mereka mengerjakan ulangan mereka masing-masing. Setiap kelas di SMA Garuda Bangsa dibagi menjadi dua, dengan urutan sesuai absen. Lalu dipasangkan dengan kelas lain, seperti saat ini Andana tidak satu ruangan dengan sahabat-sahabatnya itu. Karena sahabatnya yang kebagian absen bahwa itu membuat mereka tidak satu ruangan.

Apalagi saat ini dia satu bangku dengan seorang cowok yang membuatnya merasa risih dan canggung, karena sedari tadi cowok itu selalu melirik kearahnya entah itu pada kertas jawabannya ataupun melihat wajahnya, yang membuatnya merasa sangat-sangat tidak nyaman.

Dan untuk soal kehamilannya, sahabat-sahabatnya sudah mengetahuinya itu pun dia sendiri yang memberi tahu, kalau tidak dikasih tahu duluan bisa-bisa sahabatnya itu bakal marah sama dirinya dan merasa tidak dianggap sahabat.

Sebenarnya Andana saat ini ingin sekali memukul laki-laki disampingnya ini, tapi dia harus menahannya. Tidak mungkin juga kan, jika ia tiba-tiba memukulnya dan membuat keributan diruangan ini, apalagi saat ini sedang dilakukannya ulangan.

'Ish! Apaan sih ni cowok, gregetan banget deh gue! Pengen banget gue jambakin rambutnya!' batin Andana menggerutu.

~~~~~

Jam istirahat telah tiba, tanpa menunggu lama Andana segera keluar dari kelasnya untuk segera menemui sahabatnya dan juga suaminya itu. Tapi baru akan melangkah tiba-tiba, tangannya ditahan oleh laki-laki yang duduk disampingnya itu.

Dengan refleks dirinya segera menepis kasar tangan kekar yang menahan lengannya itu. Lalu menatap tajam dengan sorot mata yang memancarkan peringatan untuk jangan memegang lengannya dengan lancang.

Seolah mengerti dengan tatapan gadis dihadapannya itu, pria itu tertawa pelan lalu berdiri dari kursi yang didudukinya tadi. Lalu menatap tepat dimata gadis itu.

"Hai! Kenalin nama gue Faris, nama Lo siapa?" Tanyanya dengan tangan menjulur dihadapan Andana.

Andana diam tidak menjawab dan dia juga tidak menerima uluran tangan laki-laki dihadapannya ini. Wanita itu memandang tangan dan wajah pria itu bergantian, lalu dengan cepat dirinya melangkah meninggalkan kelas tersebut untuk segera menuju kantin.

Laki-laki yang bernama Faris tadi tersenyum senang seolah mendapatkan mainan baru, seperti itu wajahnya sekarang berseri-seri dan terlihat sangat bahagia.

"Gadis manis, Lo bakal jadi milik gue apapun caranya!" Gumamnya bertekad.

~~~~~

Jam pulang sekolah telah tiba, Tristan yang kelasnya keluar duluan pun langsung menghampiri keruangan kelas istrinya dan duduk didepan kelas sambil menunggu kelas Andana keluar.

Setelah menunggu selama 10 menitan, seseorang yang ditunggu-tunggu akhirnya keluar. Tristan langsung berdiri dan ingin menghampiri istri tercintanya itu, tapi saat matanya melihat pemandangan yang membuat dirinya kesal, marah dan cemburu.

Didekat pintu kelas, Andana yang baru keluar itu ditahan oleh seorang lelaki yang yang Tristan tau namanya Faris. Itu pun dia hanya tau namanya saja, karena dulu lelaki itu sempat menjadi perbincangan seantero sekolah karena kasus yang dia perbuat.

Entah apa yang mereka bicarakan, tapi ia bisa menangkap tatapan penuh cinta  dan berbeda terbalik dengan tatapan Andana yang menandakan bahwa dia sangat tidak menyukai lelaki dihadapannya itu.

Dan setelah itu Andana segera pergi meninggal lelaki yang masih berdiri didekat pintu dengan senyum yang sulit diartikan, seolah ada yang dia rencanakan dibalik senyumnya itu.

Setelah beberapa detik terdiam, lelaki itu langsung pergi meninggalkan kelas. Entah kemana dia pergi, Tristan tidak tau dan tidak mau tau apapun. Tidak berselang lama dia juga ikut pergi menuju parkiran.

Sampainya diparkiran, dia melihat wajah cemberut istrinya itu. Hal itu membuatnya merasa gemas sendiri, kalau saja saat ini mereka sedang tidak disekolah. Ingin rasanya Tristan mencium bibir yang menggoda iman itu.

Dengan langkah lebarnya itu dia berjalan menuju istrinya yang sedang menunggunya sejak tadi. Saat sudah berada dihadapan Andana, dia langsung ditatap sinis oleh wanitanya itu.

Wanitanya? Hah! Mengucapkannya saja sudah membuat ia senyum-senyum tidak karuan. Astaga sepertinya dia sudah gila! Iya, gila karena mencintai wanita secantik dan semenggemaskan istrinya ini.

Melihat sang suami tersenyum seperti orang gila, membuatnya bergidik dan segera masuk kedalam mobil dengan membanting pintu dengan keras.

Brak!

Tristan sampai terlonjak kaget karena bantingan pintu yang menimbulkan suara cukup kencang itu, membuatnya hanya bisa mengelus dadanya sabar. Mungkin hormon ibu hamil. Pikirnya.

Tidak mau membuat istrinya bertambah kesal padanya, Tristan segera masuk kedalam mobil dengan mengitari mobil menuju kursi kemudi.

Dan langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

~~~~~

"Lo yakin mau ngelakuin itu? Lo tau kan kalau dia itu udah punya pacar! Bahkan mereka udah nikah bukan pacaran lagi!" Ucap seorang perempuan pada lelaki dihadapannya ini.

"Gue gak peduli! Kalau emang gue harus jadi perusak rumah tangga orang, gue akan lakuin demi bisa dapatin seseorang yang gue suka!" Balas lelaki itu cepat.

Gadis itu menatap tak percaya pada lelaki dihadapannya ini "Astaga! Lo mau dibilang pebinor hah?! Lo gila ya! Mereka udah nikah! Andana itu sahabat gue, gak mungkin gue ngehancurin kebahagiaan sahabat gue sendiri!"

"Kalau emang lo gak mau bantu ya udah! Biar gue aja yang ngelakuin itu sendiri, lagian gue juga gak butuh bantuan Lo!" Ucapnya lalu berlalu meninggalkan gadis yang sedang menatap tajam pada dirinya itu.

"Lo bener-bener gila, Faris!" Desis gadis itu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung.

Hai, maaf ya untuk waktu dekat ini aku belum bisa double update!

Happy Eid Mubarak 🙏🥳🎉
Minallaidzin walfa'izin mohon maaf lahir dan batin, all🙏💖💚




MY SWEET HUSBAND (ON GOING) [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang