part 29

931 54 17
                                    


Author POV

"Ini sudah sore, lebih baik kita pulang" hanjun berjalan meninggalkan naiiya tanpa meminta pendapatnya

"Apa kau sangat membenciku saat ini?"

"Apa aku sudah tidak memiliki tempat lagi di hidupmu, sampai kau melihatku pun rasanya enggan" lirih naiiya

Hanjun mendengarnya tapi dia mengabaikannya, entah apa yang dia fikirkan rasanya melihat naiiya bukan cinta yang dia rasakan lagi tapi kecewa yang begitu membabi-buta.

• • •

Hana terus berjalan sampai depan pintu apartemennya sambil sesekali menyedot minuman yang dia pesan tadi, Saat dia hendak memasukan password suara pria mengagetkannya.

"Jadi kau tinggal di apartemen ini, cukup mewah" ucap pria itu melihat sekeliling

"Kau benar mengikutiku?" Kesal Hana berbalik menatap pria itu

"Bukankah kau yang mengijinkan ku untuk mengikuti mu"

"Apa sekarang pekerjaanmu sebagai penguntit, huh?!" Kesal Hana

"Lebih baik kamu pulang sekarang juga!!"

"Semoga besok kita bisa ketemu lagi"

"Aku sangat merindukanmu" lanjutnya

"Jadi alasanmu menyuruhku dekat dengan naiiya lagi karna ini?"

"Hanjun" Hana terkejut melihatnya

"Kau salah paham, dia bukan siapa-siapa ku" ucap Hana sedikit menyesal

"Aku juga tidak perduli" ketus hanjun yang berjalan memasuki apartemen itu.

"Kalian tinggal berdua?" Heran pria itu

"Tentu, kita kan suami istri" jawab hanjun cuek sambil melepas kaos kakinya dengan senyum evil dia menatap pria itu.

"Kau mau dengannya, minta ijinlah padaku terlebih dahulu. Karna dia milikku" ucap hanjun menarik hana masuk dan menutup pintunya kasar.

Hanjun duduk dan menyalakan tv nya

"Apa kau dan naiiya suka dengan hari ini?" Tanya Hana memecahkan keheningan

"Tentu, aku sudah menunggu sejak lama momen ini"

"Syukurlah" ucaphana menghela nafas berat

"Aku rasa kau pun sama" lanjut hanjun

"Aku?" Heran Hana

"Bukankah tujuanmu menyuruhku dekat dengan naiiya lagi agar kau bisa bebas bermain dengan pria kaya yang lain juga" sinis hanjun.

Ucapan itu begitu menohok hati Hana, dia tidak penah menyangka jika pria itu akan berfikir demikian.

"Kamu sedih?" Tanya hanjun yang melihat Hana menunduk

"Kenapa?" Tanyanya lagi.

"Harusnya kita rayakan untuk hari ini"

hanjun mendudukkan Hana di kursi lalu dia pergi kedapur.

"Aku mau mandi saja" ucap Hana hendak bangkit dari tidurnya

"Eits, mau kemana aku sudah bilang kita harus rayakan hari bahagia ini" ucap hanjun dengan tawa bahagianya.

"Hufft, oke aku juga akan merayakan keberhasilanku"

"Apakah kau sudah berhasil menggoda pria itu?" Tanya hanjun

"Apa maksudmu?!" Ketus hana

"Wow, kenapa kau seolah-olah tidak terima degan petanyaanku?"

"Kau bertanya seperti aku seorang wanita penggoda yang berhasil mendapatkan targetnya" ucap hana, kekecewaan tertera jelas di setiap katanya

My CEO Is Devil IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang