'hanjun selamat, hidupku dengan mudah kau hancurkan setelah ini' batin hana dan meneteskan air mata lagi🤸🤸🤸
"Sudah lah jangan menangis terus, ibu baru kali ini melihat kamu menangis"
'hanya satu yang bisa membuat aku menangis Bu, yaitu keluarga, ibu dan Kelly. yang Hana miliki saat ini' tak hentinya batin hana bergulat
"Mungkin perasaan ibu saja, yaudah ayo Bu kita kedepan" ajak Hana lalu mereka kembali lagi keruang tamu Hana ikut tersenyum saat Kelly tertawa
"Ini minumnya" Hana menaruh air minum tersebut di depan Kelly
Hanjun tak henti-hentinya menggoda Kelly hingga adiknya itu tertawa bahkan tersipu malu
"Nah airnya udah Dateng, berarti waktunya iler Kelly pergi" ucap hanjun seolah-olah iler Kelly bisa bicara aku tersenyum melihatnya dan Kelly meminum airnya
"Dah Kelly" ucap hanjun mewakili iler Kelly
"Kaka jangan goda Kelly terus" ucap kelly manja dengan sedikit memajukan bibirnya
"Trus kalo Kaka ngga goda Kelly, Kaka goda siapa" jawab hanjun seolah-olah dia sedih
"Ka hana" jawab Kelly semangat
"Ko Kaka sih"
"Kalo kaka kamu bukannya di goda"
"Trus apa" tanya kelly
"Tapi menggoda" ucap hanjun tertawa diikuti Kelly dan ibu aku mendengarnya hana tersenyum
'bisakah aku egois, ingin menghentikan waktu saat ini'
batin hana dengan senyum yang terukir manis melihat orang yang dia sayang tertawa bahagia tiba-tiba dering ponsel hanjun menghentikan kegiatan mereka
"Nanti dulu ya" ucap hanjun lalu keluar untuk mengakat telponnya
"Iya halo"
"Hanjun taejun mengamuk, dia ingin bertemu dengan mu" panik suara di sebrang sana
"Aku tidak peduli" ketus hanjun
"Hanjun, tolong taejun suka dengan teman gadis kamu yang tadi sore kesini"
"Tidak ada teman aku yang main kerumah tadi sore"
"Kata bi tinah, dia mencarimu dan gadis itu bukannya kamu antar pulang juga" tak hentinya seseorang di sebrang sana meyakinkan hanjun
"Oh gadis itu? Dia buka teman aku"
"Trus dia siapa hanjun, tolong ibu butuh bantuan gadis itu hanjun"
"Dia calon istri aku Bu, dan Minggu depan kita akan menikah"
"Apah?!" Kaget wanita di seberang sana
"Besok sore akan aku bawa dia bertemu ibu. Dan jangan lupa suruh ayah di rumah aku ingin bicara serius" ucap hanjun lalu memutuskan sambungannya sepihak
"Siapa?" Tanya hana yang sudah sejak tadi di belakang hanjun
"Bukan urusanmu"
"Oke, tapi aku ingin bicara sesuatu dengan mu"
"Bicara apa?"
"Aku sudah ijin ke ibu, ikut aku"
Tanpa bertanya kemana hanjun hanya mengikuti Hana tanpa berfikir apa pun sesampainya di taman yang cukup ramai dengan pasangan anak muda yang menghabiskan pekannya dengan bermain atau pun hanya sekedar nongkrong dan main gitar.
Hana duduk di kursi taman suasana ramai dan sejuk lumayan membuat Hana sedikit melupakan pikirannya yang berkecamuk tapi saat hanjun bertanya kenapa dia mulai tersadar
"Kenapa kau seolah-olah benar ingin menikahiku"
"Maksudmu?"
"Berhentilah bersikap baik di depan Kelly dan ibu"
"Aku heran, bukankah kau suka melihat mereka tertawa bahagia seperti tadi"
"Aku suka, aku juga bahagia"
"Lalu?"
"Aku hanya takut nantinya mereka akan kecewa dengan hubungan kita"
"Itu urusan nanti Hana, kita bisa membuat alasan apa saja agar mereka percaya bahwa kita sudah tidak cocok lagi" jelas hanjun
"Yaa, aku tau cukup mudah bagimu melakukan semua itu tapi tidak bagi aku hanjun"
"Lagi pula, bukankah sudah aku bilang perjanjian itu akan selesai jika aku yang kehendaki"
"Lalu, jika baru beberapa bulan kau sudah menemukan wanita yang kau suka bagaimana?"
"Bisa kau tanyakan hal semacam ini nanti saja?"
"Kenapa? Kamu juga bingung kan"
"Tidak"
"Kalo begitu kenapa kamu tidak jawab pertanyaan aku"
"Hari ini terlalu banyak masalah, jadi jika ingin trauma mu tidak terulang lebih baik kamu diam. Suasana disini lumayan bisa menenangkan pikiranku" ucap hanjun menyenderkan kepalanya ke sandaran kursi dan merentangkan kedua tangannya dan satu tangannya di dekat kepala hana dengan mata tertutup hanjun menghirup udara sejuk di tempat ini
"lalu bagaimana dengan masalahku?" Ucap Hana menatap wajah hanjun yang menutup rapat matanya
"Kita bisa selesaikan nya nanti"
"Tapi hanjun, aku hanya takut setalah nikah nanti apa yang ibu takutkan terjadi"
"Bukankah sudah ku jelaskan dengan ibumu juga? Apa kau tidak mendengarnya?" Jawab hanjun tanpa membuka matanya sedikitpun
"Apa itu cukup meyakinkanku, tidak hanjun"
"Bisa kita bahas nanti Hana!!" Ucap hanjun penuh penekanan
"Tapi aku tidak bisa terus-terusan bergulat dengan fikiranku sendiri tentang masalah ini"
"Lupakan dan biarkan Tuhan memainkan alurnya disini"
"Segampang itu kamu bicara"
"Jika sekali lagi mulutmu bicara akan aku pastikan setelahnya mulutmu bungkam" tegas hanjun
" Tapi Hanju-"
tiba-tiba tangan yang ada di belakang leher Hana bergerak mendekatkan wajah Hana dengan hanjun cukup dekat tinggal beberapa centi meter lagi.
"Kau sungguh tidak mendengar apa yang aku bicarakan tadi rupanya"
dan sedetik kemudian hanjun mencium Hana.
Hana awalnya diam tidak membalas dan tidak berontak tapi saat hanjun mulai mengerjakan bibirnya Hana mencoba melepaskan tangan hanjun yang ada di blekang lehernya dan tak ada hasil yang Hana peroleh hanjun semakin memperdalam ciumannya sedangkan hana tak hentinya memukul dada hanjun bahkan tak jarang Hana menjambak rambut hanjun tapi pria itu seolah larut dalam kegiatannya dan tidak mengindahkan perlawanan Hana bahkan jambakan yang cukup keras di rambutnya
Hana sudah kehabisan oksigen dan hanjun merasakannya lalu dia melepas ciumannya dan mengusap bibir Hana yang sedikit bengkak olehnya
"Jangan sentuh-setuh aku" kesal Hana lalu berdiri hendak pergi namun lengannya di cekal hanjun hingga dia terduduk di pangkuan hanjun
"Besok jam 5sore aku jemput dandan yang cantik oke, aku akan kirimkan gaun dan orang buat merubah penampilan mu" ucap hanjun lalu mencium sekilah bibir Hana lagi dan melepaskan Hana
Tanpa menjawab hanjun, Hana langsung pergi dari tempat itu meninggalkan hanjun sendiri di tempat itu
"Ck, kenapa bibirnya berbeda dengan bibir wanita yang pernah aku cium sebelumnya" ucap hanjun pelan dengan senyum senyum sendiri sambil mengusap bibirnya yang masih basah lalu beranjak dari tempat itu bergegas pulang
TBC ...
VOTE COMENT JANGAN LUPA YAAKS😁
KAMU SEDANG MEMBACA
My CEO Is Devil Ice
Romance*HANA STEFANNY* ketika sebuah kebohongan berubah menjadi cinta. dan begitu pula sebaliknya ketika cinta harus ditutupi oleh kepalsuan yang merugikan pemilik cinta itu sendiri. dan bodohnya aku yang terjebak dalam cerita cinta rumit yang entah kapan...