🍃🍃🍃
Hana membuka perlahan membuka matanya jam menunjukan pukul 06.30 pagi.
Hana langsung bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya lalu dia keluar kamar dan menuju dapur untuk memasak seperti hari hari biasanya sedikit Hana lirik kamar Hanjun tenang seperti biasa lalu Hana melanjutkan kan masaknya lagi.
Selesai menghidangkan makanan di meja makan Hana melihat jam menunjukan pukul 07.40 Hana heran mengapa Hanjun tak keluar juga dari kamarnya.
"Apa Hanjun sudah berangkat lebih dulu untuk menghindari ku?" Lama Hana kebingungan antara mau membuka pintu Hanjun atau membiarkannya.
" Dari mana aku tau dia sudah berangkat atau belum, kalo aku tidak melihatnya sendiri"
Lalu Hana bergegas menuju kamar Hanjun beberapa kali Hana mengtuk pintu kamar Hanjun dan memanggilnya tak ada suara apa pun.
"Mungkin benar dia sudah berangkat" Hana hendak kembali ke meja makan tapi rasa penasarannya lebih besar dan.
Cklek. . .
Hana membuka pintu kamar Hanjun Hana kaget kamarnya berantakan tak seperti biasanya saat sang empu kamar sudah pergi kerja, kamar ini selalu rapih dan wangi tidak seperti hari ini
"apa Hanjun berangkat buru buru agar bisa menghindariku" lirih Hana
Hana membereskan kamar Hanjun membenahi selimut dan baju yang dia pakai semalam yang berserakan di lantai dua hendak ke kamar mandi untuk membersihkan kamar mandinya, Dan kamar mandi tertutup rapat suara tetesan air terdengar samar samar.
"Apa Hanjun ada di dalam?"
Saking penasarannya Hana dia mencoba mengetuk pintunya dan berbicara lembut
"Hanjun apa kau ada di dalam?"
Tak ada suara balasan apapun dari dalam
"Hanjun?" Panggil Hana lagi
"Apa jangan jangan dia kerannya tidak tertutup rapat" lanjut Hana lagi dan pintu kamar mandi Hana buka
"Hanjun" teriak Hana saat melihat Hanjun yang terjatuh di kamar mandi dengan badan basah kuyup. Hana menutup kerannya yang kurang rapat dan berusaha memindahkan Hanjun kekamar dengan panik.
Hana segera membaringkan Hanjun keranjang yang sudah dia bersihkan tadi, dan mengelap dada telanjang Hanjun Hana bingung gimana caranya melepaskan celana yang Hanjun kenakan sedangkan celana Hanjun basah kuyup.
Wajah pucat Hanjun membuat Hana sangat panik lalu dia menelfon dokter sembari menunggu dokter Hana mengelap bagian dada bidang Hanjun perlahan.
Hanjun melenguh dan seketika Hana kaget dan menjauhkan dirinya dari Hanjun,
"Ya Tuhan godaan sejenis apa ini, padahal masih pagi" lirih Hana terus memandang dada telanjang Hanjun.
'Bukankah tadi aku memasak nasi goreng, kenapa roti sobek yang sedang aku hadapi' batin Hana Tak hentinya menatap kagum tubuh atletis Hanjun.
Suara bel membuyarkan lamunan Hana,
"Pasti itu dokternya" lalu Hana bergegas membukakan pintunya
KAMU SEDANG MEMBACA
My CEO Is Devil Ice
Romance*HANA STEFANNY* ketika sebuah kebohongan berubah menjadi cinta. dan begitu pula sebaliknya ketika cinta harus ditutupi oleh kepalsuan yang merugikan pemilik cinta itu sendiri. dan bodohnya aku yang terjebak dalam cerita cinta rumit yang entah kapan...